Saham

Saham Cakk Termasuk Saham Falling Knife, Apa Maksudnya?

Saham Cakk Termasuk Saham Falling Knife, Apakah Itu?

Ajaib.co.id – Saham CAKK milik PT Cahayaputra Asa Keramik kerapkali dimasukkan dalam kategori falling knife oleh kalangan investor pasar modal. Istilah ini merujuk pada harga saham CAKK yang cenderung menurun. Karena itu, sangat disarankan untuk memiliki saham ini setelah harganya berada di level terendah.

Emiten dari PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) bahkan sempat terjun bebas pada tahun 2019 lalu. Pada awal April tahun 2019 lalu, harga emiten industri keramik ini amblas 24,39% menjadi Rp 186 per lembar saham. Hal ini diperburuk dengan nilai transaksinya yang sangat besar yakni Rp 504,81 miliar dan volume perdagangan 1,74 miliar saham.

Selain itu, perusahaan ini juga mencatatkan penurunan laba bersih yang signifikan sepanjang tahun 2019. Emiten dengan kode saham CAKK ini mengantongi laba bersih tahun berjalan Rp 2,07 miliar, turun hingga 84,43% dari tahun sebelumnya Rp 13,3 miliar.

Padahal, pendapatan CAKK tahun lalu naik 5,43% menjadi Rp 289,38 miliar. Penyebab utama penurunan laba emiten keramik ini adalah kenaikan beban pokok pendapatan yang mencapai 11,21% menjadi Rp 261,60 miliar. Karena itu, agaknya emiten sedang dijauhi oleh para investor dengan statusnya sebagai falling knife.

Saham CAKK Dikategorikan Sebagai Falling Knife, Artinya Apa?

Dalam dunia saham, nilai saham perusahaan yang terjun bebas disebut juga falling knife atau berarti pisau jatuh. Istilah ini kerap digunakan untuk fenomena ketika harga emiten terus menerus turun dalam periode tertentu.

Istilah ini diambil dari pepatah barat, “Don’t try to catch a falling knife” yang bisa dimaknai sebagai jangan membeli saham tersebut sampai harganya benar-benar jatuh hingga ke dasarnya. Saham dengan kategori ini bisa sewakrtu-waktu mengalami rebound yang berbahaya bagi investor. Pasalnya, sifatnya yang rawan dan sulit untuk bangkit lagi.

Sebuah falling knife bisa dengan cepat naik kembali, atau dikenal juga dengan istilah whipsaw, atau sekuritas bisa juga kehilangan seluruh nilainya, seperti dalam kasus kebangkrutan perusahaan. Bahkan diibaratkan jika memaksa membeli saham ini seperti menangkap pisau yang jatuh, menjaid hal yang berbahaya bagi investasimu.

Di sisi lain, falling knife juga dipandang dari sudut pandang yang berbeda. Misalnya dengan pemilihan waktu yang berbeda maka investor yang membelinya di momen penurunan ini bisa mendapatkan keuntungan ketika harganya membaik.

Kuncinya investor bisa melepaskan saham tersebut sesaat sebelum rebound. Tentu saja untuk melakukan hal tersebut diperlukan teknik dan skill yang memadai dalam dunia investasi saham. Namun hal ini tidak disarankan bagi investor pemula karena memang risikonya amat tinggi.

Dibandingkan memanfaatkan falling knife seperti Saham CAKK akan lebih baik jika investor memanfaatkan tren lainnya dengan menggunakan teknik analisa atau indeks saham lainnya. Karena itulah, meskipun banyak yang menyarankan memanfaatkan momen ini, kamu harus paham benar jika falling knife bisa saja melukai seperti pisau yang tajam. Dengan begitu, ada risiko yang benar-benar nyata bahwa masalah waktu bisa berpengaruh kepada kerugian yang didapatkan sebelum kamu mendapatkan keuntungan.

Namun, tak ada salahnya menpelajari cara memanfaatkan falling knife untuk mendapatkan keuntungan. Meskipun memang tidak disarankan bagi investor pemula, kamu bisa menjadikannya bahan pembelajaran untuk meningkatkan skillmu sebagai investor saham.

Bagaimana menggunakan falling knife?

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, ada banyak cara untuk mendapatkan keuntungan dari falling knife. Banyak jual-beli saham sangat sensitif dengan waktu dan membutuhkan lebih banyak alat daripada sekadar mengindentifikasi daripada melihat saham terjun tajam. Dalam analisis fundamental, falling knife bisa dilihat dari alasan penurunan. Ada banyak penyebab potensial kenapa falling knife terjadi, termasuk:

1. Laporan pendapatan: Perusahaan yang melaporkan pendapatan mereka sering merupakan subjek yang rawan. Jika hasil finansial lebih rendah daripada yang diperkirakan, saham mungkin bisa menjadi falling knife.

2. Laporan ekonomi: Indeks saham yang ternama terkadang dipengaruhi oleh laporan ekonomi, termasuk laporan karyawan. Jika laporan ini negatif, saham bisa terjun bebas sebagai respon.

3. Gangguan teknis: Beberapa falling knife terjadi karena masalah teknis daripada fundamental. Jika sekuritas turun dari sistem pendukung utama, harga bisa turun dengan cepat sebelum menemukan bantuan di bawah.

Memahami pengertian falling knife bisa menjadi modal untuk menambah kepercayaan dirimu dalam investasi saham. Karena istilah bisa menjadi kunci untuk memicu diskusi antara para investor saham lainnya.

Menakar Peluang Kinerja Saham CAKK Pasca Pandemi Corona

PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang material dan industri keramik. Emiten ini pertama kali bergabung di pasar saham pada tahun 2018 lalu dengan harga penawaran saham Rp168 per lembar saham. Saat itu ada 300 ribu lembar saham yang ditawarkan kepada publik.

Meski demikian, performa saham CAKK agaknya kurang maksimal belakangan ini. Setelah ambruk pada awal tahun 2019 lalu, saat ini nilainya juga tidak terlalu menggembirakan. Harga saham CAKK pada penutupan perdagangan 2 Juni 2020 ada di angka Rp50 per lembar saham. Selain itu, perusahaan ini juga masih dibayangi dengan ancaman penurunan laba.

Total aset CAKK di akhir tahun 2019 mencapai Rp 329,92 miliar. Total liabilitas Cahayaputra Asa Keramik sebesar Rp 108,07 miliar dengan ekuitas Rp 221,85 miliar. Emiten ini sempat diprediksi menuju level target Rp 100 dalam waktu dekat hingga menengah. Kabarnya, penurunan harga gas berpotensi meningkatkan daya saing produk keramik perseroan. Soalnya, biaya bahan bakar memakan 30-35% biaya produksi keramik. Selain itu, pendapatan perseroan yang naik 5,43% tahun lalu, disebut-sebut menjadi sentiment positif pada tahun ini.

Hanya saja, dampak pandemi Corona ternyata benar-benar memukul perusahaan ini sehingga terpaksa harus melakukan sejumlah penyesuaian. Dikutip dari Katadata.id, PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) juga harus menyampaikan kabar buruk kepada 168 karyawannya yang harus terkena PHK. Sementara, 172 orang karyawan terpaksa dirumahkan, serta 260 orang karyawan lainnya terkena dampak dengan status lain seperti pemotongan gaji.

Langkah manajemen ini terpaksa diambil, pasalnya terjadi penghentian operasional secara total karena pandemi Covid-19. Perusahaan ini fokus pada produksi bahan bangunan, terutama keramik, lalu mendistribusikannya ke distributor maupun proyek-proyek. Namun masa sulit ini membuat adanya kesulitan dalam distribusi produk karena kebijakan pembatasan mobilitas dari pemerintah.

Di samping itu, distributor produk Cahayaputra Asa Keramik, juga menolak untuk melakukan pembelian barang dikarenakan kurangnya pembeli. Lalu, terjadi penurunan permintaan keramik oleh proyek-proyek mengalami penurunan cukup signifikan karena pembangunan yang hampir terhenti di setiap daerah.

Jika terus beroperasi dengan ritme biasa maka akan berakibat pada penumpukan stock yang akhirnya akan menggerus cashflow perseroan. Akibatnya, manajemen meramalkan terjadi penurunan pada total pendapatan dan laba bersih untuk periode Maret-April 2020 ini sebesar 25% hingga 50% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Meski begitu, manajemen Cahayaputra Asa Keramik menjelaskan bahwa pada awal semester kedua tahun ini, perusahaan akan menjalankan satu unit mesin baru berkapasitas 7 juta m2 per tahun yang akan meningkatkan efisiensi dibanding dengan mesin yang sudah ada. Sehingga diharapkan mampu memberikan kontribusi positif.

Artikel Terkait