Saham

Rekomendasi Saham Hari Ini di Tengah Bayangan Corona

saham hari ini

Ajaib.co.id – Virus Korona tak hanya menyerang Wuhan, Hubei, Tiongkok. Namun ia ikut menyerang negara lain bahkan sampai merontokkan bursa saham, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Lantas adakah rekomendasi untuk saham hari ini di tengah bayang-bayang virus korona?

Penyebaran virus korona atau covid-19 yang muncul di Wuhan, Hubei, Tiongkok, pada akhir tahun lalu masih membayangi negara-negara di Asia maupun Eropa. Hingga Kamis (27/02/2020), 25 negara yang melaporkan virus tersebut mengenai warganya.

Dampak Covid-19

Dampak covid-19 yang telah menewaskan 12 orang di Italia tersebut antara lain Arab Saudi melarang sementara umat Muslim untuk menjalankan ibadah haji. Turki, Afghanistan, pakistan, dan Armenia menutup akses negaranya dari Iran. Israel melarang kunjungan warga Tiongkok, Hong Kong, Makau, Jepang, Korea, Thailand, dan Singapura ke negaranya.

Di sisi lain, virus tersebut berimbas juga pada ekonomi global. Karena ekonomi di Negeri Tirai Bambu sedang goyah, salah satunya karena pembatasan kegiatan ekspor impor. Hal itu berefek pada mitra dagangnya, yang berasal dari negara lain.

Menurut Sri Mulyani, CNBCIndonesia.com (27/02/2020), Tiongkok berkontribusi sebesar 17 persen ke ekonomi global. Jadi jika negara lain pasokan ekspornya dari Tiongkok terhambat, geliat ekonomi di dalam negeri mereka pun ikut terhambat.

Demikian pula dengan ekonomi Indonesia yang terkena dampak dari penyebaran virus korona. Pada Rabu, 23 Desember 2020 IHSG hari ini diproyeksikan akan bergerak menguat. Sebelumnya IHSG ditutup melemah dan mengalami penurunan 2,31 persen pada level 6.023,28.

Analis Artha Sekuritas Dennis Christopher mengatakan, kekhawatiran kenaikan kasus Covid-19 berpotensi mendorong pergerakan IHSG ditutup anjlok pada hari ini 23 Desember 2020. Dennis mengatakan bahwa IHSG diprediksi melemah. Secara teknikal, candlestick membentuk long black body mengindikasikan potensi pelemahan yang cukup besar.

Rekomendasi Saham Hari Ini

Jika IHSG terkoreksi, bagaimana dengan saham-sahamnya? Tak sedikit emiten yang terkoreksi imbas dari ekonomi global, termasuk virus korona. Meski demikian ada beberapa rekomendasi saham hari ini yang bisa kamu koleksi.

  • Saham Perbankan. Saham BBCA (PT BCA Tbk), BMRI (PT Bank Mandiri (Persero) Tbk), BBRI (PT BRI (Persero) Tbk), dan BBNI (PT BNI (Persero) Tbk) layak kamu miliki saat ini. Pasalnya, kinerja keuangan emiten di atas semakin tumbuh dan kemungkinan harganya pun akan naik. BBCA, misalnya. Perseroan mencatatkan laba bersih Rp28.56 triliun pada 2019 atau tumbuh 10,5 persen dari tahun sebelumnya (year-on-year). Lee Young Jun, analis Mirae Asset Sekuritas, mengatakan laba bersih tahun ini diprediksi naik menjadi Rp31,46 triliun, Investor.id (26/02/2020).
  • Saham Kesehatan atau Farmasi. Saham dari emiten yang bergerak di bidang kesehatan maupun farmasi juga layak dimiliki. Pada umumnya, emiten tersebut mempunyai produk yang menunjang kebugaran fisik seseorang. Kini, produk tersebut banyak diincar oleh masyarakat agar tubuh mereka sehat. Rekomendasi saham hari ini yang bisa dipilih seperti SILO (PT Siloam International Hospitals Tbk), SIDO (PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk), dan KLBF (PT Kalbe Farma Tbk).
  • Saham Barang Konsumsi. Selain itu, saham barang konsumsi pantas kamu pertimbangkan. Seperi UNVR (PT Unilever Indonesia Tbk) dan ITIC (PT Indonesian Tobacco Tbk).

Rekomendasi Investasi

Di tengah bayang-bayang covid-19, indeks saham bergerak fluktuatif. Begitu pula dengan pergerakan saham. Di sisi lain, momen tersebut bisa kamu manfaatkan untuk memulai investasi saham.

Saham merupakan investasi yang menanamkan modal di sebuah perusahaan dan cocok untuk jangka panjang. Jika kamu berencana berinvestasi, pilih saham dengan fundamental baik dan harganya terjangkau sesuai kantongmu. Jadi ketika saham blue chip (saham unggulan) turun, tak ada salahnya untuk mengoleksinya.

Bila kamu mencari aset aman atau investasi yang memberikan imbal hasil lumayan, cari investasi lain. Rekomendasi investasi adalah logam mulia, obligasi, p2p lending, dan reksa dana.

1. Logam Mulia Atau Aset Aman

Karena aset ini cukup mudah dimiliki dan lebih likuid. Namun menurut Soni Wibowo, Direktur Bahana TCW Investment, tren aset aman yang sedang menguat ini hanyalah sementara. Karena jika wabah covid-19 berangsur pulih, nilai aset aman kembali seperti semula. Namun tak masalah jika aset ini untuk simpanan jangka panjang, Kontan.co.id (28/01/2020).

2. Obligasi

Wawan Hendrayana, Head of Research Infovesta Utama, mengatakan investasi obligasi dapat menawarkan kupon yang menjanjikan. Baik obligasi milik negara maupun korporasi. Misalnya SR012 (sukuk ritel negara) dengan imbal hasil 6,3 persen per tahun.

Dengan berinvestasi di obligasi negara, kamu berperan serta membangun negara tercinta. Pasalnya, dana investor yang terkumpul di obligasi tersebut akan dimanfaatkan untuk melaksanakan program prioritas pemerintah. Seperti Kartu Indonesia Pintar, pembangunan jalan, pengadaan obat serta vaksin, dan masih banyak lagi.

3. P2P Lending

Peer-to-peer lending merupakan platform yang mempertemukan pihak yang membutuhkan modal (debitur atau borrower) dan pemilik modal (kreditur atau lender). Sistem ini sama seperti obligasi. Hanya saja jika menanamkan uang di sini, kamu mendukung inklusi keuangan.

Dengan kata lain, kamu ikut memberikan kesempatan pihak yang tidak memiliki akses kredit di bank tetap bisa menjalankan bisnisnya. Caranya melalui p2p lending. Bagi investor pemula, p2p lending dapat digunakan sebagai investasi. Karena proses mudah dan imbal hasil cukup tinggi.

4. Reksa Dana

Bagaimana potensi reksa dana di tengah wabah covid-19? Irwanti, Director & Portfolio Manager Schroders Indonesia, mengatakan reksa dana campuran dan pendapatan tetap merupakan alternatif investasi saat ini, CNBCIndonesia.com (08/02/2020).

Kalau kamu berencana investasi di reksa dana, pelajari dulu prospektus setiap portofolio. Pilih portofolio yang sesuai dengan profil risikomu. Baca pula berita investasi terkini di Ajaib untuk mengetahui kondisi pasar.

Artikel Terkait