Saham

Saham BBNI Menjadi Best Trade Finance Bank, Layak Dikolesi?

saham-bbni

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan kenaikan jangka pendeknya di bulan September 2019. Tentunya, itu juga bakal berdampak pada harga saham BBNI (Bank Negara Indonesia).

Sebenarnya, saham BBNI  mencatat kinerja negatif secara year to date yakni minus 11,93 persen. Namun, saham BBNI ditutup naik 0,98 persen ke Rp7.750 per saham pada perdagangan 17 September 2019, dengan PER 9,46x.

Selain itu, saham BBNI diprediksi terus naik. Pasalnya, BNI kembali menyandang Best Trade Finance Bank in Indonesia. Penghargaan kali kesembilan itu disematkan Alpha Southeast Asia.

Itu salah satu wujud nyata visi perusahaan sebagai lembaga keuangan unggul dalam layanan dan kinerja. Layanan trade finance terbaik perusahaan juga merupakan komitmen korporasi dalam mendukung upaya pemerintah mempercepat pertumbuhan ekspor Indonesia.

Pertumbuhan saham BBNI

“Kami berkomitmen meningkatkan cadangan devisa dengan memberikan fasilitas trade finance mudah dan cepat. Perusahaan juga meningkatkan pelatihan, pendampingan, pengembangan produk, dan strategi pricing, tidak hanya untuk nasabah korporasi namun juga untuk UMKM berorientasi ekspor,” tutur General Manager BNI Singapore Branch Rudy Sihombing Raihan.

Rudy menuturkan, selain pengelolaan rekening, bisnis kartu, dan ATM, trade finance juga termasuk ke dalam top four kontributor terbesar bagi perolehan fee based income (FBI) secara keseluruhan. Hingga Agustus 2019, pencapaian trade finance dalam bentuk FBI telah mengalami pertumbuhan 7,6 persen year on year (yoy) dan telah memberikan kontribusi 11,28 persen terhadap total FBI.

Meningkatnya pembangunan infrastruktur domestik telah menjadikan perusahaan sebagai lembaga keuangan unggul dalam penyediaan layanan pembiayaan, khususnya Supply Chain Financing (SCF) dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN). Pada periode Januari-Agustus 2019, perseroan sukses membukukan volume trade finance 32,84 miliar dolar Amerika Serikat, tumbuh 6,92 persen yoy.

Optimalisasi Digital Banking

Sejalan ekspor Indonesia tengah digiatkan, perusahaan berusaha mendongkrak produk dan layanan, tidak hanya bisnis trade finance, tetapi juga seluruh transaksi. Meliputi fasilitas pembiayaan, cash management, dan escrow account.

Optimalisasi itu dilakukan melalui pengembangan platform digital banking yang mampu mengintegrasikan seluruh fitur jasa keuangan dari berbagai segmen, sesuai kebutuhan nasabah. Dengan begitu, diharap menarik lebih banyak nasabah dan memperluas pasar. “Pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan dan utilisasi produk,” harap Rudy.

Produk dan layanan trade finance ditunjang sinergi jaringan kantor cabang luar negeri tersebar pada 6 negara. Meliputi Singapura, Hong Kong, Tokyo, London, Amerika Serikat (New York), dan Korea Selatan (Seoul). Selain itu, keunggulan produk dan layanan trade finance juga didukung tenaga profesional bersertifikasi internasional.

Sebagai informasi tambahan, Sepanjang tahun ini, saham BBNI masih turun 13,75 persen. Penurunan saham BBNI berada di tengah kinerja perusahaan yang melambat. Bank BNI hanya berhasil menorehkan pertumbuhan perolehan laba bersih satu digit sepanjang separuh pertama 2019.

Perusahaan hanya mengantongi laba bersih sebesar Rp7,63 triliun atau tumbuh sebesar 2,7 persen bila dibandinkan tahun sebelumnya pada periode yang sama.

Jika disandingkan periode yang sama tahun lalu, pertumbuhan laba bersih melambat. Pada semester pertama di tahun 2018, net profit bank pelat merah ini tumbuh 16 persen.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait