Ajaib.co.id – Salah satu instrumen investasi yang bisa dilirik pasar selain saham atau deposito adalah obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN). Risiko investasi di SBN sendiri terbilang menengah, karena pergerakannya tidak sevolatil saham tetapi juga risikonya tidak seminimal deposito.
SBN sendiri memiliki tenor 1 tahun yang biasa dibeli oleh perusahaan aset manajemen yang memiliki produk reksa dana pasar uang, hingga 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun yang biasanya ditransaksikan oleh perusahaan aset manajemen untuk portofolio produk reksa dana pendapatan tetap atau campuran.
Pada dasarnya, imbal hasil atau yield SBN akan berbeda-beda berdasarkan pada tenornya. Semakin singkat tenggat waktu jatuh temponya, maka semakin kecil yield yang didapatkan.
Salah satu indikator yang banyak digunakan investor untuk mengukur kemakmuran suatu negara adalah imbal hasil obligasi negara 10 tahun. Umumnya, semakin besar imbal hasil obligasi negara yang ditawarkan maka semakin tinggi risiko default atau gagal bayar utang jika melihat dari kondisi ekonomi negaranya.
Hal ini kemudian dipertegas lagi oleh rating yang diberikan oleh lembaga pemeringkat seperti Standar & Poor (S&P) Global, Fitch dan lain sebagainya. Nah, tanpa berlama-lama lagi berikut adalah daftar delapan negara dengan hasil obligasi tertinggi di dunia dikutip dari worldgovernmentsbonds per 3 Maret 2024:
1. Mesir
Mesir adalah negara dengan imbal hasil obligasi negara 10 tahun tertinggi di dunia yang mencapai 28,76% per 3 Maret 2024 dengan rating B- yang diberikan oleh S&P Global. Perekonomian negara Mesir memang didominasi oleh perusahaan militer, sehingga membuat kemiskinan menjadi semakin banyak di negara tersebut.
2. Turki
Turki menjadi negara nomor urut 2 yang memiliki imbal hasil obligasi tertinggi di 10 tahun. Imbal hasil obligasi negara 10 tahun negara Turki juga termasuk tinggi yakni 27,37% dengan rating B yang diberikan oleh S&P Global. Di sisi lain, suku bunga di negara tersebut juga cukup tinggi yaitu sebesar 45%.
3. Zambia
Zambia diberikan rating selective default oleh S&P Global karena kondisi ekonomi negaranya yang karut marut. Imbal hasil obligasi negara 10 tahun Zambia saat ini mencapai 25,16%. Salah satu negara termiskin di Afrika tersebut pernah mengajukan penundaan utang yang mana utang negaranya sendiri setara dengan nilai produk domestik bruto (PDB).
4. Kenya
Negara di Afrika ini juga termasuk dalam daftar negara dengan imbal hasil obligasi negara 10 tahun tertinggi yakni 18,39% dan mendapatkan rating B oleh S&P Global. Pertumbuhan ekonomi melambat yang dialami oleh negara dengan tingkat perekonomian terbesar ketiga di Afrika tersebut disebabkan oleh menurunnya aktivitas ekonomi pada layanan utama seperti makanan, pendidikan, pajak, transportasi dan lain sebagainya.
5. Nigeria
Nigeria juga termasuk salah satu negara yang masuk ke dalam daftar negara dengan imbal hasil obligasi 10 tahun tertinggi yaitu mencapai 17,59% dengan rating B-. Dilansir Medcom per Juli 2023, Nigeria telahmengumumkan keadaan darurat yang memungkinkan pemerintah mengambil langkah-langkah luar biasa untuk meningkatkan keamanan dan pasokan pangan.
Baca Juga: Jangan Asal Beli, Kenali Rating Obligasi Sebelum Investasi
Walau reformasi menyebabkan rasa sakit di tengah masyarakat, kebijakan tersebut berdampak pada obligasi dolar di Nigeria dan melonjaknya harga saham ke level tertinggi dalam 15 tahun terakhir. Para investor memandang keputusan pemerintah tentang mata uang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Obligasi di Nigeria terus menguat dengan imbal hasil yang jatuh tempo pada 2031 menurun untuk hari kelima menjadi sekitar 10,46%.
6. Uganda
Sama seperti Ukraina, Uganda juga termasuk dalam daftar negara dengan imbal hasil obligasi negara 10 tahun tertinggi mencapai 16,31% dan juga diberikan rating B- oleh S&P Global. Negara di Afrika Timur tersebut memang terkenal memiliki banyak penduduk miskin dan tertinggal. Belum lagi masalah korupsi dan konflik wilayah yang berkepanjangan di negara tersebut.
7. Pakistan
Per 3 Maret 2024, Pakistan juga masuk ke dalam negara dengan imbal hasil obligasi negara 10 tahun tertinggi yaitu mencapai 14,729% dengan rating CCC+. Menurut data CNBC Indonesia, utang global pada tahun ini juga berpotensi bisa lebih tinggi akibat masa politik. Melansir dari Reuters, Emre Tiftik, Direktur sustainable of research IIF menghitung di seluruh dunia ada lebih dari 50 pemilu yang akan diadakan pada 2024, salah satunya adalah di Pakistan.
Pembayaran utang menghabiskan semakin banyak pendapatan di seluruh dunia dan telah mencapai tingkat yang “mengkhawatirkan”, terutama bagi negara Pakistan. Di mana, beban bunga pemerintah diproyeksikan mencapai 15% dari pendapatan pada tahun 2026, naik dari kurang dari 10% saat ini..
8. Srilanka
Srilanka merupakan negara pulau di pesisir tenggara India yang juga memiliki imbal hasil obligasi negara 10 tahun tertinggi yaitu mencapai 13,45% dengan rating SD atau Selective Default. Negara dengan rating obligasi ini artinya pemerintah telah gagal membayar satu atau lebih kewajiban utang, baik utang yang telah diperingkat maupun utang yang tidak diperingkat.
Hal ini karena runtuhnya ekonomi Srilanka. Meski begitu, per September 2023 lalu, Srilanka mulai bangkit kembali berkat bantuan dana talangan dari IMF, namun masih ada jutaan warga berpenghasilan rendah masih mengalami kesulitan karena paket reformasi ekonomi itu datang dengan berbagai persyaratan ketat.
Nah, di atas adalah delapan negara dengan tingkal imbal hasil obligasi 10 tahun negara tertinggi. Hingga saat ini, Indonesia sendiri masih berada di peringkat ke-21 dengan imbal hasil obligasi negara 10 tahun sebesar 6,71% dengan suku bunga bank sentral yang masih terjaga di level 6%, dan mendapatkan peringkat BBB dari S&P Global.
Nah, kamu juga bisa menjadi pahlawan negara dengan membeli reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang yang berbasis obligasi negara. Kamu hanya perlu mengunduh aplikasi investasi Ajaib dan pilihlah produk reksa dana unggulan yang tersedia. Yuk, investasi sembari membantu negara!
Disclaimer: Investasi Obligasi mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi Anda. harap berinvestasi sesuai profil risiko pribadi Anda. Ajaib Sekuritas membuat informasi ini melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek termasuk Obligasi. Harga Obligasi dapat berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi, serta mempelajari risiko dan informasi produk Obligasi sebagaimana tercantum dalam setiap dokumen publikasi terkait produk tersebut.