Analisis Saham

Saham POLL Cetak Laba di Masa Pandemi, Layakkah Dimiliki?

Saham POLL Cetak Laba di Masa Pandemi, Layakkah Dimiliki?

Ajaib.co.id – PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) adalah perusahaan bidang pengembangan properti residensial dan komersial yang telah berdiri sejak tahun 2014. Perusahaan merupakan anak usaha dari Pollux Properties Ltd, salah satu pengembang properti berskala internasional yang berpusat di Singapura.

Portofolio PT Pollux Properti Indonesia Tbk antara lain Amarsvati Resort Condotel & Villas di Lombok, kompleks apartemen dan hotel Pollux Skysuites Mega Kuningan, menara World Capital Tower Mega Kuningan. Perusahaan juga tengah mengembangkan superblok Chadstone Cikarang, Meisterstadt Batam, dan Pollux Technopolis Karawang.

Data RTI Business menunjukkan kepemilikan saham POLL terbesar berada di tangan pemegang saham pengendali, yakni PT Borneo Melawai Perkasa (84,99%) dan PT Pollux Multi Artha (0,01%). Pemegang saham tercatat lainnya UOB Kay Hian Pte Ltd (8,34%), UOB Kay Hian (Hong Kong) Ltd (6,38%), dan lain-lain (0,28%).

Saham POLL memiliki market cap sebesar Rp31,78 triliun dengan harga penutupan Rp3820 per lembar pada tanggal 30 Maret 2021. Mari kita analisis saham POLL lebih lanjut untuk menilai seberapa menarik perusahaan ini.

Kinerja Laporan Keuangan Terakhir

Laporan keuangan POLL per 30 September 2020 menunjukkan bahwa perusahaan masih mampu mencetak laba di tengah pandemi COVID-19, meskipun penjualan merosot. Berikut rangkuman kinerja laba POLL

Komponen Laba September 2020 September 2019
Penjualan dan pendapatan usaha 260,989,477,187 577,671,521,008
Beban pokok penjualan dan pendapatan -127,222,933,082 -377,669,477,832
Laba bruto 133,766,544,105            200,002,043,176
Laba periode berjalan 66,958,887,945 92,737,373,326
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 23,622,082,359 37,087,460,701

Total aset POLL meningkat 1,9% menjadi Rp5,947,206,557,760 dalam laporan kuartal III/2020 dari Rp5,834,505,485,313 per 31 Desember 2019. Liabilitas perusahaan meningkat menjadi Rp3,623,859,615,260 dari Rp3,528,845,287,328 dalam rentang waktu tersebut. Sedangkan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat menjadi Rp1,837,709,328,144 dari Rp1,806,079,006,822.

Bagaimana dengan rasio-rasio keuangannya? Karena perusahaan mencatat penurunan laba, rasio-rasio saham POLL melemah meski masih positif. Berikut ini rinciannya:

Rasio III/2020 IV/2019 IV/2018
ROE 1,72% 3,80%  5,54%
ROA 0,53%              1,17% 1,95%
NPM 9,05% 10,01%            10,36%
DER 197,19% 195,39% 161,29%

Rasio utang POLL melonjak antara 2018-2019. Situasi ini terjadi lantaran peningkatan liabilitas lebih dari 20% pada tahun 2019. Menurut catatan terlampir, peningkatan tersebut karen adanya kenaikan saldo hutang bank dari Rp880 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp1.171 miliar pada tahun 2019, serta kenaikan utang lain-lain pihak ketiga dari Rp 47,3 miliar menjadi Rp 298,7 miliar di tahun 2019.

Masalah utang agaknya tengah membelit perusahaan ini. Per 30 Maret 2021, otoritas BEI masih menyematkan notasi khusus M pada saham POLL. Notasi M menandakan adanya permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang dihadapi oleh perusahaan.

Riwayat Kinerja

Kalau dilacak lebih jauh ke belakang, kinerja pendapatan dan laba POLL sudah melemah sejak sebelum pandemi COVID-19. Perusahaan sempat mencetak peningkatan kinerja antara tahun 2017-2018, tetapi menurun pada 2018-2019. Berikut ini rangkuman sejumlah parameter dari ikhtisar laba 2017-2019:

Komponen 2019 2018 2017
Penjualan & pendapatan (juta) 684,329,100,722 928,461,683,975 441,818,715,627
Laba bruto (juta) 323,580,990,560 370,506,725,090 219,819,303,055
Laba usaha (juta) 68,506,572,042 96,221,681,995 60,786,395,366
Laba bersih per saham 8.24 12.55 65.37

Track Record Pembagian Dividen untuk Pemegang Saham

Sejak go public pada bulan Juli 2018, POLL belum pernah membagikan dividen dalam bentuk tunai maupun saham.

Prospek Bisnis POLL

Pada tahun 2020, POLL telah merampungkan dan serah terima proyek Chadstone Cikarang, Meisterstadt Batam, dan World Capital Tower Jakarta. Ke depan, perusahaan berencana melanjutkan beragam proyek lainnya.

Untuk tahun 2021, POLL akan melanjutkan pengembangan proyek terintegrasi Meisterstadt di bawah PT Pollux Barelang Mega Superblok dan Pollux Technopolis di bawah PT Pollux Lito Karawang. Kedua proyek diharapkan akan mendorong pendapatan dari penjualan strata title apartemen dan pendapatan berkelanjutan dari operasional gedung perkantoran, hotel, dan rumah sakit.

Sebagai salah satu emiten properti, POLL diuntungkan oleh sejumlah kebijakan baru pemerintah. Antara lain pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja yang memberikan lampu hijau bagi lebih banyak arus investasi asing, serta pelonggaran ketentuan LTV untuk kredit properti sehingga konsumen dapat mengajukan pinjaman dengan DP 0%. Seiring dengan pemulihan ekonomi Indonesia pasca-pandemi, kinerja penjualan dan pendapatan pada sektor properti diproyeksikan akan terus meningkat.

Harga Saham POLL

Menurut data RTI, saham POLL memiliki PBV 17,29x. PBV ini lebih mahal dibanding dengan beberapa emiten properti unggulan seperti PWON (1,83x), SMRA (1,92x), dan BSDE (0,83x). Sedangkan PER-nya 1008,95x, juga tergolong amat mahal ketimbang PWON (32,77x) dan BSDE (39,40x), serta lebih baik ketimbang SMRA (-838,95x).

Singkatnya, posisi harga saham POLL per 30 Maret 2021 (Rp3820 per lembar) terlalu overpriced. Harga yang terlalu mahal menjadikannya kurang sesuai untuk dijadikan pilihan investasi. Apalagi mengingat rasio utang perusahaan yang tinggi dan kinerjanya yang menurun.

Kalau kamu berminat membeli saham POLL, ada baiknya menunggu hingga harganya turun lebih jauh lagi ke kisaran yang lebih masuk akal. Sementara itu, ada banyak saham properti lain yang lebih murah dan menguntungkan untuk dimasukkan dalam portofoliomu.

Artikel Terkait