Profil Singkat Emiten
PT Mega Perintis Tbk (berkode saham: ZONE) berdiri pada tanggal 21 Oktober 2005. Pada tahun yang sama perusahaan secara resmi meluncurkan merek Manzone, MOC, dan Ollo untuk segmen pasar pakaian jadi pria.
Sejarah pendirian Perusahaan telah dimulai sejak tahun 1999. Pada tahun itu, berdiri sebuah perusahaan konveksi rumahan yang berlokasi di Jakarta. Usaha tersebut terus berkembang hingga ZONE membuka outlet pertamanya di ITC Kuningan Jakarta.
Sejalan dengan pertumbuhan usaha, pada tahun 2013 ZONE mendirikan entitas anak, yaitu PT Mitrelindo Global yang bergerak di bidang retailer merek internasional. Setahun berselang, ZONE mendirikan PT Mega Putra Garment yang bergerak di bidang manufaktur sekaligus membangun pabrik di Pemalang.
Pada tanggal 12 Desember 2018, ZONE melakukan IPO dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Setelah menjadi perusahaan publik, ZONE meningkatkan akselerasi bisnisnya dengan membuka 20 outlet baru sehingga total pada akhir tahun 2019, ZONE memiliki 130 outlet.
Pada tahun 2019, ZONE mendirikan anak usaha baru, yakni PT Maxindo Global Internusa yang bergerak di bidang industri garmen. Masih di tahun sama, ZONE mulai merambah segmen fashion wanita dengan membeli merk dagang Minimal.
Dilihat dari Kinerja Keuangan dari Laporan Keuangan Terakhir
Pandemi Covid-19 turut berdampak nyata bagi kinerja ZONE sepanjang tahun 2020. Penjualan dan pendapatan usaha ZONE, misalnya, hanya tercatat Rp326,7 miliar di tahun 2020. Padahal, penjualan dan pendapatan ZONE di tahun 2019 tercatat Rp601,7 miliar.
Penurunan signifikan juga terlihat pada laba ZONE. Jika pada tahun 2019, ZONE masih meraup laba Rp51,2 miliar, maka pada tahun 2020 ZONE merugi Rp37,6 miliar.
Berikut adalah ikhtisar keuangan terakhir ZONE.
Riwayat Kinerja
Kinerja ZONE cukup impresif dalam beberapa tahun terakhir. Laba usaha ZONE konsisten naik dalam rentang tahun 2017–2019.
Berikut ini rata-rata pertumbuhan tahunan (compound annual growth rate/CAGR) sejumlah komponen kinerja ZONE periode 2017 hingga 2019:
Track Record Pembagian Dividen untuk Pemegang Saham
ZONE tercatat baru sekali membagikan dividen sejak IPO, yakni di tahun 2018. Setahun kemudian, ZONE tidak membagikan dividen karena keperluan investasi.
Padahal, tahun 2019 ZONE masih menunjukkan kinerja positif dibandingkan tahun 2018. Pada tahun 2019, penjualan ZONE naik 29,24% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan juga terjadi pada laba bersih tahun berjalan yang tercatat sebesar Rp51,92miliar. Angka ini lebih besar 27,36% daripada tahun 2018 yang tercatat Rp40,76miliar.
Pencapaian ini cukup impresif mengingat tahun 2019 ZONE menghadapi tantangan global, yaitu melambatnya ekonomi global serta tantangan dalam negeri karena di tahun 2019 merupakan tahun politik.
Prospek Bisnis ZONE
Sektor ritel di mana ZONE berkecimpung masih menghadapi tantangan serius di tahun 2021. Tantangan tersebut tak hanya berupa permintaan pasar yang menurun, tapi juga komponen-komponen biaya pengeluaran tetap (fixed cost). Biaya sewa tempat, contohnya, sulit untuk turun.
Hal ini karena pihak pengelola ataupun pemilik tempat memiliki beban-beban biaya tetap yang besarannya pun sulit turun.
Tambah pula, ZONE bergerak di lingkup bisnis yang bukan termasuk kebutuhan pokok. Sektor bisnis ritel yang menjual barang-barang selain kebutuhan pokok tercatat memiliki penurunan permintaan paling mencolok.
Adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro jelas berpengaruh terhadap sektor ritel. Pendapatan para pelaku di sektor ini, termasuk ZONE, pun masih akan tertekan.
Salah satu langkah ZONE dalam menghadapi tantangan tersebut ialah terus melakukan efisiensi. Efisiensi dilakukan antara lain dengan menutup gerai yang berkinerja negatif. Menariknya, ZONE tetap berencana melakukan ekspansi dengan menambah gerai baru.
Selain itu, ZONE juga melihat sisi positif dari PPKM, yakni dapat menjadi angin segar bagi industri ritel secara keseluruhan. Setidaknya, ada kelonggaran penerapan PPKM dari sebelumnya.
Tak hanya itu, program kesuksesan program vaksinasi juga bisa menjadi formula pendorong ekonomi untuk segera pulih.
Secara keseluruhan, perekonomian Indonesia berpotensi membaik pada kuartal I tahun ini. Pada kuartal berikutnya, perekonomian Indonesia bisa lebih menggeliat lagi bersamaan dengan Ramadan dan Idulfitri.
ZONE sendiri terus bertransformasi agar senantiasa menghadirkan kemudahan untuk para pelanggan untuk mendapatkan produk-produknya dengan bekerja sama dengan marketplace besar di Indonesia.
ZONE juga menghadirkan toko online milik sendiri yaitu www.manzonestore.com dan www.minimal.co.id. Hal ini menandakan ZONE memanfaatkan betul kemajuan di bidang teknologi digital.
ZONE pun menerapkan strategi pemasaran omnichannel di mana penjualan fisik dan secara daring bisa terintegrasi. Strategi pemasaran omnichannel ini diiringi dengan peningkatan pelayanan terhadap pelanggan serta peningkatan mutu produk.
Harga Saham (Kesimpulan)
Pada penutupan bursa 24 Maret 2021, data ZONE adalah sebagai berikut:
Pembukaan: Rp428
Penutupan Sebelumnya: Rp428
Penawaran (Offer): Rp428
Penawaran (Bid): Rp426
Harga Terendah: Rp428
Harga Tertinggi: Rp428
Volume: 67.600 (Saham)
Nilai Transaksi: Rp28.932.800
Frekuensi: 5 (Kali)
EPS: Rp-43
PE Ratio: -10 (Kali)
Meski sektor ritel masih lesu karena terdampak hebat virus Covid-19, rekomendasi saham ZONE adalah beli.
Disclaimer
Disclaimer: Tulisan ini berdasarkan riset dan opini pribadi. Bukan rekomendasi investasi dari Ajaib. Setiap keputusan investasi dan trading merupakan tanggung jawab masing-masing individu yang membuat keputusan tersebut. Harap berinvestasi sesuai profil risiko pribadi.