Analisis Saham, Saham

Diuntungkan Saat Pandemi, Masih Menjanjikankah Saham WIIM?

Ajaib.co.id – Wismilak Inti Makmur Tbk (saham WIIM) adalah perusahaan yang berdiri pada 14 Desember 1994. Dan memulai kegiatan bisnis secara komersial pada tahun 1963.

Para pemegang saham yang mempunyai 5% atau lebih saham WIIM, antara lain: Central Tower Capital Pte Ltd (22,48%), Ronald Walla (pengendali) (9,70%), Stephen Walla (pengendali) (9,70%), Gaby Widjajadi (pengendali) (9,34%), Indahtati Widjajadi (pengendali) (7,64%) dan Sugito Winarko (pengendali) (7,27%).

Didasarkan pada Anggaran Dasar Perusahaan, untuk ruang lingkup kegiatan WIIM terdiri dari: menjalankan usaha perindustrian, terutama industri bumbu rokok dan kelengkapan rokok lainnya. Berupa pembuatan filter rokok regular/mild; pemasaran dan penjualan produk-produk bumbu rokok dan kelengkapan rokok lainnya.

Kelengkapan rokok tersebut antara lain berupa pembuatan filter rokok regular/mild sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; serta melaksanakan penyertaan pada perusahaan-perusahaan lain yang memiliki kegiatan usaha yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan.

Kegiatan usaha utama dari saham WIIM ini membuat filter rokok regular/mild dan melakukan penyertaan pada perusahaan-perusahaan lain yang memiliki kegiatan usaha yang berhubungan dengan kegiatan usaha perusahaan. Adapun untuk merek-merek dari produk WIIM, antara lain: Wismilak Diplomat, Diplomat mild, Galan Mild, Wismilak Spesial, Wismilak Premium Cigars, Wismilak Slim, Galan Kretek, Galan Prima dan Galan Slim.

Kemudian pada tanggal 4 Desember 2012, WIIM memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK guna melakukan Penawaran Umum Perdana emiten WIIM (IPO) kepada masyarakat sebanyak 629.962.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham. Dengan harga penawaran Rp650,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 18 Desember 2012.

Kinerja Keuangan WIIM

Dari laporan keuangan WIIM per September 2020, menunjukkan kinerja keuangan yang justru mengalami peningkatan cukup besar di tengah pandemi ini. Perusahaan seperti tidak terdampak oleh pandemi. Padahal sektor rokok merupakan salah satu yang penjualannya tertekan selama wabah korona ini. Hal ini bisa dilihat juga dari aset WIIM yang pertumbuhannya naik, mencapai 19,69% YoY.

Selain itu, kinerja penjualan WIIM pun ikut meningkat pertumbuhannya dari periode 30 September 2019. Diikuti dengan  laba bersih yang ikut melonjak tajam. Berikut ini laporan kinerja laba WIIM (dalam jutaan rupiah):

Komponen Laba September 2019 September 2020
Penjualan 1.007.352 1.390.668
Laba Kotor 312.210 436.068
Beban Penjualan 695.142 954.599
Laba Bersih 15.442 108.862
Aset 1.297.909 1.553.496

WIIM mampu membukukan laba di atas Rp108 miliar lebih tinggi daripada periode yang sama pada tahun 2019. Dengan laba yang tumbuh mencapai 604% YoY. Selanjutnya mari kita bahas dulu rasio-rasio umum dan margin keuangan WIIM. Berikut ini datanya:

Rasio September 2019 September 2020
ROA 1,58% 9,33%
ROE 1,15% 12,89%
GPM 30,99% 31,36%
NPM 1,43% 7,82%
OPM 1,76% 9,11%
DER 29,21% 38,07%

Dari rasio-rasio tersebut menunjukkan bahwa kondisi bisnis WIIM justru terus tumbuh di tengah pandemi covid-19. ROA dan ROE dari perusahaan ini pada Q3 2020 menunjukkan peningkatan besar dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2019. Hal ini memperlihatkan sektor penjualan rokok meskipun dinilai tertekan namun perusahaan berhasil meningkatkan penjualan dengan strategi bisnis yang digunakan.

Selanjutnya, untuk GPM perusahaan naik tipis ke 31,36% ini berarti perusahaan GGRM masih dalam upaya efisiensi perusahaan. Salah satu upayanya dengan menekan harga pokok penjualannya. Atau dikenal juga dengan istilah beban pokok penjualan.

Sehingga menghasilkan margin laba kotor di angka 31,36% dari total penjualan perusahaan. Untuk diketahui, semakin tinggi nilai GPM yang diperoleh sebuah perusahaan berarti perusahaan semakin efisien dan baik dalam mengelola kegiatan operasionalnya.

Adapun untuk NPM, perusahaan tumbuh di angka 7,82%. Angka ini merepresentasikan rasio keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan WIIM terhadap total penjualan produk-produknya pada kuartal III 2020. Angka ini berarti memperlihatkan perusahaan sudah mampu memberikan keuntungan yang tumbuh bagi perusahaan dan investor.

Angka perolehan NPM ini terbilang dalam angka yang cukup. Karena meskipun meningkat namun persentasenya amsih di bawah angka penilaian yang sangat baik. Pasalnya, nilai margin laba bersih yang dianggap sangat baik bila berada pada presentasi di atas 10%.

Terkait dengan Debt Equity Ratio (DER) berada di level 38,07%. Ini menunjukkan perusahaan tidak menggunakan utang dalam jumlah besar untuk menjalankan operasional perusahaan. Rasio DER ini masih dalam kondisi aman dan terkendali.

Dengan DER berada di level ini di mana angka ini menandakan perusahaan tidak bergantung pada utang. Pasalnya perusahaan yang sehat keuangannya ditunjukan dengan rasio DER di bawah angka 1 atau di bawah 100%. Dari rasio utang ini ada peningkatan DER dibandingkan periode September 2019. Hal ini menandakan, perusahaan melakukan penambahan utang meski sedikit nilainya di tengah berada di pandemi covid-19. 

Riwayat Kinerja WIIM

Kinerja WIIM terhitung mengalami penurunan penjualan dan laba bersih selama 3 tahun terakhir. Ini fundamental perusahaan sebelum terjadinya pandemi covid-19. Berikut ini perbandingan pertumbuhan tahunan sejumlah komponen kinerja WIIM dalam 3 tahun terakhir (dalam jutaan rupiah) periode 2017 hingga 2019:

Komponen 2017 2018 2019
Penjualan 1.476.427 1.405.384 1.393.574
Aset 1.225.712 1.255.574 1.299.522
Laba Bersih 40.590 51.143 27.328

Tingkat pertumbuhan dalam 3 tahun terakhir mencerminkan bisnis WIIM masih terus berupaya meningkatkan penjualan produk perusahaan. Namun, perlu dilihat juga kalau smapai Q3 2020 perusahaan mampu meningkatkan penjualan dan bertahan selama pandemi dengan cukup baik karena masih mampu meningkatkan penjualan produk dan laba bersih

Pembagian Dividen untuk Pemegang Saham

WIIM sebetulnya termasuk emiten yang tiap tahun membagi dividennya. Hal ini pun benar, setidaknya sampai update terakhir pada 2019 perusahaan masih memberikan dividen kepada investornya. Berikut adalah besaran pembayaran dividen WIIM tiga tahun terakhir:

Tahun Dividen per Saham Jumlah yang dibayarkan (dalam jutaan rupiah)
2017 15,50 32.548
2018 2,5 5.249
2019 3,5 7.350

WIIM terlihat konsisten membayarkan dividen kepada pemegang sahamnya pada setiap tahunnya dengan nilai dividen yang meningkat sampai tahun 2019. Hal ini tentunya menjadi nilai tambahan tersendiri bagi perusahaan.

Prospek Bisnis WIIM

Emiten rokok dinilai masih akan dapat bertahan meskipun cukai rokok naik di 2021 ini. Hal ini melihat dari resistensi konsumen rokok untuk berhenti merokok sangat tinggi. Konsumsi rokok oleh masyarakat saat pandemi hanya bergeser pada produk rokok dengan harga jual yang lebih murah. 

Kemudian, produk rokok juga masih bebas diperdagangkan di Indonesia. Hal ini bila dibandingkan dengan produk alkohol misalnya yang penjualannya sudah sangat terbatas.

WIIM secara fundamental dinilai menarik karena menjadi perusahaan yang diuntungkan saat pandemi. Hal ini bisa dilihat dari penjualan rokok dengan harga yang relatif lebih murah dibanding dengan HMSP dan GGRM. Selain itu, dengan tidak adanya kenaikan cukai rokok SKT bisa menguntungkan WIIM karena mempunyai pendapatan sebesar 24% dari penjualan produk SKT. Angka ini lebih besar dibandingkan dengan GGRM dan HMSP. 

WIIM juga diproyeksikan akan memenangkan pertarungan di antara produsen rokok di Tanah Air hingga tahun 2021 ini. Perusahaan ini mengatakan volume produksinya dapat mencapai 1,3 miliar batang pada tahun 2020 dan target produksinya tetap di bawah 2 miliar batang untuk tahun 2021.

Perusahaan ini memiliki kemungkinan akan tetap mempertahankan tingkat produksinya di bawah 3 miliar batang. Sehingga ada peluang mendapatkan keuntungan dari cukai pajak dan harga jual eceran (HJE) yang rendah.

Harga Saham (kesimpulan)

Berdasarkan data PER dan PBV HMSP ini tergolong harga sahamnya sedang. Hal ini bisa dilihat dari data RTI per 10 Maret. PER untuk WIIM adalah 12,39 kali dan PBV 1,60 kali

Sementara itu, bila dibandingkan dengan saham lain di sektor penjualan rokok ada saham HMSP yang harganya lebih mahal dengan PER 17,74 kali dan PBV 5,70 kali. Kemudian ada GRRM yang harganya lebih murah dengan PER 9,26  kali dan PBV 1,23 kali. Sebaiknya kamu mempertimbangkan dengan matang jika ingin membeli saham ini. Dengan harga saham yang sedang ditambah adanya peningkatan kinerja bisnis serta peluang di tahun 2021 ini bisa menjadi alternative untuk pembelian saham.  

Jadi, apa kamu tertarik berinvestasi di emiten satu ini? Nah, selain saham WIIM, ada banyak lagi emiten rokok yang bisa kamu pilih. Kini, kamu bisa memilihnya dengan mudah melalui aplikasi Ajaib! Selain itu, kamu juga bisa melakukan analisa saham terlebih dulu sebelum memutuskan untuk membelinya. Yuk beli saham sekarang di Ajaib!

Artikel Terkait