Ajaib.co.id – Istilah gaya hidup sedentary lifestyle mungkin tidak familiar bagi banyak orang, tetapi ternyata banyak sekali yang tanpa sadar melakukannya. Seperti kebiasaan lebih sering rebahan di dalam rumah atau bagi pekerja kantoran tanpa sadar duduk berjam-jam saat bekerja.
Mari kita pahami lebih dalam apa itu sedentary lifestyle, bahaya serta cara mengatasinya.
Pengertian Sedentary Lifestyle
Dikutip dari website resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sedentary lifestyle adalah gaya hidup di mana seseorang kurang melakukan aktivitas fisik yang berarti. Sehingga orang yang menjalani gaya hidup ini menjalani kehidupan secara pasif hanya duduk atau tiduran.
Dikutip dari situs WHO, setiap tahunnya terjadi sekitar dua juta kematian yang diakibatkan oleh kurangnya aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan penyebab kematian, masalah kesehatan mental, depresi, kecemasan, obesitas, diabetes tipe 2.
Adapun klasifikasi sedentary lifestyle terbagi menjadi tiga berdasarkan durasi waktu, yaitu :
- Level rendah, durasi kurang dari 2 jam.
- Level menengah, durasi 2-5 jam.
- Level tinggi, durasi lebih dari 5 jam.
Terlebih lagi saat terjadi pandemi COVID-19 di Indonesia selama kurang lebih 2 tahun, pemerintah menetapkan aturan untuk melakukan social distancing guna menekan peningkatan kasus Covid-19. Sehingga semua orang diharuskan untuk belajar dan bekerja dari rumah, Hal itu bisa menyebabkan kita masuk dalam kategori sedentary lifestyle level tinggi.
Baca Juga: Bingung Pilih Antara Investasi Reksa Dana Atau Emas?
Bahaya Sedentary Lifestyle bagi Kesehatan
Mengetahui informasi terkait bahaya sedentary lifestyle sangat penting terutama buat kamu yang termasuk kelompok penyuka rebahan sambil bermain ponsel selama berjam jam atau duduk di depan laptop dalam waktu yang lama. Terlebih lagi saat pandemi kita memang dipaksa setiap hari untuk berhadapan dengan gadget, handphone, laptop, zoom meeting dll.
Nah, sebaiknya kamu harus berhati-hati jika tanpa sadar kamu melakukan sedentary lifestyle ini. Untuk Sebagian orang memang membuat nyaman tetapi ternyata bisa berbahaya dan mengancam jiwa karena ternyata ada jutaan orang meninggal dunia karena kenyamanan dari sedentary lifestyle.
Berikut ada beberapa efek negatif karena sering rebahan untuk kesehatan mental.
1. Kurang Berenergi
Ternyata orang yang sering rebahan dan kurang aktivitas fisik menjadi kurang berenergi. Karena ketidakseimbangan antara aktivitas fisik dengan kegiatan memutar otak.
Ini yang secara tidak langsung mengirimkan sinyal dan berdampak pada tubuh kita yang kurang energi. Saat kamu memutuskan rebahan seharian untuk mendapatkan energi justru malah semakin betambah malas.
2. Kehilangan Motivasi
Orang yang sering rebahan biasanya suka menunda-nunda pekerjaan, semua jadwal dan rutinitas yang seharusnya dikerjakan jadi berantakan. Akhirnya jadi kehilangan motivasi untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
3. Mudah Stres
Jika seharian kita hanya rebahan, main handphone, ini adalah aktivitas yang monoton. Nah, aktivitas yang monoton ini menyebabkan rasa bosan, rasa bosan inilah yang jika terus menumpuk bisa menjadi indikasi stres. Karena sesuatu yang monoton dan membosankan membuat kita tidak bersemangat yang mendorong muncul rasa stres.
4. Overthinking
Karena kita hanya melakukan aktivitas rebahan, membuat kita berpikir terlalu berlebihan (over) saat tidak melakukan aktivitas apa pun.
5. Depresi
Dari beberapa pernyataan di atas, jika stres dan overthingking terus menumpuk bisa timbul depresi. Untuk itu, satu atau dua kali rebahan tidak apa-apa, tetapi pastikan tidak sampai seharian dan menjadi rutinitas.
Baca Juga: Sistem Bagi Hasil Memiliki Kelebihan dan Kekurangan, Apa Saja?
6 Cara Mengatasi Sedentary Lifestyle
Untuk bisa terhindar dari gaya hiduo sedentary, kamu bisa mencoba beberapa aktivitas di bawah ini.
1. Olahraga Teratur
Kurangnya aktivitas fisik bisa menyebabkan obesitas karena asupan makanan yang masuk dalam tubuh kita akan diolah menjadi energi untuk aktivitas. Namun, jika kita kurang melakukan aktivitas maka asupan makanan tersebut akan menjadi lemak dan jika ditimbun terlalu lama maka bisa menjadi obesitas.
Bagi orang yang jarang sekali olahraga pasti akan sangat sulit membiasakan diri, tapi untuk memulai olahraga bisa dimulai dengan berjalan kaki atau jogging saat pagi hari di sekitar rumah. Selain itu, di dalam rumah kita bisa melakukan olahraga ringan seperti push up, sit up, bridge, wall sit.
Jangan lupa sebelum olahraga selalu awali dengan pemanasan, pastikan untuk melakukannya secara rutin dan perbanyak minum air putih
2. Menjaga Pola Makan
Selain berolahraga, obesitas juga dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat. Sehingga penting untuk mengurangi konsumsi makanan cepat saji dan makanan berlemak yang bisa menjadi sumber penyakit seperti obesitas, kolestrol, darah tinggi.
Lebih baik perbanyak konsumsi sayuran, buah buahan, air putih, vitamin. Jika kurang suka sayuran atau males makan buah coba olah buah dan sayur tersebut agar kita lebih tertarik untuk memakannya.
Contoh dibuat smoothie, jus, salad, bahkan eskrim. Dijamin selera makan kita jadi naik. Cobain deh!
3. Menyibukan Diri dengan Kegiatan yang Positif
Kita pasti sudah tahu saat menghabiskan waktu di rumah, kita terlalu banyak santai santai, rebahan, tiduran, bermalas malasan yang kurang baik jika dilakukan terlalu sering.
Oleh karena itu, sibukan diri dengan kegiatan yang positif sangat penting misalnya ikut komunitas yang positif, salurkan hobi, mengerjakan tugas lebih awal, membersihkan rumah, belajar keahlian baru, agar waktu luang tidak terbuang percuma.
4. Melakukan Hal Sederhana yang Dampaknya Cukup Besar
Tanpa kita sadari naik turun tangga memiliki beberapa manfat yaitu bisa melancarkan sirkulasi darah, membakar kalori, menjaga kesehatan jantung, menjaga pembuluh darah. Contoh lainnya adalah menyapu, mengepel rumah, berkebun, mencuci motor atau mobil. Hal hal sederhana tersebut ternyata bisa membuat kita terhindar dari bahaya sedentary lifestyle ini.
5. Meditasi
Meditasi adalah kegiatan relaksasi yang melatih fokus pikiran dan tubuh untuk menenangkan pikiran sehingga menimbulkan rasa tenang, damai, pikiran yang jernih. Selain itu dapat meningkatkan kosentrasi, mengurangi overthinking, dan pikiran negatif lainnya.
6. Disiplin Membagi Waktu
Di zaman sekarang ini banyak sekali pekerjaan work from home atau work from anywhere, di mana waktu antara isitirahat dan bekerja kurang jelas. Misalnya di hari libur masih mengadakan zoom meeting.
Nah untuk kalian yang bekerja work from home atau work from anywhere coba untuk disiplin membagi waktu antara bekerja dan istirahat agar bisa work life balance dan tidak menimbulkan stress.