Ajaib.co.id – PT Emdeki Utama Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di industri kalsium karbit dan ferro alloy. Perusahaan dengan kode saham MDKI didirikan pada tahun 1981 yang memproduksi kalsium karbida.
Bahan alam ini untuk menghasilkan gas Asitelin dan dijadikan bahan baku untuk proses pengelasan logam, pemotongan logam, bahan bakar lampu, hingga bahan baku industri berupa biji PVC maupun batadinol.
Hasil produksi MDKI sendiri sudah didistribusikan ke pasar domestik maupun ekspor ke luar negeri yang meliputi Jepang, India, Amerika Serikat, dan beberapa negara lainnya.
Mayoritas saham MDKI saat ini dipegang oleh PT Emde Industri Investama dengan jumlah 67,28 persen kepemilikan. Saham MDKI sendiri mulai diperdagangkan secara publik lewat bursa saham pada tahun 2017 dengan harga penawaran sebesar Rp600 per lembar saham.
Pergerakan harga saham MDKI saat ini tengah melemah di angka Rp 210 per lembar saham pada penutupan perdagangan 30 April 2021. Lalu, apakah saham MDKI layak untuk dikoleksi? Oleh karena itu, ketahui kondisi fundamental perusahaan dan rencana bisnis seperti apa yang akan dilakukan kedepannya melalui bedah kinerja saham MDKI berikut ini.
Pendapatan MDKI di Tahun 2020 Naik Tipis
Emiten kalsium karbit, MDKI, mencatatkan penjualan yang naik tipis di tahun 2020 menjadi sebesar Rp 349,98 miliar dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp 349,57 miliar. Realisasi yang meningkat ini juga diikuti laba periode berjalan yang mencapai Rp 40,08 miliar, sementara di tahun 2019 hanya sebesar Rp 32,85 miliar.
Di mana, volume penjualan kalsium karbit mencapai 20.910 ton di sepanjang tahun 2020 yang naik 3,2 persen dibandingkan realisasi penjualan di tahun 2019 hanya mencapai 20.260 ton. MDKI sendiri melakukan pelepasan ekspor terakhir dengan jumlah mencapai 10 kontainer seberat 270 ton ke India sehingga membuat total ekspor di tahun 2020 mencapai 2.320 ton.
Sementara untuk penjualan ke pasar lokal hingga akhir tahun 2020 mencapai 18.590 ton. Walaupun begitu, pihak MDKI sendiri menyampaikan ketidakpastian pada kebijakan perdagangan global bersamaan dengan masa pandemi Covid-19 di tahun 2020 sehingga memberikan pengaruh besar bagi pertumbuhan ekonomi khususnya negara yang menjadi mitra dagang utama
Sejak Mencatatkan Nama di Bursa Saham, Kinerja Bisnis MDKI Masih Tampak Positif
MDKI sendiri baru mencatatkan sahamnya di bursa pada tahun 2017. Walaupun belum konsisten, kinerja keuangan MDKI dalam 4 tahun terakhir tampak positif, baik dari sisi pendapatan maupun raihan laba bersih. Adapun data ikhtisar keuangan berdasarkan informasi finansial perseroan dapat dilihat seperti berikut (dalam miliar rupiah):
Laporan Laba Rugi | 2019 | 2018 | 2017 | 2016 |
Penjualan bersih | 349.579 | 399.193 | 368.174 | 339.985 |
Laba kotor | 80.803 | 78.889 | 87.681 | 111.879 |
Laba tahun berjalan | 32.859 | 33.788 | 47.099 | 87.477 |
Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa kinerja keuangan MDKI tampak positif sejak mencatatkan namanya di papan bursa. Walaupun di tahun 2019 pendapatan bersih MDKI turun tipis, namun di tahun sebelumnya terus mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Sementara untuk raihan laba justru mengalami penurunan dari tahun 2017 ke 2019.
Di mana, pada tahun 2017 pendapatan yang mengalami kenaikan tidak diikuti dengan laba bersih yang diraih oleh perseroan. Hal tersebut disebabkan oleh beban pokok penjualan yang mengalami peningkatan sebesar 22,3 persen sehingga menggerus raihan laba. Begitu juga dengan raihan laba di tahun 2018 yang harus tergerus oleh sejumlah kenaikan beban.
Lalu di tahun 2019, laba bersih yang turun disebabkan oleh pendapatan bersih mengalami penurunan. Walaupun begitu, kinerja keuangan di tahun 2019 sendiri masih terbilang positif sehingga dinilai wajar.
Sementara, jika dilihat dari rasio keuangan MDKI kondisi bisnis perseroan berada dalam suasana yang cukup baik dan sehat. Adapun data yang diambil berdasarkan ikhtisar keuangan untuk tahun buku 2019 melalui informasi finansial perseroan dapat dilihat seperti berikut:
Rasio | 2019 |
ROA | 0,2% |
ROE | 4% |
NPM | 9,3% |
CR | 705,1% |
DER | 11% |
Ketahui Rencana Bisnis MDKI Kedepannya Sebelum Mempertimbangkan Sahamnya untuk Dikoleksi
Kinerja keuangan PT Emdeki Utama Tbk di tahun 2020 sendiri mampu bertahan di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang melemahkan hampir semua lini bisnis begitu parah.
Dimana, perseroan mampu meningkatkan raihan volume penjualan kalsium karbit hingga 20.910 ton sepanjang tahun 2020. Memasuki tahun 2021, emiten kalsium karbit ini tentu sudah menyiapkan sejumlah rencana bisnis.
Mengingat kondisi pandemi saat ini yang belum juga berakhir. Di satu sisi, sentimen positif pada dunia bisnis mulai terbentuk seiring dengan ekonomi yang mulai bangkit dan pendistribusian vaksin yang juga sudah dimulai. Salah satu rencana bisnis yang tengah dipersiapkan MDKI di tahun 2021 adalah anggaran modal belanja.
Di mana, perseroan mendapatkan fasilitas pinjaman kredit dari Bank Rakyat Indonesia atau BRI dengan total mencapai Rp34,08 miliar. Pihak MDKI menjelaskan bahwa fasilitas pinjaman ini bakal digunakan untuk beberapa keperluan yang meliputi kredit modal kerja, KMK import line, dan Bank Garansi plafond. Keperluan kredit ini membutuhkan agunan sebesar Rp 175,17 miliar atau 20,8 persen dari nilai ekuitas MDKI di tahun 2019.
Adapun rincian dari fasilitas kredit yang digunakan untuk beberapa keperluan seperti modal kerja usaha industri kalsium karbit sebesar Rp15 miliar, KMK import line sebesar 1 juta USD, dan fasilitas import line sebesar 1 juta USD. Lalu, untuk Bank Garansi sebesar Rp5 miliar yang bakal digunakan sebagai jaminan tender, jaminan pelaksanaan, jaminan uang muka, jaminan pemeliharaan, maupun jaminan lainnya atas proyek-proyek yang diikuti dan dikerjakan oleh MDKI.
Dengan modal kerja yang didapat dari fasilitas pinjaman oleh Bank BRI dan kejelasan dari pemanfaatan dana tersebut untuk kebutuhan kerja, maka perseroan bisa mulai melaksanakan kegiatan bisnis secara lancar dengan tujuan mencapai target pengembangan bisnis di tahun 2021.
Hal ini tentu menjadi nilai tambah bagi para investor yang mengutamakan rencana bisnis menjadi salah satu pertimbangan penting dalam memilih suatu saham untuk dikoleksi.
Sedangkan bagi perseroan, hal ini menjadi salah satu langkah MDKI dalam mempertahankan bisnis di tengah pandemi yang masih melanda dan memberikan dampak negatif bagi keberlangsungan usaha.
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.