Komoditas

Komoditi Ekspor Ini Berjaya di Tengah Pandemi

Ajaib.co.id – Pandemi COVID-19 sudah membawa dampak yang teramat buruk pada ekonomi dunia. Usai membuat krisis kesehatan, lalu diikuti dengan anjloknya ekonomi hingga kehidupan sosial masyarakat. Termasuk dengan komoditi ekspor Indonesia.

Namun, di balik suramnya perputaran ekonomi, rupanya masih ada sektor-sektor tertentu yang permintaan pasarnya tinggi. Ini tentunya bisa jadi rekomendasi untuk kamu yang tengah mengelola bisnis tertentu. Agar tetap bisa berkembang dan melakukan ekspor. 

Pemerintah Indonesia juga mengatakan kalau inovasi dan diversifikasi produk ekspor merupakan strategi yang bisa dilakukan oleh dunia usaha untuk beradaptasi dan berkembang di tengah pandemi. Misalnya saja dengan memenuhi kebutuhan global atas produk-produk tertentu seperti, masker dan alat pelindung diri (APD) yang memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). Karena selalu ada barang atau kebutuhan yang amat diperlukan di tengah pandemi ini. 

Karena melalui inovasi membuat salah satu instrumen penting dan mendasar supaya bisnis bisa bertahan dan mendapatkan peluang bahkan mampu meningkatkan ekspor di tengah situasi sulit ini. Sehingga untuk bisa bertahan, mau tak mau dunia usaha harus terus menciptakan berbagai inovasi dan terobosan baru agar mampu bersaing di pasar global.

Intinya kalau kata Menteri Perdagangan Indonesia, kalau perekonomian global yang lesu saat ini itu jangan sampai menjadi alasan untuk menyerah. Justru pelaku usaha seperti kamu, harus menjadi pelecut untuk mendorong ekspor guna memacu perekonomian nasional. Tentunya, salah satu poin penting untuk mendorong nilai ekspor adalah dengan menghasilkan produk yang berkualitas dengan inovasi menjadi kata kunci penting. 

Kamu juga perlu tau, kalau Kementerian Perdagangan (Kemendag) itu berupaya juga untuk mendorong peningkatan ekspor. Melalui beberapa strategi, di antaranya, pelatihan, penyederhanaan perizinan, dan insentif. Kemendag sebetulnya mempunyai juga program penguatan daya saing dan desain produk melalui Designers Dispatch Service (DDS) dan Good Design Indonesia (GDI).

Jadi untuk kamu yang punya bisnis dan ingin berkembang bahkan melakukan ekspor. Kamu bisa cari tau detail programnya dan ikut kegiatannya. Siapa tau peluang bisnis kamu ada di sana dan bisa semakin berkembang. 

Komoditi Barang Ekspor yang Diminati di Tengah Pandemi

Untuk lebih detailnya, berikut Ajaib akan paparkan komoditi-komoditi barang yang diminati pasar global. Untuk kamu yang bergerak di sektor tersebut berarti kamu punya peluang besar untuk ekspansi bisnis melalui ekspor. Karena sekarang semua negara juga tengah berjuang untuk memenuhi kebutuhan warganya. Berikut daftar komoditi tersebut: 

Buah-buahan 

Selama pandemi, ternyata komoditi buah-buahan memiliki permintaan yang tinggi. Ini sudah tercatat oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang mengatakan kalau permintaan ekspor buah segar itu meningkat tinggi selama masa pandemi COVID-19. 

Pemerintah mencatat pada periode Januari hingga Mei 2020 saja permintaan ekspor buah segar sudah mencapai 375 ribu ton. Angka ini justru meningkat 73,4% kalau dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019 lalu. Padahal tahun kemarin dalam keadaan normal atau tidak pandemi. Luar biasa bukan? 

Bahkan komoditas buah-buahan asal Indonesia ini pun berhasil menyumbangkan kontribusi terbesar pada sektor hortikultura selama 4 tahun terakhir. Ini tentunya menjadi kesempatan buat kamu yang punya usaha di sektor buah-buahan. Karena pemerintah Indonesia sendiri sudah memproyeksikan kalau ekspor buah-buahan pada tahun ini akan terus mengalami peningkatan. Sesuai dengan permintaan pasar global yang meningkat tajam di masa pandemi COVID-19 ini. 

Kalau untuk negara tujuan ekspornya, ada data dari Kementerian. Dilihat dari volume ekspor buah Indonesia pada 2019 lalu yang terbesar adalah ke Vietnam, yang diikuti oleh Malaysia, China, India, Hongkong, Thailand, dan Uni Emirat Arab.

Kopi dan Produk Perkebunan Lainnya

Kabar gembira untuk kamu yang punya bisnis kopi, komoditi ini juga melejit permintaannya selama pandemi COVID-19. Indonesia tahun ini sudah melakukan ekspor 57,6 ton kopi arabika Gayo ke Amerika. Kopi ini dimiliki oleh Koperasi Baitul Qiradh Baburrayyan (KBQ Baburrayan). Koperasi ini pun berhasil melakukan ekspor dengan nilai mencapai Rp4,2 miliar. 

Saat ini Indonesia juga sudah melakukan sejumlah pelonggaran kegiatan, termasuk ekonomi. Sehingga pemerintah sudah membuka kembali kegiatan ekspor di masa adaptasi kebiasaan baru ini. sehingga diprediksi bisa mendongkrak Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) yang sudah direncanakan oleh pemerintah.

Selain kopi, ada produk perkebunan lainnya lagi yang diminati pasar. Salah satunya kelapa asal Sulawesi Utara (Sulut) yang diolah dulu menjadi bentuk parutan. Kelapa parut ini siapa sangka sangat diminati di Brasil. Tercatat 104 ton kelapa parut sudah berhasil diekspor ke negara yang pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia ini. Namun, sebetulnya sebelumnya ekspor kelapa parut asal Sulut ini sudah diekspor juga ke negara-negara di Asia dan Eropa. 

Pengamat ekonomi seperti Piter Abdullah pun menilai kinerja ekspor dari komoditi-komoditi sektor perkebunan ini memang tercatat positif. Sehingga sektor ini harus terus didukung dan ditingkatkan. 

Selain kopi dan kelapa parut yang melejit permintaan pasarnya. Ada juga produk perkebunan lain sepert, kapulaga hingga karet. 

Sayuran, Rempah, dan Komoditi Pertanian Lainnya

Komoditi di sektor pertanian juga ikut melejit di tengah pandemi ini. Bayangkan saja selama periode Januari hingga Agustus 2020, sektor ini tumbuh naik hingga 8,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, kalau share produk pertanian terhadap total ekspor nonmigas Indonesia pada September 2020 tercatat mencapai 2,95%. Ini artinya mengalami kenaikan dari 2,52% bila dibandingkan pada September 2019. 

Tentunya tren itu tidak terlepas dari pertumbuhan positif dari ekspor pertanian tersebut, walaupun saat ini perekonomian dunia masih tertekan di tengah pandemi. Pada bulan September lalu, ekspor pertanian tercatat mengalami pertumbuhan hingga 16,22% secara tahunan menjadi 410 juta dolar AS. Adapun beberapa komoditi yang memberikan kontribusi di antaranya, sarang burung, udang hasil tangkap, cengkeh dan lada hitam.

Kenaikan pertumbuhan ini lebih tinggi jika dibandingkan Agustus 2020, yaitu sebesar 20,84%. Kalau komoditi yang mengalami kenaikan ekspor secara bulanan terdiri dari, sayuran dan buah-buahan tahunan, kopi serta lada.

Artikel Terkait