Saham

Saham Pilihan untuk Investasi Jangka Panjang Serta Risikonya

saham pilihan untuk investasi jangka panjang

Ajaib.co.id – Butuh rekomendasi saham pilihan untuk investasi jangka panjang? Jangan khawatir, pasalnya redaksi Ajaib akan membagikan berbagai macam saham pilihan serta risiko-risiko yang kamu tanggung. Untuk itu, simak ulasan berikut ini.

Hari tua yang diidamkan setiap orang pastinya adalah dapat menikmati hidup dengan nyaman dan harta melimpah sehingga tidak harus lagi mencari uang demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Impian itu bisa saja diwujudkan lewat beberapa cara, yakni mempersiapkan dana pensiun, dan melakukan investasi.

Dengan berinvestasi, kamu tidak hanya sekedar mengamankan uang tetapi juga menambahkan nilainya di masa depan. Salah satu instrumen investasi yang bisa kamu simpan sampai hari tua yaitu saham.

Dalam dunia investasi, umumnya ada dua pola transaksi jual beli saham yang dilakukan investor, yakni investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek. Ada begitu banyak saham pilihan untuk investasi jangka panjang yang dapat membantu kamu mencapai kebebasan finansial di usia pensiun.

Para investor yang memilih investasi jangka panjang biasanya karena ingin nilai investasinya terus bertumbuh sehingga dapat memberikan keuntungan lebih tinggi di masa depan.

Pada prinsipnya, investasi saham adalah investasi jangka panjang dengan horizon waktu setidaknya 5 tahun atau 10 tahun. Jika kamu berinvestasi sejak usia muda, kira-kira berapa banyak keuntungan yang akan kamu dapatkan ketika sudah tidak lagi bekerja nanti.

Meski begitu, investasi bukanlah perkara mudah karena selalu ada risiko yang dihadapi di balik imbal hasil yang tinggi.

Risiko yang Dihadapi Investasi Jangka Panjang

Sebagai investor saham, kamu harus berpegang teguh pada prinsip high risk, high return. Artinya semakin tinggi risikonya, maka keuntungan investasi yang diterima semakin tinggi.

Selama kamu mampu mengelolanya dengan baik, investasi yang kamu tanam akan memperoleh hasil yang sepadan. Meskipun ada banyak saham pilihan untuk investasi jangka panjang, kamu tetap tidak boleh mengesampingkan risikonya. Apa saja risiko yang dihadapi? Berikut ulasannya:

Risiko Pasar

Dibandingkan dengan jenis investasi lainnya, saham memiliki risiko yang tinggi. Pertama ada risiko pasar, dimana muncul karena adanya sentimen keuangan atau disebut juga risiko sistematik. Risiko ini tidak dapat dihindari dan akan selalu mengalami oleh para investor saham.

Bahkan sampai pada tingkat paling ekstrim, kemungkinan besar investor dapat mengalami hal terburuk, yaitu capital loss. Berbagai hal seperti isu negatif, perubahan iklim politik, hingga resesi ekonomi sangat mempengaruhi grafik pasar.

Contoh seperti yang sedang terjadi, yakni dampak dari penyebaran wabah virus corona. Virus ini tak hanya melanda Indonesia tapi juga seluruh dunia mengalami hal yang sama, bahkan beberapa negara membuat kebijakan lockdown. Tentu dampak dari virus covid-19 terhadap pasar membuat seluruh aktivitas ekonomi dunia melemah.

Mulai dari saham-saham yang anjlok hingga fluktuasi nilai Rupiah terhadap Dolar yang juga ikut naik. Selain itu, sejumlah stimulus atau kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam menangani dampak virus corona berdampak juga pada perubahan grafik pasar atau bursa saham.

Kondisi yang serba tidak pasti ini membuat banyak investor panik dan mulai menarik sebagian besar uangnya agar nilai investasinya tidak jatuh makin dalam. Jika demikian, tipsnya adalah jangan panik. Kenapa? Karena fluktuasi ini dapat terjadi hanya sementara waktu dan jika keadaannya kembali normal, semua harga akan stabil kembali.

Namun menurut pakar keuangan dan investasi, di saat harga indeks saham (IHSG) sedang dalam tren menurun inilah waktu yang tepat untuk membeli saham di perusahaan-perusahaan yang memiliki fundamental bagus.

Risiko Inflasi

Risiko inflasi sangat mempengaruhi daya beli masyarakat, yang terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang beredar sehingga harga konsumsi menjadi meningkat, sementara daya beli masyarakatnya justru menurun. Adanya inflasi menyebabkan nilai uang tunai ikut menurun.

Misalnya, investor memiliki 40 persen dari portfolio tunai sebesar Rp 10 juta. Di tahun berikutnya terjadi inflasi sebesar 5%, maka investor akan kehilangan nilai portfolio sebesar Rp 2 juta setiap tahunnya karena inflasi.

Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas ini disebabkan sulitnya menyediakan uang tunai dalam jangka waktu tertentu. Secara sederhananya, sesuatu dianggap likuid jika tidak ada pasar yang mau membeli.

Umumnya, risiko likuiditas terjadi pada pasar yang jumlahnya terbilang kecil atau tergolong masih baru. Itulah mengapa investor perlu berhati-hati dalam berinvestasi, terutama pada pasar yang relatif masih baru.

Saham Pilihan Jangka Panjang

Jika mengacu pada penutupan perdagangan hari Selasa (05/05/2020), harga IHSG mengalami kenaikan sebesar 0,54% ke level Rp 4.630. Tentu ini menjadi berita bagus, walaupun di tengah pandemi corona, pergerakan IHSG sebagai acuan dalam membeli saham untuk investasi akan terus mengalami kenaikan.

Kendati di tengah ketidakpastian seperti sekarang ini, ada sejumlah saham pilihan untuk investasi jangka panjang untuk kamu beli. Dalam investasi saham, berapapun uang yang kamu investasikan, artinya kamu memiliki perusahaan tersebut meskipun hanya 0,01%.

Dengan memiliki saham tersebut, Anda akan berhak menerima dividen atau pembagian laba yang dibagikan perusahaan setiap tahunnya. Bagi para pemula, salah satu saham pilihan untuk investasi jangka panjang yang aman, yaitu saham blue chip.

Saham blue chip adalah suatu indeks atau komunitas yang didalamnya terdapat saham-saham unggulan dengan angka kapitalisasi pasar lebih dari Rp 40 triliun. Sudah pasti terdiri dari beberapa perusahaan dengan reputasi terbaik dan pendapatan yang stabil.

Selain itu, saham di sektor keuangan dan konsumer juga bisa jadi bahan pertimbangan kamu sebagai saham pilihan untuk investasi jangka panjang. Perusahaan seperti PT. Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) layak dikoleksi jangka panjang, karena keduanya merupakan market leader di bidangnya masing-masing dan memiliki jaringan bisnis yang kuat.

Kemudian saham lain yang juga patut kamu jadikan investasi jangka panjang, antara lain PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), PT Medco Energi International Tbk. (MEDC), dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM).

Kesimpulan

Bagi kamu yang baru akan memutuskan untuk berinvestasi di saham, sekarang adalah waktu yang tepat karena pergerakan IHSG belum begitu stabil. Dalam jangka panjang tren indeks selalu naik, sehingga menabung saham jadi pilihan tepat untuk mempersiapkan rencana menikmati hari tua yang bebas finansial.

Beberapa saham pilihan untuk investasi jangka panjang yang telah disebutkan di atas dapat membantu mewujudkan apa yang ingin kamu capai.

Artikel Terkait