Analisis Saham

Bedah Saham IPO ELIT, Terus Beradaptasi dan Berinovasi

Bedah Saham IPO ELIT, Terus Beradaptasi dan Berinovasi

Kali ini Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kembali kedatangan emiten dari sektor Teknologi. Emiten yang satu ini memiliki usaha yang bergerak dalam bidang Penyedia Layanan (Managed Service) di Bidang Teknologi Informasi (Cloud). Menariknya, pada tahun 2021 Emiten ini dinobatkan sebagai “Public Sector Partner of the Year” oleh Google Cloud Platform. Emiten ini adalah PT Data Sinergitama Jaya Tbk, dengan kode saham ELIT.

Profil Singkat Emiten

PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT) merupakan sebuah perusahaan dengan kegiatan usaha penyedia layanan (Managed Service) di bidang Teknologi Informasi (TI), khususnya teknologi pusat data terbaru, data center virtual (Cloud).

Perseroan memulai pelayanannya dengan mengoperasikan pusat data tradisional yang berlokasi di Jawa Barat dan merupakan data center pertama di Asia Tenggara (ASEAN) yang sudah mendapatkan sertifikasi Tier III dari Uptime Institute. 

Seiring dengan berkembangnya teknologi pusat data, Perseroan terus beradaptasi dan berinovasi. Hingga saat ini terus melanjutkan fokus pada teknologi pusat data terkini yaitu pusat data virtual yang umumnya disebut dengan Komputasi Awan atau “Cloud Computing”.

Selama lebih dari 11 tahun beroperasi, PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT) telah mendukung pelanggan di berbagai sektor, mulai dari sektor Pemerintahan, perbankan, jasa keuangan, energi, makanan dan minuman serta bidang kesehatan dalam proses digital transformasi, khususnya dalam memenuhi kebutuhan Pusat Data.

Saat sebelum melaksanakan proses Penawaran Umum Saham Perdana (IPO), komposisi kepemilikan saham ELIT terdiri atas PT Gratus Deo Indonesia (36,37%), PT Indonesia Muda Inovatif (28,27%), PT Delemont Global Venture (20,00%), PT Inotech (8,13%), Jimmy Sugiarto (4,00%), dan Hendra Suryakusuma (3,23%).

Detail Rencana IPO Saham ELIT

Saham ELIT melakukan penawaran saham perdana melalui mekanisme e-IPO. Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 500.000.000 lembar saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nominal Rp25 per lembar saham, atau sama dengan 24,61% dari total modal yang ditempatkan setelah proses penawaran umum perdana saham kepada masyarakat dengan rentang harga penawaran Rp120 – Rp150. Perseroan juga berencana menerbitkan Waran Seri I sebanyak-banyaknya 250.000.000 lembar.

Rasio Saham dengan Waran Seri I adalah 2 : 1, Artinya setiap pemegang 2 saham baru ketika penjatahan final IPO akan memperoleh 1 waran Seri I.

Berikut merupakan struktur pemegang saham setelah aksi ELIT IPO, PT Gratus Deo Indonesia (27,42%), PT Indonesia Muda Inovatif (21,31%), PT Delemont Global Venture (15,08%), PT Inotech (6,13%), Jimmy Sugiarto (3,01%), Hendra Suryakusuma (2,43%), dan Masyarakat (24,61%).

Penjamin pelaksana emisi efek ELIT adalah PT NH Korindo Sekuritas Indonesia. Penjamin Pelaksana Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh (Full Commitment) terhadap terhadap sisa saham yang ditawarkan yang tidak dipesan dalam Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.

Jadwal Penawaran Saham IPO ELIT

Jadwal penawaran saham berdasarkan prospektus adalah sebagai berikut:

  • Masa Penawaran Awal (Masa Book Building saham ELIT) : 16 – 22 Desember 2022
  • Tanggal Efektif : 28 Desember 2022
  • Masa Penawaran Umum : 30 Desember 2022 – 4 Januari 2023
  • Tanggal Penjatahan : 4 Januari 2023
  • Tanggal Distribusi Saham : 5 Januari 2023
  • Pencatatan di BEI : 6 Januari 2023
  • Perdagangan Waran Seri I Pasar Reguler : 6 Januari 2023 – 2 Januari 2024
  • Periode Pelaksanaan Waran Seri I : 6 Juli 2023 – 5 Januari 2024
  • Akhir Masa Berlakunya Waran Seri I : 5 Januari 2024

Rencana Penggunaan Dana IPO Saham ELIT

Berdasarkan prospektus saham IPO ELIT, dana yang dihimpun dari kegiatan IPO setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk:

1. Sekitar 14,29% akan digunakan untuk pembelian server yang dibeli dari pihak tidak terafiliasi dengan harga sekitar Rp10 miliar dengan tujuan transaksi adalah untuk peningkatan penjualan dari jasa dan produk perseroan dan transaksi ini tergolong dalam Capital Expenditure (CAPEX);

2. Sekitar 85,71% akan digunakan untuk modal kerja seperti pembiayaan proyek baru Perseroan, research and development, perekrutan dan pelatihan tenaga profesional, biaya operasional, serta pemasaran dan promosi di mana modal kerja tersebut tergolong dalam Operating Expenditure (OPEX).

Sedangkan dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I, maka seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan yaitu untuk marketing, gaji dan biaya operasional.

Kinerja Laporan Keuangan ELIT

Prospektus saham IPO ELIT menunjukan bahwa dalam kinerja 2 tahun terakhir, ELIT berhasil mencatatkan kinerja yang baik dan terus bertumbuh, terutama pada periode secara tahunan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2022 dengan raihan Pendapatan mencapai Rp136 miliar, atau naik 100% YoY dibandingkan dengan kinerja pada periode 31 Oktober 2021 yang mencatatkan Pendapatan sebesar Rp68 miliar.

Peningkatan kinerja Pendapatan ini terutama disebabkan peningkatan penjualan utama di Manage Cloud, disusul oleh Infrastructure as a Service, Manage Network, Elivision, Sipandu dan Backup as a Service.

Rasio Keuangan ELIT

Berikut merupakan rangkuman rasio keuangan saham IPO ELIT selama bulan Desember 2019 hingga kinerja Desember 2021:

Data di atas menunjukkan ELIT secara fundamental dalam performa kinerja sangat baik, tercermin pada Rasio Profitabilitas mencatatkan kinerja positif, termasuk Return on Equity (ROE) yang berhasil mencatatkan double digit pada level 14,31% pada kinerja 31 Oktober 2022, hal ini mengindikasikan bahwa ELIT berhasil memaksimalkan ekuitas yang dimiliki untuk memperoleh laba.

Bersamaan dengan Rasio Solvabilitas yang bersifat wajar, terlihat pada Debt to Asset Ratio (DAR) 0,46x dan Debt to Equity Ratio (DER) 0,85x , di mana masing masing rasio tersebut masih di bawah 1x. Mencerminkan saham IPO ELIT memiliki kinerja yang sehat untuk meningkatkan performa rasio keuangan Perseroan.

Kebijakan Dividen Saham ELIT

Prospektus saham IPO PT Data Sinergitama Jaya Tbk menuturkan bahwa pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas pembagian dividen saham ELIT, Perseroan berencana membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham dengan jumlah maksimum sebanyak-banyaknya 30% dari laba tahun berjalan setelah menyisihkan untuk cadangan wajib mulai tahun buku 2022 dan seterusnya.

Prospek Bisnis ELIT

Industri Outlook

Ekonomi digital di Indonesia terus tumbuh dengan pesat sejak awal pandemi COVID-19. Berdasarkan laporan dari Google, Temasek, dan Bein and Co yang dirilis tahun 2021 menyebutkan bahwa konsumen digital di Indonesia bertambah 21 juta orang sejak awal pandemi yang mengakibatkan pada percepatan ekonomi digital.

Di tahun 2021, ekonomi Internet Indonesia diperkirakan mencapai US$70 miliar atau meningkat 49% sejak tahun 2020. Tercatat bahwa semua sektor digital mengalami pertumbuhan yang pesat selama tahun 2021 di mana bidang e-commerce mengalami pertumbuhan terbesar, yaitu naik 52%.

Dengan pertumbuhan ekonomi digital yang pesat serta jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 265 juta jiwa, terbesar di Asia Tenggara (ASEAN), ini merupakan potensi yang besar bagi industri data center di Indonesia.

Sebagai pembanding, konsumsi data center di negara Jepang memiliki kapasitas konsumsi data center sebesar 10 Watt per kapita sementara di negara Singapura mencapai 100 Watt per kapita. Secara umum, Indonesia membutuhkan minimal 2.700 MW3 untuk memenuhi kebutuhan kapasitas data center Indonesia.

Sumber: GlobalData

Berdasarkan data yang dimiliki perusahaan hasil dari riset GlobalData, perusahaan riset yang bermarkas di Inggris, industri layanan IT Indonesia memiliki total pendapatan sebesar US$8,3 miliar pada tahun 2021.

Sumber: GlobalData

Segmen Layanan Infrastruktur adalah industri yang paling menguntungkan pada tahun 2021, dengan total pendapatan mencapai senilai US$5,2 miliar, setara dengan 63% dari nilai keseluruhan industri. 

Layanan Infrastruktur telah mengalami peningkatan permintaan yang signifikan positif sebagian besar disebabkan oleh peningkatan upaya dari bisnis untuk tetap terakselerasi di era digital.

Pertumbuhan di pasar Indonesia didorong oleh peningkatan penggunaan layanan IT digital seiring dengan peningkatan pemakaian infrastruktur IT di wilayah Indonesia. 

Ditambah dengan semakin meningkatnya keinginan pelanggan untuk menggunakan layanan online untuk memfasilitasi kebutuhan sehari-hari.

Menteri Perindustrian Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, menuturkan bahwa pada tahun 2022, berdasarkan roadmap Making Indonesia 4.0, AI, IoT, Wearables, Robotika Canggih, dan 3D Printing menjadi enabler dalam pembangunan kelima sektor manufaktur Indonesia.

Untuk mendukung Peta Jalan Making Indonesia 4.0, Indonesia akan melakukan percepatan pembangunan infrastruktur digital, termasuk internet dengan kecepatan tinggi dan digital capabilities dengan kerjasama pemerintah, publik dan swasta untuk dapat berinvestasi di teknologi digital seperti cloud, data center, security management dan infrastruktur broadband

Indonesia juga akan menyesuaikan standar digitalnya dengan norma-norma global agar dapat mendorong kolaborasi antara pelaku industri dan mempercepat teknologi transformasi digital.

Dengan mempertimbangkan pertumbuhan pasar terkini, perusahaan telah mengidentifikasi produk/ jasa yang memiliki potensi pertumbuhan terbesar. Diantaranya adalah: 

Sumber: Bloomberg Press, Yahoo Finance

Sumber: Bloomberg Press, Yahoo Finance

Menurut Bloomberg Press, Market Size Multi Cloud Management (Managed Cloud) diproyeksikan akan bertumbuh dengan nilai CAGR sebesar 25%, Data Recovery as a Service (Elicovery) dengan CAGR sebesar 21,6%, Virtual Desktop Infrastructure (Eliwork at Everywhere) dengan CAGR 20,5%, Cloud Storage (Elivault) 18,5%, Smart Camera System (Elivison) dengan CAGR 14,9%, Customer Relationship Management (Sipandu) dengan CAGR 13.3%, dan Network Management dengan CAGR 10.9%.

Hal lain yang mendapat perhatian dari PT Data Sinergitama Jaya Tbk adalah dukungan yang besar dari pemerintah terhadap teknologi transformasi digital yang sudah disampaikan sejak awal tahun 2020. 

Saat ini, Indonesia sudah gencar melakukan transformasi digital, terutama pada sektor publik, menurut hasil riset Fasilkom UI pada tahun 2020 menuturkan bahwa 67,7% sektor publik di Indonesia telah mengadopsi cloud computing sebagai infrastruktur transformasi digital.

Transformasi digital ini pun didukung oleh kinerja pemerintah yang terus memanfaatkan semaksimal mungkin potensi dari kemajuan teknologi. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) mengusulkan untuk melakukan Pemilu 2024 dengan menerapkan Sistem E-Voting, ini juga dapat menjadi salah satu bentuk nyata bahwa layanan Cloud semakin dibutuhkan dan terus disosialisasikan kepada masyarakat Indonesia. 

Ini bisa menjadi kesempatan bagi ELIT sebagai perusahaan IT untuk mendukung Pemerintah Indonesia dengan memberikan solusi layanan Cloud sesuai kebutuhan.

Di tahun 2022, penyimpanan daring Cloud akan terus berkembang dengan pengembangan perangkat lunak yang didukung Artificial Intelligence (AI). Pergeseran ini akan menghasilkan produk perangkat lunak yang lebih cepat, lebih baik, dan dapat diandalkan. 

Para penyedia jasa akan menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan untuk memanfaatkan teknologi terbaru seperti Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan Machine Learning (ML). Hal ini sejalan dengan layanan service dan produk yang diberikan oleh ELIT kepada pelanggan yang sudah menggunakan teknologi terbaru tersebut.

Kesimpulan

Berdasarkan laporan prospektus saham IPO ELIT, dalam performa kinerja 2 tahun terakhir memiliki kinerja yang sangat sehat dan bisnisnya selalu bertumbuh, bersamaan dengan sektor bisnis ELIT yang mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Indonesia untuk mengakselerasi solusi layanan Teknologi Informasi (Cloud).

Dengan prospek kinerja bisnis Perseroan, saham IPO ELIT menarik untuk dimasukan kedalam watchlist teman-teman.

DisclaimerInvestasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Sekuritas membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait