Analisis Saham

Kinerja Saham BBKP Pasca Diakuisisi oleh KB Kookmin Bank

Profil Singkat

Saham BBKP boleh dibilang murah. Namun bagaimana kinerjanya? Cek kinerja keuangan dan saham BBKP pasca diakuisisi oleh KB Kookmin Bank.

Cikal bakal Bank Bukopin adalah Bank Umum Koperasi Indonesia yang berdiri pada 10 Juli 1970. Pada 1989, perusahaan berubah nama menjadi Bank Bukopin dan empat tahun kemudian status berubah menjadi perseroan terbatas (PT).

Bisnis PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) memberikan pelayanan bagi segmen usaha mikro kecil menengah dan koperasi (UMKMK), komersial, dan konsumer. Baik pelayanan secara konvensional maupun syariah. Bank juga membangun jaringan micro-banking bernama Swamitra guna mendukung koperasi dan lembaga keuangan mikro.

Dalam meningkatkan kinerja, perseroan tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juli 2006. Data dari laman BEI, per Desember 2018, pemegang saham dengan kode BBKP adalah PT Bosowa Corporindo sebesar 23,63%, Kookmin Bank Co., Ltd. sebesar 22,22%, Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo) 11,41%, pemerintah Republik Indonesia 9,01%, dan publik 33,73%.

Pada 09 Februari lalu, perseroan mengganti nama lagi menjadi KB Bukopin (PT Bank KB Bukopin Tbk.). Pergantian nama telah disetujui dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 22 Desember tahun lalu.

Apakah pergantian tersebut mendorong kinerja saham BBKP? Untuk mengetahui kinerja dan pergerakan saham lebih lanjut, cek informasi di bawah ini.

Kinerja Keuangan dari Laporan Keuangan Terakhir

Hingga tulisan ini dibuat, KB Bukopin belum merilis laporan keuangan final untuk periode 2020. Bahkan laporan keuangan kuartal III-2020 terlambat dipublikasikan. Hal tersebut disebabkan perseroan masih melakukan audit terbatas dan proses konsolidasi dengan KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali saat ini.

Untuk melihat kinerja perseroan, cek saja laporan keuangan KB Bukopin dari periode 2019 dan kuartal III-2020 sebagai berikut:

Hingga kuartal III-2020, KB Bukopin belum mampu membukukan laba. Karena pendapatan bunga dan pendapatan syariah menurun. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyaluran kredit juga menurun dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) menjadi minus.

Penurunan laba KB Bukopin membuat ROA dan ROE minus, serta NIM pun mengalami penurunan. NPL gross justru melonjak. Namun perseroan akan memperbaiki kualitas kreditnya.

Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A Purwantono mengatakan perseroan akan mempertahankan kinerja rentabilitasnya secara berkesinambungan, Kontan.co.id (14/12/2020). Misal memberikan stimulus kepada debitur yang usahanya memiliki potensi pasca pandemi serta menyusun strategi penyelesaian kredit pada aset yang tidak bisa dipulihkan.

Riwayat Kinerja BBKP

Kinerja BBKP selama lima tahun terlihat dalam tabel di bawah ini. Dari 2016 hingga 2019, perseroan mampu mencetak laba bersih. Namun pandemi covid-19 yang melanda Indonesia pada tahun lalu berdampak pada penurunan laba perseroan.

Meskipun perseroan masih menyalurkan kredit kepada para nasabah hingga kuartal III-2020, walaupun jumlahnya tak sebesar periode 2019. Dana dari para nasabah juga ikut menurun dibarengi dengan total aset.

Pembagian Dividen untuk Pemegang Saham

KB Bukopin cukup sering membagikan dividen kepada pemegang saham. Dividen perseroan yang terakhir adalah Rp35,87 per lembar saham untuk tahun buku 2016. Setelah itu, perseroan belum memberikan dividen lagi karena pendapatan digunakan untuk memperkuat permodalan serta meningkatkan kinerja.

Prospek Bisnis BBKP

Pergantian nama dari Bank Bukopin menjadi KB Bukopin merupakan langkah langkah strategis bagi perseroan. KB Bukopin yakin bahwa transformasi tersebut dapat mewujudkan visi menjadi Top 10 bank di Indonesia dan menjadi pemain digital utama pada bisnis ritel serta segmen UMKM, Bisnis.com (23/02/2021).

President Director KB Bukopin Rivan A. Purwantono menjelaskan pergantian nama dan logo perseroan bukan sekadar simbol. Namun hal tersebut merupakan bentuk keseriusan perseroan dalam bertransformasi.

Sejak 2018, lanjut Rivan, KB Kookmin Bank berinvestasi di Bukopin, keduanya memiliki karakteristik lini bisnis yang sama, yakni segmen ritel dan UMKM. Sehingga diharapkan kolaborasi ini dapat meningkatkan kinerja perseroan dan bank semakin solid. Dalam realisasinya, beberapa bulan terakhir, KB Bukopin berhasil memperoleh nasabah baru dari korporasi Korea yang beroperasi di Indonesia.

Kesimpulan

Meski terdapat penurunan kinerja pada 2020, tetapi kinerja dari 2016 hingga 2019 dalam kondisi baik. KB Bukopin juga didukung oleh KB Kookmin Bank untuk memperkuat kinerja baik dari pengelolaan dana, kecakapan sumber daya manusia, hingga meningkatkan layanan untuk nasabah.

Harga saham BBKP pada penutupan bursa Rabu, 24 Februari, sebesar Rp560. Tahun sebelumnya, tepatnya 25 Februari 2020, saham BBKP berada pada level Rp198. Data IDX per Januari 2019, PER dan PBV emiten masing-masing 9,64 kali dan 0,48 kali.

Sehingga saham BBKP terbilang murah jika dibandingkan dengan saham BBNI. BBNI memiliki PER 11,16 kali dan PBV 1,52 kali. Investor dapat membeli saham BBKP dalam jumlah sedikit dulu dan tetap melihat kinerja per kuartal.

Disclaimer

Tulisan ini berdasarkan riset dan opini pribadi. Bukan rekomendasi investasi dari Ajaib. Setiap keputusan investasi dan trading merupakan tanggung jawab masing-masing individu yang membuat keputusan tersebut. Harap berinvestasi sesuai profil risiko pribadi.

Artikel Terkait