Bisnis & Kerja Sampingan

Benarkah Penghasilan Gojek Lebih Besar dari UMR?

Penghasilan Gojek Lebih Besar dari UMR?

Ajaib.co.id – Ketika awal kemunculannya, Gojek memberikan janji pendapatan yang sangat menggiurkan untuk drivernya. Banyak orang berbondong-bondong mendaftar jadi tukang ojek online. Pasalnya penghasilan Gojek diklaim banyak melebihi besaran Upah Minimum Regional (UMR).

UMR dianggap sebagai batasan upah yang bisa dipakai untuk bisa hidup layak di kota tertentu. Faktanya, banyak yang menganggap mendapat penghasilan UMR sama dengan istilah pas-pasan. Karena itu ketika tersebsar kabar bahwa penghasilan driver Gojek bahkan bisa melebihi upah kantoran siapa yang tidak bakal tergiur.

Hal ini sempat membuat banyak orang sempat mengernyitkan dahi. Apakah benar pekerjaan sebagai tukang ojek yang dulu dianggap kasar bisa menghasilkan pendapatan yang lumayan? Saking fenomenalnya, ada banyak penelitian yang sengaja dilakukan untuk memastikannya.

Hasilnya penghasilan gojek yang melebihi besaran UMR di berbagai daerah itu tidak bisa jadi jaminan. Ada yang belum sampai namun banyak pula yang melebihi angka tersebut. Hanya saja ada banyak peluang bagi mereka untuk mendapat tambahan uang dengan berbagai skema poinnya.

4 Faktor Utama yang Jadi Pendongkrak Penghasilan Gojek

Gojek menjadi fenomena transportasi online di Indonesia bukan hanya karena menyediakan transportasi yang mudah dan murah. Alasan lainnya karena startup lokal ini memberikan lapangan pekerjaan bagi bagi orang dengan menjadi driver-nya. Penghasilan Gojek juga diklaim lebih besar dari UMR tanpa harus berbekal ijazah atau keahlian tertentu. 

Dikutip dari Kata Data, riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) menyebut bahwa pada tahun 2018, rata-rata penghasilan mitra Gojek sudah melebihi upah minimum kabupaten/kota (UMK). Dalam riset tersebut, rata-rata penghasilan mitra pengemudi Gojek di wilayah Jabodetabek mencapai Rp 4,9 juta per bulan. Sementara, UMK di wilayah ini sekitar Rp 3,8 juta per bulan.

Jumlah lebih besar bisa didapatkan oleh driver Gocar dengan kisaran Rp5,5 juta sampai Rp6 juta. UMR Jabodetabek saat riset tersebut dilakukan sebesar Rp3,9 juta sedangkan di luar Jabodetabek lebih rendah yakni maksimal Rp2,8 juta.

Hasilnya adalah penghasilan gojek melebihi besaran UMR saat ini dan memapu menaikkan kesejahteraan dan perekonomiannya sejak menjadi mitra. Penelitian kuantitatif ini dilakukan dengan metode wawancara pada 6.732 respoden di berbagai kota.

Jumlah ini cukup fantastis apalagi masyarakat kelas menengah yang saat ini semakin sulit mencari pekerjaan. Terlebih lagi waktu kerjanya cukup fleksibel dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita. Tak heran kini banyak mahasiswa yang juga tertarik menjadi mitra Gojek untuk sebagai pekerjaan sambilan.

Hanya saja belum semua driver Gojek merasakan kondisi yang menyenangkan seperti ini. Ada banyak ojol yang masih berjuang untuk ordernya bisa memenuhi target dan mendapat bonus harian dan poin per order. Selain itu kini trennya juga semakin menurun akibat berbagai faktor.

Namun toh hal itu tidak bisa membantah fakta bahwa penghasilan Gojek pernah mencapai angka yang fantastis. Tentu saja hal itu perlu ditebur dengan jam kerja yang panjang serta keharuskan untuk berpanas-panasan demi mendapatkan orderan.

Namun sebenarnya apa saja sih komponen penghasilan Gojek yang membuat hasilnya cukup besar? Di bawah ini adalah beberapa komponen gaji yang diterima mitra pengemudi Gojek.

1. Pendapatan per kilometer

Ketika pertama kali rilis, Gojek memberlakukan tarif per kilometer yang cukup murah berkisarRp3.000 per kilometer. Besaran yang harus dibayar konsumen dikalkulasi sesuai jaraknya atau tarif minimal. Pembagiannya adalah 20% untuk Gojek dan 80% untuk mitra Gojek.

Tarif ini kemudian sempat berubah sampai ada penerapan batas tarif yang berbeda untuk jam sibuk dan hari libur. Pada jam padat ini tarifnya lebih mahal sehingga driver Gojek bisa mendapatkan penghasilan yang lebih besar. Selain itu, penerapan promo juga tidak merugikan mitra Gojek.

Meskipun ada bonus tarif untuk konsumen namun mitra Gojek tidak akan terpengaruh.Dengan demikian, semakin banyak orderanmu maka semakin banyak pula pendapatan yang dibawa pulang setiap harinya.

2. Tip

Gojek menyediakan fitur pemberian tip bagi pengemudinya. Besarannya bervariasi tergantung tarif yang dikenakan pada pelanggan. Tip bisa diterima dalam bentuk Gopay maupun tunai tergantung pilihan pelanggan.

Semua tip akan diberikan kepada driver Gojek tanpa potongan apapun. Tak jarang tip yang diberikan pelangggan bisa 50% dari tarif apabila servis yang diberikan dianggap sangat memuaskan.

Salah satu keunggulan Gojek dibandingkan ojek konvensional adalah layanannya yang dianggap lebih memuaskan selain kemudahannya. Sebagian besar pelanggan Gojek mengatakan jika layanan ojol lebih ramah dan bisa diandalkan. Kepuasan ini yang kemudian bisa menjadi sumber tambahan penghasilan Gojek.

3. Poin

Pengendara Gojek juga bisa mendapatkan pemasukan dari poin yang diterimanya. Setiap orderan yang selesai dilakukan akan mendapatkan poin, jumlahnya berbeda tergantung servis yang dilakukan. Layanan Go Shop dan Go Food sempat mendapatkan poin yang lebih besar dibandingkan Gojek yakni 2 poin meskipun belakangan ada perubahan kebijakan.

Nah, kalkulasi poin ini kemudian bisa diuangkan setiap harinya untuk menambah penghasilan. Maksimal poin yang bisa didapatkan seorang driver Gojek sebanyak 30 poin dalam satu hari ini kemudian akan menjadi tambahan penghasilan yang cukup lumayan.

Uang yang bisa didapatkan dari poin ini maksimal Rp80 ribu sampai Rp160 ribu per hari tergantung wilayah. Setiap daerah memang memberlakukan aturan dan besaran yang berbeda untuk pon ini. Hal yang pasti adalah skema poin ini memberikan insentif tambahan untuk kinerja para ojol.

4. Performa

Selain poin dan bonus, aspek lain yang bisa mendongkrak pendapatan bisa didapatkan dari performa. Raihan performa dihitung dari rating, order yang diselesaikan, maupun order yang ditolak. Semakin tinggi performanya maka semakin besar pula bonus performa yang bisa diterima oleh pengemudi Gojek. 

Empat hal adalah komponen utama dalam penghasilan Go-jek khususnya driver Go-ride. Meskipun terkesan gampang tapi ingatlah bahwa ada modal yang harus kamu kelurkan juga. Jumlah penghasilan bulanan ini harus dipotong dengan biaya bensin dan perawatan sepeda motor yang tentunya tidak sedikit. Belum lagi resikonya karena terus-terusan berkendara di jalan raya.

Apalagi belakangan banyak keluhan jika penghasilan Gojek tidak lagi semenggiurkan ketika baru pertama kali beroperasi. Bahkan kini banyak yang driver yang kerap merugi biaya operasional karena keuntungannya tak seberapa.

Penuruna penghasilan Gojek ini disebabkan oleh jumlah driver yang semakin banyak sehingga persaingan semakin tinggi. Selain itu, ada beberapa aturan baru dari aplikator yang dinilai merugikan driver. Salah satunya sudah tidak ada lagi subsidi tarif yang diberikan aplikator ke driver. Padahal dengan subsidi tarif itu driver bisa mendapat penghasilan dari aplikator, selain dari penumpang.

Belum lagi aturan yang mewajibkan penghasilan driver dipotong 20% setiap satu kali perjalanan. Proses pemotongannya berlangsung begitu saja. Masih banyak lagi aturan yang terasa kurang mendukung driver untuk mendapatkan penghasilan maksimal.

Belum lagi persoalan biaya parkir yang seringkali memotong penghasilan Gojek karena tak ada dalam biaya yang ditagihkan kepada penumpang. Berbagai aspek itulah yang kini membuat jalan sebagai driver ojek online tak lagi semulus dahulu.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait