Investor Saham Pemula, Saham

25 Bahasa Gaul Dalam Investasi Saham

Bahasa gaul dalam investasi saham

Ajaib.co.id – Pernahkah kamu berbincang-bincang tentang saham dalam kehidupan sehari-hari? Dalam perbincangan seperti itu biasanya muncul beberapa jargon populer atau bahasa gaul dalam investasi saham yang sering digunakan, tetapi terdengar asing bagi orang awam. Sebutlah kata-kata seperti “cuan”, “serok bawah”, atau “saham gocap”.

Nah, sebelum mengenal istilah gaul dalam saham, sudahkah kamu tau apa itu saham? Sebelum membahas lebih jauh mengenai istilah gaul dalam saham, yuk cek dulu arti saham itu sendiri.

Apa itu Investasi Saham?

Investasi saham adalah penanaman modal dalam bentuk penyertaan sejumlah dana oleh seseorang atau badan usaha. Di mana, melalui instrumen tersebut, kamu memiliki klaim atas aset dan penghasilan perusahaan serta berhak menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketika kamu membeli saham di suatu perusahaan, kamu tidak hanya mendapatkan keuntungan berupa perbedaan harga saham dan dividen, tapi kamu juga “memiliki andil” dalam perusahaan itu sendiri atau bisa dibilang kamu adalah pemilik saham dari perusahaan tersebut.

Inilah yang sering menjadi daya tarik bagi kaum milenial, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk membeli saham di perusahaan dan mulai terjun di dunia investasi.

30 Istilah Gaul Dalam Saham yang Bisa Kamu Gunakan Sehari-Hari

Investor pemula yang ingin ikut berbaur perlu memahami istilah-istilah tersebut. Apakah kamu juga ingin tahu? Simak makna 25 kosa kata bahasa gaul yang sering digunakan dalam investasi saham berikut ini.

1. Average Down

Average Down adalah strategi investasi di mana investor membeli lagi suatu saham ketika harganya menurun, dengan target mengurangi harga rata-rata saham tersebut dalam portofolio. Contohnya kamu sudah memiliki 100 lot saham PWON pada harga Rp420 per lembar.

Ternyata beberapa hari kemudian harganya jatuh sampai Rp380 per lembar. Kamu memutuskan untuk average down dengan membeli lagi 100 lot saham PWON pada harga Rp380. Dengan demikian, kamu akan memiliki 200 lot saham PWON dengan harga rata-rata Rp400 per lembar.

2. Bandar

Pihak mana pun yang memiliki modal besar dan mampu menggerakkan harga saham di bursa. Istilah ini tidak mengarah pada suatu institusi atau lembaga tertentu, sehingga dapat digunakan untuk merujuk pihak mana pun termasuk perusahaan sekuritas, manajer investasi, emiten, dan lain-lain.

3. Bearish

Bearish adalah kecenderungan indeks atau harga saham menurun. Istilah ini diadaptasi dari bahasa Inggris yang tercipta dari perbandingan antara penurunan harga saham dengan cara beruang menyerang lawannya.

4. Breakout

Breakout adalah pergerakan indeks atau harga saham yang melewati tingkat support atau resistance tertentu pada grafik. Istilah ini berkaitan dengan analisis teknikal.

5. Boncos

Boncos merupakan tindakan investor menjual saham di bawah harga beli, sehingga ia merugi. Langkah ini lebih lazim disebut “cut loss” di kalangan investor saham mancanegara.

6. Bullish

Bullish adalah kecenderungan indeks atau harga saham bergerak naik. Istilah ini diimpor dari bahasa Inggris yang tercipta dari perbandingan antara kenaikan harga saham dengan cara banteng menyeruduk lawannya.

7. Blue Chip

Saham-saham unggulan yang diterbitkan oleh perusahaan besar dengan pendapatan yang stabil dan memiliki kapitalisasi pasar yang besar. Beberapa saham blue chip di Bursa Efek Indonesia antara lain Unilever Indonesia (UNVR), Bank BCA (BBCA), Bank BRI (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), dan HM Sampoerna (HMSP). Saham blue chip juga sering disebut sebagai “saham lapis satu“.

8. Cuan

Orang awam umumnya mengenal istilah “cuan” dalam arti “untung”. Tapi istilah bahasa gaul “cuan” dalam investasi saham juga bermakna menjual saham di atas harga beli, atau take profit (profit-taking). “Cuan” merupakan kebalikan dari “boncos”.

9. Gorengan

Saham-saham yang mengalami kenaikan volume perdagangan harian secara tidak wajar, dan atau harga sahamnya meningkat tanpa basis fundamental perusahaan yang kuat. Bahasa gaul saham gorengan dari saham-saham ini sering dituding sebagai hasil permainan bandar.

10. Growth Investing

Strategi investasi yang berfokus pada apresiasi nilai di masa depan. Investor yang mengikuti strategi ini akan memilih untuk berinvestasi pada saham perusahaan-perusahaan yang menampilkan prospek pertumbuhan di atas rata-rata industri, walaupun harga sahamnya tergolong mahal. Strategi growth investing sering diperbandingkan dengan value investing.

11. Hajar Kanan

Tindakan investor memasang order beli saham dengan harga tertinggi di kolom offer. Istilah ini muncul karena kolom offer selalu menempati sisi kanan pada tampilan platform trading saham.

12. Hajar Kiri

Tindakan investor memasang order jual saham dengan harga rendah di kolom bid. Istilah ini lahir karena kolom bid selalu menempati sisi kiri pada tampilan platform trading saham.

13. Hold

Tindakan investor mempertahankan saham yang telah dimilikinya (tidak menjual maupun membeli saham yang sama lagi). Hal ini dapat dilakukan saat market sedang rebahan maupun sedang reli.

14. Market Rebahan

Pergerakan indeks atau harga saham yang sedang sideways atau ranging, yakni cenderung naik-turun dalam rentang terbatas. Situasi ini biasanya terjadi karena volume perdagangan bursa cenderung minim. Investor bisa jadi segan menjual/membeli saham karena situasi pasar tertentu, misalnya menjelang pengumuman penting terkait bursa oleh pemerintah.

15. Market Reli

Pergerakan indeks atau harga saham yang cenderung melaju terus ke satu arah, baik naik maupun turun. Situasi ini biasanya disertai dengan kenaikan volume perdagangan di bursa.

16. Nabung Saham

Strategi investasi dengan menyicil beli suatu saham secara rutin setiap periode tertentu, tanpa mempedulikan berapa harga saham saat itu. Contohnya kamu menyisihkan Rp100.000 setiap hari Senin untuk membeli saham PWON. Tak peduli apakah harga saham PWON sedang naik atau turun, kamu akan membeli jumlah lot maksimum saham PWON yang dapat diperoleh dengan budget Rp100.000.

Nabung saham tidak memerlukan analisis teknikal maupun fundamental, sehingga cocok untuk pemula. Kunci sukses terletak pada kemampuan memilih emiten unggulan, sehingga investor sering disarankan untuk nabung saham blue chip saja.

17. Nyangkut

Situasi “nyangkut” terjadi ketika investor telanjur mengoleksi suatu saham pada tingkat harga lebih tinggi dari sekarang. Umpama harga saham PWON saat ini 380, sedangkan kamu memiliki saham PWON dalam portofolio dengan harga rata-rata 420. Dalam menyikapi “nyangkut”, investor memiliki pilihan hold, average down, atau cut loss.

18. Resistance

Resistance adalah tingkat harga tertinggi yang berhasil dicapai oleh indeks atau harga saham dalam kurun waktu tertentu. Setelah indeks atau harga saham mencapai tingkat resistance, biasanya terjadi aksi jual sehingga harga kemudian berbalik turun (“bounce”). Jika harga terus bergerak naik hingga mencapai tingkat di atas resistance, maka hal itu disebut sebagai “breakout”.

19. Saham Lapis Dua

Saham-saham yang memiliki likuiditas tinggi, tetapi performa dan kapitalisasi pasar mereka tak sebagus blue chip. Kadang-kadang disebut juga saham mid-cap atau second-liner. Contoh saham lapis dua antara lain Pakuwon (PWON), Antam (ANTM), dan Bumi Serpong Damai (BSDE).

20. Saham Lapis Tiga

Saham-saham yang memiliki performa buruk dan tidak likuid. Harganya sangat murah, tetapi jarang sekali ada investor yang berminat untuk membelinya. Contoh saham lapis tiga antara lain PP Properti (PPRO) dan Smartfren (FREN).

21. Saham Gocap

Saham-saham yang harganya telah jatuh sampai batas nilai perdagangan terendah yang ditentukan oleh pasar modal Indonesia, yakni Rp50 per lembar. Sebagian saham lapis tiga merupakan saham gocap, tetapi tidak semua saham lapis tiga adalah saham gocap. Contoh saham gocap antara lain PP Properti (PPRO) dan Bakrie Group (BNBR).

22. Serok Bawah

Tindakan investor membeli saham-saham yang harganya dianggap sudah mencapai dasar (tingkat terendah).

23. Support

Support adalah tingkat harga terendah yang berhasil dicapai oleh indeks atau harga saham dalam kurun waktu tertentu. Setelah indeks atau harga saham mencapai tingkat support, biasanya terjadi aksi beli sehingga harga kemudian berbalik naik (bounce). Jika harga terus merosot hingga mencapai tingkat di bawah support, maka hal itu disebut sebagai breakout.

24. Value Investing

Strategi investasi yang dilakukan dengan membeli saham-saham yang harganya dianggap “murah” berdasarkan analisis fundamental. Saham-saham murah dalam hal ini berbeda dengan murahnya saham gocap, karena penilaian tersebut diberikan atas dasar metrik tertentu seperti Price-to-Earnings Ratio (PER) dan Price-to-Book Value (PBV).

25. Wait and see

Sikap investor menunggu perkembangan pasar tertentu, sehingga tidak melakukan tindakan apa pun terkait saham-saham yang dimiliki ataupun belum dimilikinya. Setelah menyimak ke-25 kosa kata ini, sekarang kamu sudah siap untuk bersosialisasi dengan investor lain di forum mana pun.

26. Bandar Saham

Pemodal besar yang sanggup menggerakkan harga saham di bursa, bisa dalam bentuk perorangan, institusi, perusahaan, atau lembaga.

27. Pom-Pom

Cara mengajak atau menghasut orang untuk membeli atau menjual saham di waktu tertentu. Dengan kata lain, kegiatan ini untuk menggoreng atau menaikkan harga saham tertentu. Biasanya pompom saham dilakukan oknum, bandar, maupun influencer saham.

28. Fomo

Perasaan takut ketinggalan karena harga saham yang terus naik, sehingga memaksa membeli pada harga yang sangat tinggi, bahkan dengan cara berutan.

29. ARA atau Auto Reject Atas

Kondisi ketika harga saham pada hari tertentu mengalami kenaikan maksimum

30. ARB atau Auto Reject Bawah

Kebalikan dari ARA, di mana ARB adalah kondisi ketika harga saham pada hari tertentu mengalami penurunan maksimum.

Berdiskusi maupun berbagi wawasan dengan sesama investor merupakan salah satu cara belajar saham yang efektif bagi banyak orang.

Nah, sudahkah kamu memutuskan untuk mulai berinvestasi saham? Untuk memulainya, kamu bisa memulai investasi pertamamu di Ajaib. Di Ajaib, kamu bisa mulai berinvestasi dengan modal mulai dari Rp100 ribu. Kamu juga bisa melakukannya kapan dan di mana saja secara online. Yuk mulai investasi pertammu di Ajaib!

Artikel Terkait