Saham

Saham Consumer Goods Terbaik dan Termurah di Bursa Efek

saham-consumer-goods

Ajaib.co.id – Ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rontok lebih dari 4% pada perdagangan 9 Mei 2022 lalu, ternyata harga sejumlah saham consumer goods justru relatif stabil atau bahkan meningkat. Contohnya saham Unilever (UNVR) dan Sidomuncul (SIDO).

Saham consumer goods terkenal lebih tahan banting di tengah pasar yang bergejolak. Meskipun belum tentu menghijau ketika IHSG memerah, kinerja perusahaan relatif lebih tangguh pada masa-masa seperti pandemi Covid-19 dan krisis keuangan global.

Namun, apa sih yang dimaksud dengan saham consumer goods? Apa saja saham consumer goods terbaik dan termurah yang layak dikoleksi? Mari menyimaknya dalam artikel ini.

Apa yang Dimaksud dengan Consumer Goods?

Saham consumer goods adalah saham dari perusahaan produsen berbagai produk kebutuhan masyarakat yang banyak dicari dalam kegiatan sehari-hari individual dan rumah tangga. Saham ini umumnya dapat dibagi menjadi dua, yakni:

  1. Barang tahan lama (durable consumer goods) mencakup saham-saham dari produsen furniture seperti CINT dan WOOD, alat elektronik rumah tangga, serta masih banyak lagi.
  2. Barang dengan perputaran cepat (fast-moving consumer goods/FMCG) mencakup saham-saham dari perusahaan makanan pokok seperti HOKI, ROTI, INDF, dan ICBP; produsen personal care seperti UNVR dan KINO; pabrik rokok seperti GGRM dan HMSP; pabrik susu dan es krim seperti ULTJ dan CMRY; serta masih banyak lagi.

Saat perekonomian nasional bertumbuh pesat, perusahaan consumer goods umumnya mengalami pertumbuhan permintaan yang lebih cepat untuk segmen premium. Sedangkan saat pertumbuhan ekonomi melambat atau terjadi krisis, perusahaan consumer goods akan mengalami pertumbuhan permintaan lebih tinggi untuk produk yang dibanderol dengan harga lebih hemat.

Banyak perusahaan consumer goods menghasilkan produk yang mirip, misalnya sampo atau susu. Oleh karena itu, kinerja penjualan sangat tergantung pada diferensiasi dan pencitraan merek (branding), serta iklan (advertising) dan jaringan distribusi (marketing).

Saham consumer goods terkenal sebagai saham-saham “old economy“, tetapi sebenarnya sangat terpengaruh oleh revolusi industri 4.0. Kemajuan teknologi mengubah minat konsumen serta cara perusahaan meriset dan berinteraksi dengan target pasarnya.

Popularitas e-commerce juga sangat berpengaruh pada perusahaan-perusahaan ini, karena merevolusi supply chain sekaligus pemasaran dan distribusi consumer goods.

Di Mana Daftar Saham Consumer Goods?

Istilah “saham consumer goods” di BEI awalnya populer karena keberadaannya sebagai salah satu sektor dalam klasifikasi 9 sektor usaha perusahaan tercatat (JASICA) yang berlaku sampai awal tahun 2021. Sektor Consumer Goods pada saat itu memiliki 6 subsektor, yakni Food And Beverages (Makanan dan Minuman), Tobacco Manufacturers (Rokok), Pharmaceuticals (Farmasi), Cosmetics and Household (Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah Tangga), Houseware (Peralatan Rumah Tangga), dan Subsektor Lainnya. Kita dapat melihat daftar saham tersebut hanya dengan menengok saham-saham yang masuk kategori ini saja.

Sayangnya JASICA sudah tidak berlaku lagi, karena BEI mengimplementasikan klasifikasi baru IDX-IC dengan 11 sektor usaha pada 25 Januari 2021. Klasifikasi IDX-IC melahirkan penggolongan 11 sektor saham, yakni Energi, Basic Materials, Consumer Cyclicals, Consumer Non-Cyclicals, Keuangan, Kesehatan, Industri, Infrastruktur, Properti dan Real Estate, serta Teknologi.

Dengan penggolongan IDX-IC, kita dapat menemukan saham consumer goods terpencar-pencar pada beberapa sektor berbeda. Kalau kamu ingin menghimpun daftar saham consumer goods secara lengkap, sebaiknya memahami terlebih dahulu bahasan tentang definisi lengkap di atas, kemudian memilah secara manual di antara sektor-sektor Consumer Cyclicals, Consumer Non-Cyclicals, dan Kesehatan.

Saham Consumer Goods Terbaik

Terdapat puluhan saham consumer goods di Bursa Efek Indonesia. Banyak di antaranya terkenal sebagai saham dengan kondisi fundamental yang mengagumkan, tetapi tak sedikit pula yang memiliki situasi keuangan mengkhawatirkan. Untuk membantumu memilih saham terbaik, coba tengok daftar singkat ini:

  • Unilever Indonesia (UNVR)

Siapa sih yang tidak kenal nama besar “Unilever“? Perusahaan ini memproduksi sabun, deterjen, pasta gigi, teh, sampai bumbu masak yang tentu sangat banyak dicari oleh para ibu rumah tangga. Harga saham UNVR sempat merosot drastis sejak tahun 2018 sampai sekarang, tetapi Unilever tetap termasuk perusahaan yang membagikan dividen paling jumbo.

  • Indofood (INDF dan ICBP)

Produk Indofood yang paling terkenal adalah Indomie. Tak main-main, pangsa pasarnya sudah mencapai lebih dari 80 negara. Namun, produk Indofood bukan hanya Indomie. Ada pula produk-produk seperti minyak goreng Bimoli, olahan gandum Bogasari, dan lain-lain.

Kalau kamu tertarik untuk menjadi pemilik Indofood, ada dua saham yang dapat dipilih: INDF dan ICBP. PT Indofood Sukses Makmur (INDF) merupakan induk usaha, sekaligus menaungi lini bisnis minyak goreng, bumbu dapur, dll.

Sedangkan PT Indofood CBP (ICBP) merupakan anak usaha yang lebih berfokus pada bisnis mi instan. Keduanya sama-sama hobi bagi-bagi dividen dari laba yang melimpah ruah setiap tahun.

  • Sido Muncul (SIDO)

Kita mengenal Sido Muncul sebagai pabrik jamu terbesar se-nusantara. Saham SIDO juga sangat populer di kalangan investor, karena Sido Muncul sering membagikan dividen dalam jumlah besar sebanyak lebih dari 1 kali setahun. Harga sahamnya tergolong overvalue dibandingkan perusahaan farmasi lain, tetapi pamor merek Sido Muncul (dan dividennya) membuat saham ini layak dikoleksi.

Saham Consumer Goods Termurah

Harus diakui bahwa saham consumer goods terbaik seringkali punya harga yang mahal. Bagaimana jika kita punya modal terbatas dan ingin membeli saham dengan harga lebih terjangkau? Berdasarkan perbandingan PBV dan PER, berikut tiga saham consumer goods termurah saat ini yang dapat kamu pilih:

  • Ultra Jaya (ULTJ)

ULTJ merupakan produsen susu cair UHT dan teh siap minum dalam kemasan karton terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar masing-masing sebesar 35% dan 69% pada Kuartal III 2021. Penjualan meningkat tiap tahun dengan marjin laba bersih mencapai 15,89%.

Harga sahamnya tergolong sangat murah dibanding saham FMCG lain maupun pesaing utamanya, Cimory (CMRY). Saham ULTJ pada harga Rp1520 per lembar memiliki PBV 3,29x dan PER 15,04x.

  • Campina Ice Cream (CAMP)

Penguasa sekitar 20% pangsa pasar es krim Indonesia ini juga tergolong saham consumer goods termurah. Saham CAMP pada harga Rp276 memiliki PBV 1,55x dan PER 14,52x.

  • Budi Starch & Sweetener (BUDI)

Nama perusahaan ini mungkin terdengar asing di telingamu. Namun, kamu pasti pernah mendengar nama salah satu produknya: Rose Brand. Pangsa pasar Rose Brand saat ini belum terlalu dominan, tetapi prospeknya cukup menggiurkan. Saham BUDI pada harga Rp228 per lembar memiliki PBV 0,80x dan PER 12,32x.

Semua saham consumer goods ini bisa kamu dapatkan pada aplikasi Ajaib. Unduhlah aplikasi Ajaib dari dari PlayStore atau AppStore, lalu daftarkan diri agar dapat membeli saham secara online dari mana pun kamu berada.

Artikel Terkait