Ajaib.co.id – PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) adalah perusahaan yang berdiri pada tanggal 31 Desember 1983. Perusahaan kemudian memulai kegiatan operasi komersialnya tahun 1983.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan terdapat ruang lingkup kegiatan CSAP. Di antaranya menjalankan usaha di bidang perdagangan barang hasil produksi, utamanya bahan bangunan dan barang-barang konsumsi. CSAP saat ini bersama anak usahanya menjalankan usaha di bidang distribusi bahan bangunan, bahan kimia, consumer goods dan toko ritel dengan brand “Mitra10” dan “Atria”.
Pada 30 November 2007, CSAP mendapatkan pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK. Pernyataan ini untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham CSAP (IPO) kepada masyarakat sebanyak 600.000.000. Dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp200 per saham. Saham-saham CSAP tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 12 Desember 2007.
Apakah saham CSAP masih layak dikoleksi? Bagaimana keadaan fundamental perusahaan saat ini dan apa rencana bisnis yang akan dilakukan? Mari kita bedah kinerja saham CSAP.
Tahan Tekanan Pandemi, Bisnis CSAP Cuan di 2020
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) tercatat sampai akhir 2020 telah berhasil membukukan penjualan konsolidasi sebesar Rp12,6 triliun. Angka ini memperlihatkan adanya penjualan yang tumbuh sebesar 4,8% dibandingkan pada periode 2019.
Melihat dari laporan keuangan kuartal ke-III 2020, CSAP berhasil mencatatkan penjualan konsolidasi sebesar Rp9,1 triliun. Artinya tumbuh mencapai 3,95%. Untuk laba usaha tumbuh sebesar 33,94% pada triwulan III-2020 menjadi sebesar Rp243,21 miliar dibandingkan perolehan pada periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp181,59 miliar.
Hal ini berdampak pula pada laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk yang tumbuh signifikan 46% menjadi Rp61 miliar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp41 miliar.
Sekretaris Perusahaan PT Catur Sentosa Adiprana Tbk, Idrus Widjajakusuma mengatakan pencapaian penjualan 2020 tersebut tidak terlepas dari strategi yang dilakukan oleh perusahaan. Antara lain, berupa fokus pada private/house brand untuk meningkatkan profitabilitas. Kemudian, perusahaan juga monitoring strategi cost management.
Selanjutnya, sebagai perusahaan publik, untuk mempertahankan laju pertumbuhan yang berkesinambungan dan memberikan nilai tambah kepada pemegang saham, Perseroan tetap akan melanjutkan strategi ekspansi yang agresif pada segmen ritel modern Mitra10.
Bisnis CSAP Sehat Selama 3 Tahun Terakhir
Terlepas dari kondisi pandemi, emiten PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) memiliki fundamental bisnis yang amat baik dan sehat. Hal ini terlihat dari data penjualan dan laba bersih dari tahun 2017 hingga 2019.
Berikut data ikhtisar keuangan yang diambil dari informasi finansial perseroan (dalam jutaan rupiah):
Dari data tersebut, secara penjualan CSAP memang terus mengalami peningkatan per tahunnya sejak 2017 hingga 2019. Hal yang sama juga berlaku untuk perolehan laba kotor. Sementara untuk laba tahun berjalan ada tren penurunan meski tetap bisa dipertahankan perolehannya oleh perusahaan.
CSAP mencatatkan laba bersih pada tahun 2019 sebesar Rp60,8 miliar. Angka ini terhitung turun bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2018 yang sebesar Rp77,8 miliar. Sehingga, laba bersih per saham setara dengan Rp13.52 per lembar.
Diketahui, perseroan sudah menuntaskan ekspansi lima gerai baru sepanjang 2019 yang tersebar di Kota Cirebon, Yogyakarta, Surabaya dan Makassar.
Berikut data rasio perusahaan yang diambil dari ikhtisar keuangan untuk tahun buku 2019 dari informasi finansial perseroan:
Bagaimana Prospek Bisnis CSAP ke depannya? Apakah Sahamnya Layak Dikoleksi?
Emiten pengelola gerai ritel modern Mitra10, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) tengah menfokuskan diri untuk menggenjot pertumbuhan di tahun ini. Dengan upaya menambah empat gerai baru di beberapa kota.
Sekretaris Perusahaan PT Catur Sentosa Adiprana Tbk, Idrus Widjajakusuma mengatakan, pada tahun 2021, perusahaan memiliki target 1 relokasi toko dan membuka empat superstore baru Mitra10. Strategi ekspansi bisnis tersebut memperhatikan kondisi pandemi beserta mitigasi risiko. Dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.
Guna mendukung rencana tersebut, CSAP sudah mengalokasikan dana belanja modal kurang lebih mencapai Rp500 Miliar dari total belanja modal 90% untuk segmen ritel modern. Anggaran lainnya dialokasikan untuk segmen distribusi. Perseroan juga mengutarakan target pertumbuhan penjualan CSAP untuk periode 2021 tidak jauh dari prediksi pertumbuhan GDP Indonesia sekitar 3,1%-4,4%.
Sampai saat ini rencana penambahan empat toko baru tersebut yakni di Banjarmasin, Palembang, Tegal, dan Semarang dan sedang dalam tahap pembangunan. CSAP pun menargetkan satu gerai toko akan segera beroperasi pada kuartal 2/2021 dan sisanya akan beroperasi pada kuartal 3/2021.
Perseroan pada tahun ini juga tidak berencana untuk mengakuisisi dan mengambil alih gerai Giant Express.
Sementara itu, CSAP tetap optimistis lewat strategi ekspansi agresif ritel modern itu akan memberikan pertumbuhan bisnis berkelanjutan. Perusahaan bahkan memproyeksikan target pertumbuhan dapat meningkat hingga 10% di tahun ini. Sementara itu, dari sisi target penjualan, CSAP berharap tahun ini pertumbuhan penjualan secara konsolidasi diharapkan naik 4,8% atau sekitar Rp 12,7 triliun.
Selanjutnya, CSAP akan melakukan improvisasi supply chain dan logistik yang lebih baik untuk meningkatkan produkstivitas, dan melanjutkan proses digitalisasi dan teknologi hingga efisiensi biaya dan waktu agar proses operasi lebih efisien.
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.