Analisis Saham, Saham

Bedah Saham GJTL di 2023, Produsen Ban Ternama di Indonesia

Bedah Saham GJTL di 2023, Produsen Ban Ternama di Indonesia

Ajaib.co.id – Tahun 1951 tercatat sebagai tahun berdirinya PT Gajah Tunggal Tbk. Emiten berkode saham GJTL ini memulai produksi bannya dengan ban sepeda. Kemudian, perusahaan ini mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1953.

PT Gajah Tunggal Tbk terus memperluas produksi dengan membuat variasi produknya. Pada tahun 1971, PT Gajah Tunggal Tbk mulai memproduksi ban sepeda motor tahun, diikuti oleh ban untuk mobil penumpang dan komersial di tahun 1981. Awal dekade 1990-an, PT Gajah Tunggal Tbk mulai memproduksi ban radial untuk mobil berpenumpang dan truk.

PT Gajah Tunggal Tbk terus berkembang beberapa tahun selanjutnya hingga menjadi produsen ban terpadu terkemuka di Asia Tenggara. Pada tahun 1990, GJTL resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Gajah Tunggal (GJTL) Masuk Top 100 Most Valuable and Strongest Indonesian Brands 2023

PT Gajah Tunggal GJTL berhasil masuk ke dalam ‘Top 100 Most Valuable and Strongest Indonesian Brands 2023’ yang diadakan Brand Finance Indonesia. Leonard Gozali, Head of Division Marketing GJTL mengapresiasi penghargaan yang telah diberikan Brand Finance Indonesia untuk market researchnya. Dirinya juga mengapresiasi pelanggan setia produk ban dari Gajah Tunggal.

Menurut Leonard, pelanggan selalu menjadi prioritas. Sebab, dengan adanya pelanggan setia, pihaknya mampu melakukan berbagai hal seperti riset dengan tujuan meningkatkan kualitas produk ban dalam memenuhi kebutuhan konsumen.

Melalui 4 produk Gajah Tunggal, yaitu GT Radial (PCR), IRC (MC), GITI (TBR) dan Gajah Tunggal (BIAS) GJTL berhasil menjadi ban yang dipercaya oleh ATPM sebagai ban OEM dan di export ke lebih dari 90 negara di dunia..

Untuk terus memberikan layanan terbaiknya, PT Gajah Tunggal juga menawarkan kemudahan dalam mendapatkan produk dan layanan-layanan perusahaan. 

Pelanggan bisa mendapatkan layanan ini melalui aplikasi online yaitu Speedwork Autocare dan secara offline melalui official retail store dengan nama Tirezone & Tirexpress untuk ban mobil, serta MotoXpress untuk ban motor yang jaringan ritel ini sudah tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Dilihat dari Kinerja Keuangan dari Laporan Keuangan Terakhir 

Komponen Laba2022202120202019
Penjualan bersih 17,17 triliun15,34 triliun13,43 triliun15,93 triliun
Laba kotor2,32 triliun2,11 triliun2,67 triliun2,79 triliun
Laba/rugi bersih-181,38 miliar80,49 miliar320,37 miliar269,10 miliar
Aset19,01 triliun18.40 triliun17,78 triliun18,85 triliun
Liabilitas11,79 triliun11,25 triliun10,92 triliun12,62 triliun
Ekuitas7,22 triliun7,14 triliun6,85 triliun6,23 triliun

Emiten produsen ban favorit investor kawakan Lo Kheng Hong ini membukukan kinerja negatif dengan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp181,38 miliar sepanjang 2022. Berdasarkan laporan keuangan perseroan sejatinya Gajah Tunggal mampu mencetak kenaikan penjualan bersih dobel digit hingga 31 Desember 2022. Tercatat, penjualan bersih emiten berkode saham GJTL ini mencapai Rp17,17 triliun pada 2022, naik 11,93 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp15,34 triliun.

Dilansir dari Bisnis.com, dilihat dari segmen geografisnya, penjualan GJTL sebesar Rp7,64 triliun berasal dari Pulau Jawa dan Rp4,60 triliun dari luar Jawa. Sementara, penjualan ekspor didominasi oleh penjualan ke Amerika sebesar Rp2,86 triliun, disusul penjualan ke Eropa sebesar Rp1,17 triliun. Asia Rp575,07 miliar, Timur Tengah Rp221,69 miliar, dan Afrika Rp63 miliar.

Tumbuhnya pendapatan perseroan juga turut meningkatkan beban pokok penjualan perseroan sepanjang 2022. Pos beban ini naik 12,11% dari Rp13,21 triliun di tahun 2021, menjadi Rp14,81 triliun di tahun 2022. Meski beban pokok penjualan naik, laba bruto GJTL tercatat naik 10,32% menjadi Rp2,35 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,13 triliun.

Di laporan keuangan tahunan terakhir ini, beban penjualan perseroan tercatat membengkak 32,94 persen dari Rp759,14 miliar menjadi Rp1 triliun. Beban umum dan admistrasi juga naik tipis 0,07 persen menjadi Rp636,61 miliar. Kemudian beban keuangan tercatat melambung hingga 251,06 persen menjadi Rp239,13 miliar dari sebelumnya hanya Rp68,11 miliar tahun 2021.

Alhasil sepanjang 2022 ini GJTL saham mencatatkan rugi bersih sebesar Rp190,57 miliar dari sebelumnya untung Rp74,02 miliar pada tahun 2021. Adapun sepanjang Januari hingga Desember 2022, jumlah aset perseroan tercatat meningkat menjadi Rp19,01 triliun, dari Rp18,40 triliun sepanjang 2021. Jumlah liabilitas perseroan juga tercatat naik menjadi Rp11,79 triliun per 31 Desember 2022, dari Rp11,25 triliun per 31 Desember 2021. Adapun jumlah ekuitas GJTL juga naik menjadi Rp7,22 triliun pada 2022, dari Rp7,14 triliun per Desember 2021.

Riwayat Kinerja Saham GJTL

Kinerja GJTL menurun cukup siginifikan dalam rentang tahun 2018– 2022. Berikut ini rata-rata pertumbuhan tahunan (compound annual growth rate/CAGR) sejumlah komponen kinerja GJTL periode 2018 hingga 2022:

KomponenCAGR 2018-2022CAGR 2016-2018
Penjualan bersih 3.95%11,2%
Laba bersih-32.1%83,2%
Total Aset3,5%
Total Liabilitas0,9%

Track Record Pembagian Dividen untuk Pemegang Saham

GJTL termasuk emiten yang tidak rutin membagi dividennya. Namun, per tahun 2018 hingga 2020 saham GJTL absen tidak membagikan dividennya. Meski begitu emiten kembali membagikan dividen di tahun 2021, dan absen kembali membagikan dividen hingga tahun ini.

TahunDividenJenisImbal Hasil
202110Tahunan1,32%
20175Tahunan0,50%
201510Tahunan1,16%
201410Tahunan0,55%
201327Tahunan0,86%
201210Tahunan0,44%
201112Tahunan0,42%
201015Tahunan1,53%
20085Tahunan1,25%

Emiten produsen ban favorit Lo Kheng Hong, PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) ini memutuskan untuk absen membagikan dividen untuk tahun buku 2022 dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Juni 2023.

Direktur GJTL Kisyuwono mengatakan, keputusan tidak membagikan dividen diambil setelah sepanjang 2022 perseroan menderita rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp181,38 miliar.

Prospek Bisnis GJTL

Meski mengalami penurunan di laporan keuangan akhir tahun 2022, emiten produsen ban satu ini dinilai masih memiliki prospek yang bagus.

Pengamat pasar modal Desmond Wira menilai prospek saham Gajah Tunggal masih menarik. Bahkan, kemungkinan masih ada potensi upside ke depannya. Menurut Desmond, hal ini terlihat dari kinerja GJTL di kuartal I 2023 yang membaik.

Dilansir dari Liputan6.com, emiten GJTL melaporkan penjualan bersih naik 5,21 persen menjadi Rp 4,44 triliun hingga akhir Maret 2023, dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,22 triliun. Ia mengungkapkan bahwa meskipun harga sahamnya sudah naik tinggi, valuasi di harga sekarang Rp1.220 masih terbilang murah. 

Emiten ini juga memiliki PBV cuma 0,5 kali, sehingga potensi upside masih ada. Cuma karena harganya sudah naik sangat tinggi, disarankan menunggu koreksi. Analisis inilah yang membuat Desmond merekomendasikan saham GJTL untuk buy on weakness.

Menurutnya, jika sabar seperti Lo Kheng Hong untuk jangka panjang ya masih ada potensi cuan. Sampai 30 Juni 2023, alo Kheng Hong masih tercatat memegang sahamnya sebesar 5,1 persen. 

Selain itu, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM mengatakan, Gajah Tunggal memiliki kinerja yang baik pada kuartal I 2023. Bahkan, secara valuasi Gajah Tunggal juga menarik.

Dukungan sentimen positif dari sektor otomotif di mana harga saham AUTO dan DRMA juga naik signifikan. Penjualan mobil masih tumbuh positif dan prediksi kami efek election memberikan dampak positif untuk sektor otomotif.

Daftar Pemegang Saham GJTL

Per 31 Maret 2023, pemegang saham tertinggi GJTL adalah Denham Pte. Ltd dengan jumlah saham sebesar 49,51%. Sedangkan 34,83% saham dimiliki oleh publik. Untuk lebih jelasnya, berikut rincian pemegan saham GJTL.

Nama Pemegang SahamJumlah SahamModal DisetorPersentase
Denham Pte. Ltd1.724.972.443 (Saham)862.486.221.500 (IDR)49,51%
Public (each below 5%)1.213.740.137 (Saham)606.870.068.500 (IDR)34,83%
Compagnie Financiere Michelin348.480.000 (Saham)174.240.000.000 (IDR)10,00%
Lo Kheng Hong180.001.000 (Saham)90.000.500.000 (IDR)5,17%
Lei Huai Chin10.760.300 (Saham)5.380.150.000 (IDR)0,30%
Cooperatives6.154.720 (Saham)3.077.360.000 (IDR)0,18%
Kisyuwono300.000 (Saham)150.000.000 (IDR)0,01%
Treasury stocks391.400 (Saham)195.700.000 (IDR)0,00%

Harga Saham (Kesimpulan)

Harga saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) terbilang tinggi saat ini. Hal ini terlihat saat saham GJTL diperdagangkan dengan PER di 12.62 kali sama PBV 0,41 kali. Pada penutupan perdagangan, 18 Agustus 2023, saham GJTL anjlok 1,69% ke harga Rp875 per saham.

Nah, bagi kamu yang ingin membeli saham GJTL, sekarang kamu bisa membelinya dengan mudah melalui aplikasi Ajaib. Di Ajaib, kamu bisa membeli saham dengan modal mulai dari Rp100 ribu. Selain saham GJTL, kamu juga bisa membeli saham-saham perusahaan lainnya di berbagai industri. Jadi tunggu apalagi? Mulai investasi saham sekarang dan dapatkan profit terbaiknya.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi trading saham terbaik, Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk #JadiTraderHandal bersama Ajaib sekarang! Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.

Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.


Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait