Bisnis & Kerja Sampingan, Ekonomi

Transformasi Bisnis Buat Subsektor Ekonomi Kreatif Kian Populer

Sumber: Mbizmarket

Ajaib.co.id – Transformasi ekonomi memang identik dengan perubahan tren bisnis, tak heran bila di era digitalisasi saat ini kita banyak menemukan subsektor ekonomi kreatif yang kian tumbuh pesat. Hal ini didorong pula dengan semakin berkembangnya teknologi dari waktu ke waktu.

Tentunya tren bisnis ini akan mendorong dunia usaha untuk mau tidak mau harus bertransformasi mengikuti perubahan arah bisnis ke depan. Ekonomi kreatif adalah pertanda bahwa negara Indonesia sudah memasuki era baru dalam hal ekonomi. Tercatat, Indonesia sudah beberapa kali melakukan transformasi ekonomi mulai dari:

  • Ekonomi pertanian.
  • Ekonomi industri.
  • Ekonomi teknologi.

Dan yang paling terbaru adalah ekonomi kreatif. Dalam industri kreatif, pemerintah ingin menggabungkan tema kreativitas, teknologi, dan pengetahuan dalam menggerakan ekonomi nasional. Apa buktinya?

Contoh ekonomi kreatif yang tumbuh pesat adalah berkembangnya bisnis periklanan di Indonesia. Di mana, saat ini tidak sulit rasanya untuk menemukan berbagai agensi yang siap membantu dunia usaha dalam membangun kampanye pemasaran yang efektif. 

Dalam menyusun kampanye pemasaran perusahaan, setiap agensi perlu mempekerjakan orang-orang kreatif yang bertugas membuat materi pemasaran berupa desain gambar, artikel, video, dan konten-konten pemasaran lainnya. 

Selain mempekerjakan orang-orang kreatif untuk membuat materi iklan, pihak agensi juga perlu menggabungkan hasil karya yang sudah dibuat dengan bantuan teknologi. Misalnya mempublikasikan konten pemasaran lewat media sosial, YouTube, dan platform digital lainnya.

Inilah alasan mengapa bisnis periklanan termasuk ke dalam industri kreatif. Karena dalam proses bisnisnya, bisnis satu ini menggabungkan unsur kreativitas, pengetahuan, dan teknologi.

Daftar Subsektor Ekonomi Kreatif Menurut Bekraf

Kamu pasti masih bingung bisnis-bisnis apa saja yang termasuk subsektor ekonomi kreatif. Berdasarkan Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, setidaknya ada 16 jenis usaha yang termasuk sebagai industri kreatif. Mau tahu apa sajakah itu? Yuk simak daftar bisnisnya di bawah ini.

1. Arsitek 

Kebudayaan dari suatu negara bisa tercermin dari bentuk bangunan. Misalnya saja, seperti saat milenial berlibur ke Kawasan Kota Tua. Di mana, milenial bisa melihat bangunan Belanda tempo dulu yang masih kokoh berdiri. 

Dari sisi bentuk bangunan, kita bisa mengetahui bahwa bangunan tersebut adalah peninggalan Belanda saat masih menguasai Indonesia. Tak heran, bila arsitek menjadi bagian dari ekonomi kreatif di Indonesia. Karena arsitek bisa menggambarkan betapa beraneka ragamnya kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia dalam hal pembangunan nasional.

2. Pengembang Aplikasi

Unsur hiburan dan teknologi seperti aplikasi yang saat ini banyak bermunculan juga termasuk sebagai industri kreatif. Hal ini didorong dengan semakin meningkatnya penggunaan internet dan ponsel pintar di Indonesia yang terus menunjukkan pertumbuhan dari tahun ke tahun. 

Indonesia diketahui sebagai pasar utama bagi sejumlah pengembang aplikasi dunia. Karena negara Indonesia adalah negara berkembang sehingga adopsi teknologi di tanah air dinilai begitu masif.

3. Desain Komunikasi Visual

Di perguruan tinggi, jurusan satu ini sangat banyak peminatnya. Lantaran, lulusan DKV banyak dicari oleh dunia usaha untuk membantu pemasaran perusahaan. DKV dinilai punya peranan yang penting dalam menggerakan ekonomi nasional. 

DKV berperan dalam mendukung pertumbuhan bisnis swasta, pemerintah, dan turut pula mendukung program-program pemerintah. Misalnya, pembuatan banner online untuk menghimbau masyarakat luas untuk tetap mematuhi protokol kesehatan selama pandemi. 

4. Musik

Musik adalah industri kreatif yang menggabungkan seni dan kreativitas, serta teknologi. Coba saja kamu bayangkan, masyarakat Indonesia termasuk masyarakat yang fanatik dengan musik. Setiap kali ada pertunjukan musik di suatu tempat, pasti banyak sekali pengunjung yang berbondong-bondong untuk datang ke acara musik tersebut. 

Dalam industri musik, hal ini bisa menjadi keuntungan dari sisi bisnis dengan tingginya animo masyarakat. Walaupun begitu, tantangan industri musik di tanah air adalah masyarakat Indonesia masih marak membeli kaset musik secara bajakan. 

Namun dengan adanya digitalisasi dalam industri musik, pembeli kini bisa membeli kaset musik jauh lebih murah secara online. Hal ini tentunya akan mengurangi peredaran kaset musik bajakan di masyarakat.

5. Kuliner

Tak jarang banyak masyarakat yang rela menghabiskan waktunya untuk berlibur di suatu tempat hanya untuk mencicipi kuliner khas di daerah tersebut. Sebagai negara yang dikenal memiliki kuliner yang sangat beragam, sektor kuliner punya peranan penting dalam membangun ekonomi nasional. 

Kebudayaan Indonesia tercermin dari berbagai makanan khas daerah yang bisa dicicipi oleh seluruh pelancong yang datang ke Indonesia. Tercatat, sektor kuliner memberikan kontribusi ekonomi sebesar 30% bagi Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 

Bagi milenial yang ingin membuka bisnis kuliner, ada dokumen yang perlu dipersiapkan di antaranya: akta pendirian, kartu identitas pemilik usaha, surat izin gangguan, surat keterangan domisili, dan surat pernyataan. Kamu bisa mengurus izin usaha kuliner di portal sistem Online Single Submission (OSS).

Selain kelima subsektor ekonomi kreatif di atas, ada pula industri kreatif lainnya di antaranya:

  • Periklanan.
  • Penerbitan.
  • Seni rupa.
  • Televisi dan radio.
  • Kriya.
  • Fotografi.
  • Film, animasi dan video.
  • Seni pertunjukan.
  • Desain interior.
  • Fashion.
  • Desain produk.

Itulah 16 subsektor ekonomi kreatif di Indonesia, di mana bisnis kuliner adalah satu dari beberapa industri kreatif yang paling banyak memberikan kontribusi ekonomi bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.

Jadi, harapannya ke depan Indonesia bisa memaksimalkan potensi ekonomi dari sektor ekonomi kreatif dan bukan hanya mengandalkan sektor pertanian sebagai kekuatan ekonomi.

Hal ini juga didorong dengan perubahan tren bisnis dan juga perilaku konsumen yang cenderung memilih untuk membeli atau menggunakan suatu jasa atau barang lewat online. Sehingga, potensi ekonomi kreatif di Indonesia masih berpeluang bangkit walaupun terdampak pandemi sekalipun.

Investasi Online juga Bisa Menggerakan Ekonomi

Ajaib selaku pemain fintech di sektor investasi online yang menyediakan produk investasi berupa saham dan reksa dana punya peranan penting dalam membangun ekonomi digital di Indonesia. Di mana, Ajaib ingin mengedukasi sebanyak mungkin masyarakat Indonesia untuk mulai melek investasi dan perencanaan keuangan sejak dini. 

Karena Ajaib percaya bahwa masa depan pasar modal di Indonesia tergantung dari tingkat kematangan berinvestasi generasi milenial dan generasi Z. Sehingga, edukasi dan peningkatan literasi menjadi kunci sukses dari masa transisi investor di Indonesia yang kini lebih didominasi oleh investor milenial sebanyak 54,8% dengan rentang usia di bawah 30 tahun.

Demi memenuhi kebutuhan investasi generasi milenial, platform Ajaib tidak sama sekali membebankan biaya deposit bagi investor saham yang baru bergabung di aplikasi Ajaib. Bahkan, proses pembuatan rekening saham di aplikasi Ajaib hanya memakan waktu 15 menit saja.

Artikel Terkait