Analisis Saham

Perhatikan, Saham UNIT Masih Suram di Tahun 2021

Profil Singkat Emiten

PT Nusantara Inti Corpora Tbk (berkode saham: UNIT) memiliki ruang lingkup kegiatan yang mencakup bidang perdagangan, pembangunan, jasa pengangkutan darat, percetakan, pertanian, pertambangan, perindustrian, jasa, dan investasi.

UNIT berdiri pada 30 Mei 1988 dengan nama PT Aneka Keloladana. Sebulan setelah tanggal pendirian, tepatnya 25 pada Juni 1988, UNIT membentuk PT Delta Nusantara (entitas anak) yang diharapkan dapat membantu dalam menjalankan aktivitas industri dan perdagangan, khususnya dalam industri pemintalan benang dan perdagangan tekstil.

Setelah persyaratan telah terpenuhi, UNIT kemudian memperoleh izin beroperasi secara komersial pada tahun 1992.

Manajemen sepakat untuk melakukan perubahan nama menjadi PT United Capital Indonesia, efektif sejak 26 Februari 2001. Perubahan nama ini kemudian diikuti dengan langkah perseroan untuk memperkuat permodalan melalui penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada 18 April 2002.

Enam tahun berselang sejak perubahan nama terakhir, tepatnya pada 30 Januari 2007, para pemegang saham sepakat untuk mengubah nama menjadi PT Nusantara Inti Corpora.

Dilihat dari Kinerja Keuangan dari Laporan Keuangan Terakhir

Rapor kinerja UNIT dalam enam bulan pertama tahun 2020 terbilang belum meyakinkan. Pada periode Januari–Juni 2020, UNIT mencatat penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp52,7 miliar.

Pencapaian ini sedikit lebih kecil dibandingkan periode sama tahun 2019 yang sebesar Rp52,8 miliar. Jumlah laba bruto UNIT di enam bulan pertama tahun 2020 juga lebih sedikit daripada periode sama tahun 2019, yakni Rp14 miliar berbanding Rp16,1 miliar.

Perbedaan lebih mencolok terlihat pada jumlah laba rugi komprehensif. Bila pada periode Januari–Juni 2019, laba rugi komprehensif UNIT tercatat Rp692,5 juta, maka periode sama tahun berikutnya hanya Rp247,6 juta.

Berikut adalah ikhtisar keuangan terakhir UNIT.

Riwayat Kinerja

Rapor kinerja UNIT terbilang merah dalam beberapa tahun terakhir. Total laba UNIT turun cukup signifikan dalam rentang tahun 2017–2019 meskipun penjualannya menunjukkan grafik positif. Peningkatan drastis justru terlihat pada beban usaha yang naik 76,1%.

Berikut ini rata-rata pertumbuhan tahunan (compound annual growth rate/CAGR) sejumlah komponen kinerja UNIT periode 2017 hingga 2019:

Track Record Pembagian Dividen untuk Pemegang Saham

Pada tahun 2018 dan 2019, UNIT tidak membagikan dividen. Hal ini dikarenakan laba bersih tahun buku 2017 dan 2018 digunakan sebagai dana cadangan dan laba ditahan untuk kegiatan operasional. Langkah ini diharapkan dapat mendukung pengembangan usaha UNIT ke depannya.

Prospek Bisnis UNIT

Pandemi Covid-19 menimbulkan ancaman kesehatan masyarakat yang serius. Selain kesehatan, pandemi Covid-19 telah mengganggu pergerakan orang dan barang di seluruh dunia. Sejumlah negara menerapkan pembatasan pada individu dan bisnis. Tak pelak, pandemi Covid-19 juga membuat banyak bisnis menunjukkan kurva menurun.

Efek Covid-19 di masa mendatang terhadap Indonesia serta UNIT dan entitas anak masih belum dapat ditentukan. Inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi UNIT dalam menerapkan strategi tepat.

Sebelum pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19), bisnis UNIT sendiri sudah menghadapi tantangan tersendiri, yakni masuknya sejumlah produk tekstil dari luar negeri, khususnya Tiongkok. Kondisi ini sudah menjadi ancaman bagi para pelaku industri tekstil, termasuk UNIT.

Meskipun demikian, UNIT tampaknya telah menentukan langkah-langkah strategis guna menghadapi berbagai tantangan di depan. Dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan industri terkini, UNIT cukup optimistis mampu menghadapi tantangan-tantangan tersebut serta mampu menjaga keberlangsungan usaha dan meningkatkan performa perusahaan melalui pemanfaatan setiap peluang yang potensial.

Peningkatan performa salah satu segmen usaha, yaitu segmen benang, bisa menambah optimisme UNIT dalam mengarungi bisnis di tahun-tahun mendatang.

Tapi, secara umum, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri tampak masih tertatih-tatih langkahnya menghadapi tantangan di masa pandemi Covid-19. Hal ini tak luput dari hubungannya dengan anjloknya utilisasi pabrik di sektor tersebut akibat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan penurunan daya beli masyarakat.

Harga Saham (Kesimpulan)

Pada penutupan bursa 24 Maret 2021, data saham UNIT adalah sebagai berikut:

Pembukaan: Rp0

Penutupan Sebelumnya: Rp316

Penawaran (Offer): Rp0

Penawaran (Bid): Rp0

Harga Terendah: Rp0

Harga Tertinggi: Rp0

Volume: 0 (Saham)

Nilai Transaksi: Rp0

Frekuensi: 0 (Kali)

EPS: Rp7

PE Ratio: 48 (Kali)

Dari data tersebut, maka rekomendasi saham UNIT adalah jual.

Rekomendasi tersebut didukung dari fakta bahwa ketidakpastian perekonomian dan industri, baik di tingkat global maupun domestik, merupakan tantangan bagi seluruh sektor industri. Meski sebagai salah satu pelaku usaha di bidang industri tekstil UNIT berhasil menjawab tantangan tersebut di tahun 2020, bukan berarti tantangan akan lebih mudah di tahun 2021.

Terkait performa saham, UNIT pun memiliki catatan buruk pasa akhir tahun lalu. Tepatnya, pada 2 Desember 2020, UNIT termasuk salah satu saham yang melemah tajam meskipun indeks harga saham gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya pada perdagangan di hari tersebut. Berdasarkan data BEI, UNIT memimpin deretan saham yang melemah paling tajam (top losers) dengan penurunan 6,84%.

Disclaimer

Disclaimer: Tulisan ini berdasarkan riset dan opini pribadi. Bukan rekomendasi investasi dari Ajaib. Setiap keputusan investasi dan trading merupakan tanggung jawab masing-masing individu yang membuat keputusan tersebut. Harap berinvestasi sesuai profil risiko pribadi.

Artikel Terkait