Ajaib.co.id – UMKM atau singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah saat ini banyak yang terdampak oleh pandemi COVID-19. Paling tidak ada sekitar 13.336 pedagang UMKM Jakarta yang terdampak karena lapak lokasi binaan mereka ditutup selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlangsung, menurut Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUMK) DKI Jakarta.
Ketika diberlakukan PSBB inilah para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) harus bisa mengubah pola bisnisnya dari yang awalnya offline menjadi online. Semua industri harus siap melakukan revolusi industri ini, tidak terkecuali para UMKM agar bisa terus bertahan dan mengembangkan usahanya dalam persaingan di era revolusi digital ini.
Inilah beberapa perangkat teknologi yang dapat digunakan oleh para pelaku UMKM dalam mengelola bisnisnya.
1. Google Bisnisku
Salah satu hal teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk para pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya adalah dengan layanan Google Bisnisku. Salah satu layanan dari Google ini merupakan fitur gratis untuk para pemilik bisnis agar bisnisnya dapat lebih dikenal oleh orang banyak lewat mesin pencarian Google, termasuk dalam pencarian layanan Maps mereka.
Layanan Google Bisnisku memang sangat vital bagi UMKM Jakarta dan UMKM yang berada di kota-kota besar lainnya. Ini karena kebiasaan kebanyakan orang saat ini lebih dahulu mencari sesuatu apa yang ingin mereka dapat.
Nantinya ketika calon konsumen kita mencari kata kunci dari produk yang mereka cari, informasi mengenai alamat bisnis, jam buka, nomor telepon, hingga ulasan konsumen yang pernah membeli produk atau jasa akan muncul di hasil pencarian.
Fitur ini tidak hanya memudahkan konsumen untuk menemukan bisnis kamu, tapi juga bisa meningkatkan kepercayaan calon konsumen lewat ulasan-ulasan yang telah ditulis oleh para konsumen yang pernah mencoba produk atau jasa usaha kamu.
2. WordPress
Selain menggunakan layanan Google Bisnisku, UMKM Jakarta dan kota-kota lainnya juga harus memiliki website. Apalagi di zaman sekarang ini membuat website tidak lagi sulit karena sekarang banyak platform pembuat website yang sangat mudah digunakan, hanya tinggal seret dan letakkan saja, salah satunya dengan WordPress.
WordPress sendiri memang dirancang agar mudah dioperasikan oleh siapapun, baik oleh pemula maupun yang mahir di bidang website. Banyak perusahaan besar yang telah menggunakan WordPress untuk membangun website-nya, seperti Sony Music, The Walt Disney Company, Mark and Spencer for Business, BBC Amerika, dan masih banyak lagi.
Guna website dalam sebuah bisnis bisa sebagai katalog produk-produk kamu agar calon konsumen yang lokasinya jauh dari tempat usaha kamu pun bisa melihat produk atau jasa dari usahamu. Selain itu, website juga dapat kita berikan informasi lengkap dari usahamu, seperti nomor yang bisa dihubungi, alamat usahamu, dan lain sebagainya.
3. WhatsApp Bisnis
Agar mempermudah pengoperasian usahamu, layanan chatting paling banyak digunakan di dunia, WhatsApp juga menawarkan WhatssApp bisnis bagi para pelaku usaha. Perbedaan antara WhatsApp biasa dengan WhatsApp bisnis adalah dari segi fiturnya. Inilah beberapa fitur WhatsApp bisnis yang dapat dimanfaatkan oleh para bisnis UMKM.
a. Profil Bisnis
WhatsApp bisnis menawarkan pengguna untuk membuat profil bisnis yang berisi nama badan usaha, alamat, serta website resminya.
b. Statistik
Selain untuk layanan perpesanan dengan konsumen, WhatsApp bisnis juga dapat menunjukkan performa pesanan yang dikirimkan melalui WhatsApp sehingga pemilik bisnis dapat mengetahui statistik performa usaha mereka. Dari statistik tersebut dapat terlihat berapa penerima yang membuka pesan dan berapa penerima yang mengabaikan pesan kamu.
c. Pesan Otomatis
Pemilik bisnis UMKM juga dapat memanfaatkan pesan otomatis ketika kamu tiak dapat membalas pesan yang dikirimkan pelanggan secara langsung.
Dengan berbagai fitur yang terdapat di aplikasi WhatsApp bisnis tersebut tentu sangat memudahkan pemilik bisnis dalam menjalin relasi dengan konsumen. Apalagi WhatsApp sendiri adalah aplikasi paling populer di Indonesia dengan total pengguna 35,8 juta per bulan dan pengguna aktif hingga 70% digunakan secara harian.
4. Aplikasi Point on Sale (POS)
Aplikasi POS (Point on Sale) atau yang biasa dikenal dengan aplikasi kasir ini sangat berguna bagi pebisnis UMKM Jakarta atau kota lainnya jika memiliki toko fisik dan transaksi terjadi di toko tersebut. Tidak usah khawatir, harga aplikasi POS tidak semahal mesin kasir zaman dulu dan bahkan memiliki fitur yang lebih lengkap.
Setiap transaksi yang terjadi, akan dicatat oleh aplikasi POS tersebut dan akan tersambung ke komputasi cloud sehingga semua transaksi tersimpan dengan baik. Terdapat banyak startup lokal yang menyediakan aplikasi ini, antara lain Moka, Pawoon, Olsera, Deal POS, dan masih banyak lagi.
5. Aplikasi Laporan Keuangan
Mengurus keuangan bisnis tentu akan lebih sulit ketimbang mengurus keuangan pribadi karena ini juga menyangkut kehidupan orang banyak. Memang sih, mengurus dan mengelola laporan keuangan sangat menyulitkan dan merepotkan. Namun bukan berarti pemilik bisnis harus mengabaikan laporan keuangan usahanya dan membuat semua cash flow tidak jelas arahnya kemana.
Sudah bukan zamannya lagi mengurus laporan keuangan secara manual, baik itu dengan menulisnya di buku ‘cicilan keliling’ ataupun dengan software Excel atau sebagainya. Sekarang sudah banyak kok aplikasi yang dapat mengatur keuangan kamu dengan lebih mudah dipahami, baik yang gratis maupun yang berbayar, tentunya dengan fitur yang lebih lengkap.
Dengan menggunakan aplikasi laporan keuangan, kamu bisa mengetahui kondisi keuangan perusahaan secara detail sehingga dapat merencanakan pengembangan bisnis dengan lebih matang.
Banyak aplikasi laporan keuangan yang tersedia seperti Jurnal, Sleekr, dan Lamikro. Lamikro sendiri adalah aplikasi laporan keuangan yang dibuat oleh Kementerian KUMKM dan tersedia secara gratis bagi para pebisnis UMKM Jakarta ataupun kota lainnya.
Dengan adanya laporan keuangan ini jugalah kamu bisa mendapatkan bantuan UMKM Jakarta. Kamu bisa melakukan permohonan dengan melakukan pendaftaran di kantor-kantor kecamatan DKI Jakarta, yakni melalui Kepala Satuan Pelaksana PPKUMKM.
Sedangkan syarat menerima Banpres Produktif Usaha Mikro, sesuai dengan informasi dari Dinas PPKUMKM Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pemohon hanya diminta untuk menyuapkan administrasi sebagai berikut:
- Memiliki KTP dan Nomor Induk Kependudukan (NIK)
- Memiliki kegiatan usaha mikro yang aktif dan produktif
- Memiliki usaha yang beralamat di DKI Jakarta
- Tidak sedang menerima KUR
- Tidak sedang menerima kredit/pinjaman perbankan lainnya
- Bukan orang yang berstatus PNS atau Aparatur Sipil Negara, anggota TNI/POLRI, pegawai BUMN/BUMD.
Nah itulah beberapa tips untuk para pelaku UMKM agar bisnisnya tidak terus digerus oleh zaman yang saat ini sudah serba digital. Selain UMKM yang harus serba digital, sekarang untuk jadi investor juga bisa lewat digital lho, salah satunya lewat aplikasi Ajaib yang tersedia di iOS dan Android.
Aplikasi Ajaib sendiri menawarkan berbagai produk reksa dana bagi para investor dengan harga yang terjangkau lho. Jadi cocok sekali bagi para investor pemula. Yuk, mulai investasi!