Asuransi & BPJS

Pelajari 5 Metode Dasar Manajemen Risiko Ini

Ajaib.co.id – Generasi milenial dikenal sebagai salah satu generasi yang jauh dari gaya hidup sehat. Jam kerja yang padat, kurangnya waktu tidur, dan pola makan yang berantakan dipercaya sebagai penyebab utama meningkatnya risiko kesehatan di kalangan mereka. Apakah mereka mengetahui manajemen risiko untuk kesehatan mereka.

Faktanya, semakin tua individu, semakin meningkat menghadapi risiko kesehatan. Oleh karena itu perlu diperhatikan untuk mengelola manajemen risiko sedini mungkin.

Umumnya, terdapat sejumlah metode dasar manajemen risiko yang bisa diterapkan untuk mempersiapkan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dalam hidup, di antaranya avoidance, retention, sharing, transferring, dan loss preventing & reduction. Manajemen untuk mengelola risiko ini dapat diberlakukan di semua aspek kehidupan individu dalam jangka panjang.

Risiko akan selalu mengikuti individu di mana pun dan kapan pun. Tapi jika kamu memahami sejumlah metode manajemen risiko di bawah ini, risiko tersebut dapat diminimalisasi. Berikut lima metode dasar pengendalian manajemen risiko dan penerapannya di kehidupan sehari-hari.

Avoidance (Menghindari Risiko)

Avoidance merupakan metode untuk mitigasi risiko dengan cara tidak berpartisipasi di kegiatan yang berpeluang besar membuat kamu cedera, sakit, atau kematian, salah satunya adalah merokok yang memiliki peluang besar meningkatkan risiko kesehatan dan keuangan.

Menurut World Health Organization (WHO), rokok menyebabkan lebih dari dua juta akibat penyakit kardiovaskular setiap tahunnya. Bahkan, setiap harinya sebanyak 1.100 orang meninggal tiap hari akibat merokok di Indonesia. Maka dari itu, pertimbangkan untuk menghindari aktivitas yang berpotensi meningkatkan resiko kesehatan kamu.

Namun, jika kamu memang terpaksa menghadapi aktivitas-aktivitas tersebut, perusahaan asuransi biasanya menyediakan asuransi kesehatan dengan harga premi yang beragam tergantung profil individu, seperti usia, jumlah keluarga, aktivitas sehari-hari, dan status sebagai perokok.

Retention (Menerima Risiko)

Retensi adalah jumlah risiko tertentu yang ditanggung sendiri oleh perusahaan asuransi. Biasanya, risiko yang ditanggung digunakan untuk membantu mengimbangi risiko yang lebih besar di waktu yang akan datang.

Misalnya dengan memilih paket asuransi dengan premi rendah kamu akan mendapatkan deductible tinggi, yaitu jumlah yang seharusnya dibayarkan pembeli asuransi ketika terjadi hal yang tidak diinginkan yang berhubungan dengan kesehatan.

Risiko awal merupakan biaya yang harus kamu bayar jika masalah kesehatan muncul. Apabila masalah kesehatannya lebih serius dan mengancam jiwa, manfaat asuransi kesehatan bisa digunakan untuk menutupi sebagian besar biaya di luar biaya yang harus kamu bayar.

Sharing (Berbagi Risiko)

Metode risk sharing sering diimplementasikan oleh perusahaan asuransi untuk menanggung sejumlah resiko yang seharusnya ditanggung oleh individu. Intinya, kamu berbagi risiko dengan perusahaan asuransi untuk mendapatkan manfaat dari asuransi kesehatan tersebut. Semakin banyak individu yang bergabung untuk menjadi peserta risk sharing, semakin menyusut biaya premi yang harus dibayar.

Pada metode risk sharing, setiap peserta akan mengumpulkan dana dalam waktu dan jumlah yang telah disepakati bersama ke perusahaan asuransi. Dana tersebut akan dibagi menjadi dua bagian, yaitu 50% persen sebagai klaim peserta untuk kebutuhan asuransi dan 50% sisanya diatur perusahaan asuransi sebagai pihak pengelola.

Metode ini disebut menguntungkan untuk kedua pihak. Karena di satu sisi, perusahaan asuransi mendapatkan keuntungan dari mengelola dana tersebut dan pihak peserta juga mendapatkan manfaatnya karena tidak penerapan bunga pada sistem pembayarannya. Selain itu, setiap peserta juga dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan karena terjalinnya kerjasama.

Transfering (Pengalihan Risiko)

Risk transfering atau pengalihan risiko merupakan metode umum yang paling banyak diterapkan di kehidupan sehari-hari, salah satunya di asuransi kesehatan. Model bisnis asuransi kesehatan menerapkan pengalihan risiko individu ke perusahaan asuransi.

Individu hanya perlu membayar biaya premi setiap bulannya ke perusahan asuransi kesehatan, sebagai gantinya mereka akan menanggung risiko kesehatan dan finansial individu tersebut.

Individu dan perusahaan asuransi kesehatan dijembatani oleh kontrak yang menjelaskan semua syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi dan dikelola oleh perusahaan asuransi kesehatan sebagai bentuk tanggung jawab menanggung risiko individu.

Dengan menyetujui syarat dan ketentuan yang tertulis dan membayar premi setiap bulan, individu sudah mengalihkan sebagian besar atau risiko ke perusahaan asuransi kesehatan. Untuk selanjutnya, tanggung jawab perusahaan asuransi kesehatan menentukan premi yang harus dibayar berdasarkan statistik, algoritma, dan gaya hidup individu.

Loss Prevention and Reduction (Pencegahan Resiko)

Berbeda dengan risk avoidance, risk reduction atau pencegahan risiko merupakan teknik pengelolaan risiko manajemen untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dalam meminimalisasi risiko yang kemungkinan terjadi di masa yang akan datang, bukan menghilangkannya sama sekali.

Metode ini berfokus pada bagaimana sebuah risiko tetap ada, tetapi dampak yang terjadi sangat kecil. Salah satu contoh penerapan metode risk reduction pada asuransi kesehatan adalah perawatan pencegahan.

Asuransi kesehatan biasanya menyediakan produk perawatan pencegahan, yang mana bebas copay atau biaya yang harus individu bayarkan sebagai biaya patungan dengan perusahaan asuransi berjumlah tetap setiap berobat. Produk perawatan pencegahan memungkinkan individu mendapatkan pemeriksaan tahunan dan pemeriksaan fisik secara rutin.

Individu yang menjadi peserta perawatan pencegahan memahami, bahwa dengan mengenali masalah yang berpotensi meningkatkan risiko kesehatan sejak dini dan melaksanakan perawatan pencegahan dapat membantu meminimalisasi biaya medis yang lebih besar di masa yang akan datang.

Banyak perusahaan asuransi kesehatan yang memberikan potongan harga program kebugaran dan klub kesehatan ke peserta sebagai alternatif lain pencegahan risiko agar peserta tetap aktif dan sehat.

Milenial yang cerdas adalah milenial yang mengerti risiko kesehatan apa yang mereka hadapi, mengevaluasinya, dan mengendalikannya sesuai dengan kapasitas yang dimiliki. Apapun yang terjadi, kesehatan kamu tidak bisa digantikan oleh apapun.

Artikel Terkait