Uang bukan kunci bahagia dalam hidup kita. Namun uang bisa menjadi sumber petaka apalagi jika tidak bisa hidup sesuai dengan kemampuan keuangan yang dimiliki. Nyatanya hidup sesuai budget adalah hal yang amat sulit dilakukan.
Terlebih lagi dengan semakin tingginya tingkat konsumerisme dan tren yang berlaku beberapa waktu belakangan. Belum lagi gempuran diskon online dari e-commerce dan masih banyak lainnya. Tak heran jika milenial kerap disebut sebagai generasi yang hedon karena salah prioritas mengalokasikan uangnya alias buruk dalam budgeting untuk kebutuhannya.
Adapun, pengertian budget adalah sebuah rencana keuangan untuk suatu periode tertentu. Dalam lingkup keuangan perusahaan, anggaran ini menjadi dasar fungsi perencanaan termasuk pula untuk membayar ongkos produksi maupun tenaga kerja. Budget merupakan alat yang disusun berdasarkan kebutuhan untuk menjalankan bisnis perusahaan tersebut.
Praktik di dalamnya bisa termasuk rencana volume penjualan, pendapatan, jumlah sumber daya, biaya, pengeluaran, aset, kewajiban dan arus kas. Penyusunan anggaran haruslah dilakukan dengan tepat dan mendetail agar tak terjadi pembengkakan anggaran perusahaan maupun anggaran produksi di masa yang akan datang. Besaran budget umumnya dinyatakan dalam satuan unit moneter di mana badan usaha tersebut berjalan.
Salah satu fungsi budget yakni merencanakan kegiatan atau acara dalam aturan yang terukur. Namun sebenarnya budgeting bukan hanya penting bagi peruhasaan ataupun badan usaha. Individu pribadi juga perlu melakukannya untuk meraih kondisi keuangan yang sehat.
Adanya budget bisa menjadi alat pengawasan atas semua konsumsi yang dilakukan. Misalnya saja jumlah belanja kebutuhan pokok, sekunder sampai gaya hidup yang kamu keluarkan. Tujuan penyusunannya juga untuk mengetahui sejauh mana keseimbangan antara penghasilan dan pengeluaran yang kamu jalani selama ini.
Banyak orang membuat budget pribadi yang teramat ketat untuk menyatakan harapan agar bisa berhemat dan menabung lebih banyak. Namun ini sia-sia karena sulit dalam penerapannya. Banyak yang tak sanggup menepati anggaran yang dibuatnya sendiri karena tidak bisa bersikap disiplin dan gampang tergoda untuk berbelanja.
Budget Adalah Kunci Dompet yang Sehat, Awas Jangan Lalai
Nyaris tak ada milenial yang tak mudah tergoda untuk berbelanja. Dengan beragam kemudahan berbelanja saat ini mulai dari online shoping, promo e-commerce, internet banking sampai sistem bayar di tempat adalah godaan paling besar agar bisa hidup sesuai dengan budget yang kamu susun sendiri.
Hal ini tentunya sangat ironis. Ketika generasi sebelumnya bersusah payah hidup sesuai anggaran karena perekonomian yang sulit maka milenial menghadapi masalah keuangan yang berbeda dan lebih kekinian. Perkaranya adalah sulit hidup sesuai anggaran keuangan yang disusun dengan godaan dunia modern ini.
Budget adalah jumlah dana yang dialokasikan untuk tujuan tertentu dan merupakan rangkuman dari rencana pengeluaran, sekaligus cara untuk menepatinya. Detailnya akan meliputi juga budget surplus – yaitu menyisihkan dana untuk penggunaan di masa depan, atau deficit dimana pengeluaran melampaui pendapatan.
Bagi kebanyakan orang belanja sesuai anggaran adalah wacana. Awal bulan adalah momennya gajian. Ini momen emasnya setiap pekerja dari semua level, karena semuanya merasakan kebahagiaan melihat kerja kerasnya akhirnya dihargai dan kelegaan karena tagihan-tagihan bisa lancar dibayarkan.
Biasanya di hari-hari ini, banyak sekali wacana tentang budget yang muncul di kepala, harus beli ini, perlu belanja itu, pingin punya ini, ngidam pesan itu! Para individu yang lebih “tertib” pasti langsung menyusun anggaran pengeluaran bulanan dengan perkiraan perhitungan dana untuk tiap kebutuhan. Beberapa yang lain biasanya membiarkannya mengalir begitu saja.
Memiliki anggaran yang terencana pun bukan jaminan akan praktiknya yang ideal. Apalagi jika sejak awal tidak pernah menyusun anggaran keuangan pribadi. Tentunya ini akan menghasilkan masalah baik dalam waktu cepat ataupun lambat.
Intinya, budget adalah perhitungan sejumlah dana yang dialokasikan untuk setiap jenis kebutuhan, yang diatur sedemikian rupa agar semua kepentingannya terpenuhi, malah, kalau bisa ada sisa untuk ditabung. Mulai dari pengeluaran survival (makanan & minuman, pulsa, transpor, obat), wawasan dan hiburan (movie, buku, hangout), insidentil (kado ulang tahun, kunjungan mendadak), cicilan (jika ada), dan bahkan investasi. Tapi sayangnya, di tengah pelaksanaannya, belanja sesuai budget adalah seringkali tinggal wacana.
#Mengapa belanja di luar budget menjadi benih kebangkrutan?
Kondisi ini adalah situasi di mana pengeluaran melampaui pendapatan. Pengeluaran yang melampui pendapatan akan meninggalkan hutang. Jika terakumulasi, utang bertumpuk dan akhirnya nilainya bisa melampaui aset. Jika sudah begitu, apa lagi namanya selain bankruptcy (bangkrut)?
Kamu jelas tak ingin terjebak dalam kebangkrutan kan. Hadapi tantangan keterbatasan pilihan di lapangan dengan kreativitas dalam mencari alternatif dan negosiasi harga, demi tercapainya disiplin belanja on-budget.
#Kunci sukses belanja on-budget, fokus pada tujuan utama
Ketika menyusun rancangan budget, seseorang pasti dengan jernih bisa menganalisa dan menetapkan besaran dana yang tepat bagi tiap tujuan pengeluaran. Tujuan-tujuan itu adalah patokan utamanya. Di tengah proses pelaksanaannya, manusiawi jika kadang siapapun terbawa suasana dan teralihkan dari tujuan utama.
Terutama melihat betapa gencarnya serangan berbagai iklan di semua media, online maupun offline. Tapi berfokuslah kembali pada tujuan utama, seperti apa yang sudah tertuang rapi dalam rancangan budget, maka sistem keuangan akan tetap terjaga dan terlindungi dari bahaya kebangkrutan.
#Manfaat pengeluaran on-budget adalah tercapainya cita-cita
Setiap kali menyusun anggaran keuangan, jangka pendek maupun panjang, selalu ada serangkaian tujuan besar, yang dijadikan pilar sebagai acuan dalam proses penganggaran. Ingat-ingat terus soal tujuan keuangan yang ingin dicapai sebagai motivasi diri bersikap disiplin pada anggaranmu.
Tujuan-tujuan besar itu umumnya berupa cita-cita hidup, seperti jenjang pendidikan, pernikahan, tempat tinggal, biaya pendidikan anak dan pensiun masa tua. Semuanya membutuhkan budget besar, yang umumnya harus ditabung dari jauh sebelumnya. Kamu jelas akan sulit mewujudkannya jika masih terus memelihara kebiasaan belanja di luar anggaranmu.
Penyusunan budget bulanan juga otomatis disusun dengan cara mengacu pada tujuan-tujuan besar tadi, dan memperhitungkan besaran dan lamanya tabungan. Jadi, sekecil apapun pengeluaran yang dilakukan dengan disiplin dan ditepati sesuai budget adalah kunci penting yang secara langsung mempengaruhi kelancaran tercapainya cita-cita besar dalam hidup di masa depan.
Kadangkala milenial berbelanja bukan karena kebutuhannya namun lebih kepada gaya hidup untuk tampil sesuai dengan tren terkini. Memang tak ada salahnya memberi hadiah diri sendiri dengan berbelanja namun pastikan itu tak akan membawa masalah di kemudian hari.
Karena itu, mulailah kebiasaan positif dengan menyusun budget yang sesuai kebutuhan. Kemudian tindak lanjuti dengan bersikap disiplin hidup sesuai dengan anggaran tersebut. Meskipun terasa sulit di awal nantinya kamu akan mendapatkan hasilnya yang tentu saja menjadi kunci bahagiamu.
Yuk, berakit-rakit dahulu, berkapal pesiar kemudian!
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.