Milenial

Tren Balanja Buku Online Meningkat, Bagaimana Peluang Bisnisnya?

Tren Balanja Buku Online Meningkat, Bagaimana Peluang Bisnisnya?

Masih ingat dengan masa-masa nge-hitsnya belanja ke toko buku, janjian di toko buku, atau sekedar killing time di toko-toko buku terkenal,  lokal, internasional ataupun Antiquarian Independent Booksellers (yang menjual buku-buku langka dan unik)? Bagi para pecinta buku, berada di tengah lautan buku-buku eksotik yang berasal dari belahan bumi lain, rasanya bagaikan sedang tenggelam dalam petualangan seru keliling dunia! Masa-masa itu kini sudah berganti dengan tren belanja buku di toko buku online, – toko buku yang buka 24 jam, koleksinya seluas lautan dan bebas “dioprek-oprek” tanpa pegal berdiri serta ngantri bayar, asalkan ada sambungan internet. 

Tren Baru, Belanja Buku Online & E-book

Menurut data IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) di Indonesia e-book belum sepenuhnya berkembang. Salah satunya karena konsumen Indonesia masih memilih buku fisik dibandingkan e-book. Penjualan e-book di Indonesia baru mencapai 2% dari total transaksi di pasar buku lokal, meskipun sekitar 20% penerbit di Indonesia sudah beralih ke format e-book, seperti Qbaca, Bookmate Indonesia, Wayang Force, Scoop, Aksara Maya, dan Buqu. Penerbit-penerbit masih memprioritaskan penjualan buku fisik demi menuruti minat konsumen. 

Nisha Chittal lewat Vox menyatakan, naiknya penjualan buku cetak di AS dan Inggris hingga Oktober 2018 telah didorong oleh keinginan masyarakat untuk mematikan ponsel. Mereka menyadari bahwa membaca buku memiliki aspek rekreasional yang bermanfaat, sehingga berbelok ke arah membaca buku fisik.

Peluang Bisnis Toko Buku Online Indonesia di Masa Depan

Sebagai sebuah komoditas bisnis, tampaknya jalan e-book masih cukup terjal. Pembajakan memang kendala utama yang menggerus pasar e-book dunia. Namun ada 2 aspek berbeda dalam bisnis buku online yang menjadi  penentu jawaban pertanyaan di atas, yaitu:

1. Budaya belanja buku konsumen Indonesia

“Shopping buku online maupun e-book pun lebih menyenangkan dari belanja buku di toko buku biasa JIKA: aplikasi dan sistem pembayarannya simpel, pengiriman cepat dan minim kesalahan.” papar konsumen.

2. Budaya membaca buku masyarakat Indonesia

“Tetap lebih enak pegang buku fisik di tangan ketimbang e-book yang harus pakai gadget. Membaca e-book juga lebih melelahkan mata karena radiasi screen gadget. Karakteristik fisik buku seperti tekstur dan aroma kertas, warna dan desain, juga memberikan manfaat emosional tersendiri.” 

Potensi Pembelahan Budaya Baca & Bisnis

Mungkin kedepannya di Indonesia memang akan ada 2 budaya membaca yang saling memisahkan diri dan mengendalikan bisnis penjualan bukunya masing-masing:

1. Budaya membaca fungsional

Ini adalah budaya membaca efektif dan efisien demi melaksanakan tugas pekerjaan, kegiatan akademik, analisa bisnis, aktualisasi berita & informasi.Peluang bisnis e-book secara alamiah akan berkembang di sektor ini.

2. Budaya membaca rekreasional

Ini adalah budaya membaca pencerahan batin, book club, me-time, “nyantai”, bahagia. Peluang bisnis penjualan buku (yang masih berbentuk fisik) via online (internet) atau malah toko buku berkonsep café dan community base camp akan lebih berkembang di sektor ini.

Pertanyaannya: mana di antara keduanya yang bisa lebih mendorong konsumen merogoh kocek? Haruskah dipilih salah satu, atau masing-masing punya gaya hokinya sendiri-sendiri? Itulah yang akan menjadi jawaban bagi peluang bisnis buku online di Indonesia. Selamat menebak dan merebut peluang ya!


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait