Ajaib.co.id – PT Dewata Freightinternational Tbk (kode saham DEAL) atau dikenal dengan DFI Logistics adalah perusahaan yang bergerak di bidang ekspedisi kargo laut. Perusahaan yang berdiri pada 1995 memiliki fokus kegiatan usaha freight forwarding (pengiriman barang) dan heavy lift (angkat berat).
Dalam bisnis pengiriman barang, perseroan dapat melakukan pengiriman dari dalam dan luar negeri berbagai ke berbagai tujuan, ukuran, dan tujuan dengan menggunakan kapal laut.
Sedangkan bisnis angkat berat, perseroan melakukan pengiriman kargo berukuran besar dan berat dengan menggunakan berbagai moda transportasi seperti kapal dengan muatan yang berat, truk, tongkang, LCT, dan kereta api multi gandar.
Pada November 2018, perseroan tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham DEAL. Harga perdana saham DEAL adalah Rp150. Adapun pemegang saham per Desember 2018 yaitu PT Bimada Paramita Adhyana sebesar 73,21% dan publik dengan 26,79%.
DEAL Gandeng PPI Untuk Dukung Pertumbuhan Bisnis
PT Dewata Freightinternational Tbk (DEAL) telah menggandeng PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) (PPI) dalam kerja sama antar perusahaan. Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman awal tahun ini, Kontan.co.id (22/02/2021).
Tujuan kerja sama tersebut adalah kedua perusahaan dapat bersinergi untuk memfasilitasi komunikasi, diskusi, dan berbagai informasi. Keduanya dapat melakukan kajian yang dapat digunakan sebagai pedoman perencanaan dan persiapan kerja sama sekaligus membangun kemitraan strategis dalam bidang logistik terintegrasi.
Direktur Utama DEAL, Bimada, mengatakan PPI juga melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan anak usaha perseroan, PT Arrow Chain Management Logistics (ACML). Hal tersebut bertujuan untuk mengembangkan pergudangan dan transportasi distribusi. Sehingga perseroan memiliki sumber pendapatan baru.
Sekretaris Perusahaan Nur Hasanah menambahkan aksi korporasi ini adalah langkah awal memasuki logistik berbasis komoditas. Sebelumnya perseroan telah menginisiasi logistik untuk alat kesehatan dan farmasi. Selama ini, perseroan lebih fokus dalam penanganan kargo infrastruktur, pembangkit tenaga listrik, dan pengiriman alat-alat berat.
Penjualan DEAL Merosot 26%
Berdasarkan data public expose DEAL di laman BEI, kinerja keuangan perseroan kuartal III-2020 merosot. Penyebabnya adalah pandemi COVID-19 yang melemahkan ekonomi memengaruhi kinerja perseroan.
Penjualan dan pendapatan usaha DEAL senilai Rp95,56 miliar atau turun dari Rp129,55 miliar pada kuartal III-2019. Total aset meningkat menjadi Rp137,3 miliar dari Rp110,9 miliar dan total liabilitas juga melejit menjadi Rp302,4 miliar dari Rp247,5 miliar.
Perseroan mencatatkan total rugi komprehensif sebesar Rp11,3 miliar, padahal kuartal III-2019 total laba komprehensif Rp2,5 miliar. Adapun penyebab penurunan kinerja keuangan DEAL adalah:
- Penjualan turun karena volume logistik dan infrastruktur turun signifikan akibat pandemi COVID-19.
- Strategi investasi di awal 2020 untuk ekspansi kurang berjalan baik, karena momentumnya kurang tepat diikuti dengan resesi, sehingga menyebabkan menurunnya permintaan logistik terutama project cargo dan heavy lift.
- Dalam melaksanakan integrated logistics service, perseroan berinvestasi pada aset armada diikuti dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, sehingga berdampak pada peningkatan biaya.
Kinerja DEAL Selama Lima Tahun
Berdasarkan laporan keuangan lima tahun ini di laman dfilogistics.co.id, kinerja DEAL cenderung turun. Kinerja 2020 turun disebabkan oleh pandemi COVID-19 yang berlangsung hingga sekarang.
Sementara itu, kinerja 2019 dibayang-bayangi ekonomi global tak menentu akibat dari perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok serta pandemi COVID-19 di Tiongkok yang memengaruhi barang produksi dan konsumsi. Di dalam negeri, pemilihan umum (pemilu) membuat sejumlah keputusan strategis dari pemerintah tertunda.
Laporan Laba Rugi | Q3 2020 | 2019 | 2018 | 2017 | 2016 |
Pendapatan Bersih | Rp95,56 miliar | Rp144,4 miliar | Rp236,2 miliar | Rp146,2 miliar | Rp154,6 miliar |
Laba Kotor | Rp19,4 miliar | Rp30,2 miliar | Rp38,7 miliar | Rp24,2 miliar | Rp14,5 miliar |
Laba Bersih | -Rp11,3 miliar | -Rp146,7 juta | Rp2,9 miliar | -Rp252,6 juta | -Rp1,4 miliar |
Kinerja 2018 adalah prestasi terbaik dari DEAL. Pasalnya, tahun tersebut, perseroan tercatat sebagai emiten di BEI. Saat itu, saham DEAL dilepas Rp150 dengan nominal Rp100 per saham. Perseroan melakukan penawaran umum perdana sebesar 300 juta lembar saham dengan perbandingan waran 5:1.
Karena terdapat penurunan kinerja dari 2018 ke 2019, maka rasio keuangan perseroan pun ikut tergerus. Namun nilai DER perseroan bertambah, karena total liabilitas bertambah dari Rp126,3 miliar menjadi Rp149,8 miliar.
Rasio | 2019 | 2018 |
ROA | 0,05% | 1,16% |
ROE | 0,12% | 2,35% |
NPM | 0,10% | 1,23% |
CR | 1% | 1,24% |
DER | 119,2% | 101,9% |
Prospek Bisnis DEAL
Tahun ini, DEAL menyiapkan belanja modal atau capex sebesar Rp100 miliar, sumber dana dari perbankan, non perbankan, serta kas perseroan. Pasalnya, perseroan berencana mengembangkan empat bisnis, Bisnis.com (11/03/2021).
Nur Hasanah menjelaskan empat bisnis tersebut adalah cold chain, distribusi vaksin, pusat logistik berikat, dan halal logistik. Sehingga target pendapatan perseroan dapat tumbuh tiga kali lipat atau 300% year-on-year pada 2021.
Dengan capex, perseroan fokus membangun infrastruktur rantai pasok dingin, pergudangan, pusat logistik berikat, hingga logistik pertambangan. Bisnis tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan perseroan di samping bisnis utama, yakni project cargo dan freight forwarding.
Sebelumnya, DEAL telah menandatangani nota kesepahaman dengan PT Promosindo Medika (Promedik), Kontan.co.id (27/01/2021). Promedik merupakan anak perusahaan PT Indofarma Global Medika yang menangani pemasaran produk ethical Indofarma dan sebagai perusahaan pemasaran.
Menurut Nur Hasanah, aksi korporasi ini adalah langkah awal perseroan memasuki industri farmasi dan alat kesehatan. Penandatangan tersebut dapat menguntungkan kedua belah pihak dalam bidang logistik terintegrasi serta mendukung kinerja perseroan.
Bimada menambahkan kerja sama ini membuka peluang anak usaha, PT Arrow Chain Management Logistics (ACML), untuk mengembangkan pergudangan dan transportasi distribusi cold chain.
Layakkah Saham DEAL Dikoleksi?
Harga saham DEAL pada penutupan bursa 15 Maret lalu adalah Rp126. Memang, harga sahamnya murah. Namun jika dilihat laporan keuangannya belum menunjukan kenaikan yang stabil atau membukukan laba bersih kearah positif.
Jadi untuk saat ini, sebaiknya jangan beli saham DEAL dulu. Karena industri ini masih terkena efek pandemi, sehingga memengaruhi kinerja keuangan. Jika tertarik membeli, lihat kinerja tahun ini karena DEAL mulai merambah logistik berbasis komoditas.
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.