Analisis Saham

Merugi Sejak 2019, Bagaimana Prospek Saham ACST di 2023?

Ajaib.co.id – PT Acset Indonusa Tbk (kode saham ACST) merupakan perusahaan bidang konstruksi yang telah beroperasi komersial sejak tahun 1995. Anggota grup Astra ini mulai melantai di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 24 Juni 2013 dengan harga penawaran perdana Rp2.500 per lembar saham.

PT Acset Indonusa Tbk (ACST) menggarap gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel, serta bangunan infrastruktur seperti jalan tol, pembangkit listrik, dan lain-lain. Sejumlah portofolionya antara lain Thamrin Nine, Millenium Centennial Center, Plaza Pasar Cikampek, Kota Kasablanka, Pacific Place, Gandaria City, jalan tol akses Bandara Kertajati, PLTU Soma Karimun, dan masih banyak lagi.

Kepemilikan saham ACST terbesar berada di tangan pemegang saham pengendalinya, yakni:

Nama Pemegang SahamJumlah SahamModal DisetorPersentase
PT. Karya Supra Perkasa10.415.808.885 (Saham)1.041.580.888.500 (IDR)82,17%
Public (each below 5%)2.259.351.115 (Saham)225.935.111.500 (IDR)17,83%

PT Karya Supra Perkasa merupakan anak usaha yang dimiliki sepenuhnya oleh PT United Tractors Tbk (UNTR), sedangkan 59,50% saham UNTR dipegang oleh PT Astra International Tbk (ASII).

Saham ACST memiliki market cap sebesar Rp1,62 triliun dengan harga penutupan Rp128 per lembar pada tanggal 27 Juni 2023. Mari kita analisis saham ACST untuk mengenalnya lebih dalam.

Kinerja Laporan Keuangan Terakhir

Laporan keuangan PT Acset Indonusa Tbk untuk tahun 2022 masih mencatatkan kinerja negatifnya. Berikut rangkuman kinerja laba ACST berdasarkan laporan keuangan terakhir (dalam miliar rupiah kecuali jika dinyatakan secara khusus):

Komponen LabaQ1 20232022202120202019
Penjualan dan pendapatan usaha360,35 miliar1,03 triliun1,49 triliun1,20 triliun3,94 triliun
Laba kotor12,90 miliar-311,94 miliar-147,68 miliar-295,84 miliar-99,80 miliar
Laba bersih-29,86 miliar-448,90 miliar-695,54 miliar-1,32 triliun-1,13 triliun
Total Aset2,24 triliun2,11 triliun2,47 triliun3,05 triliun10,44 triliun
Total Liabilitas1,60 triliun1,44 triliun1,36 triliun2,77 triliun10,21 triliun
Total Ekuitas640,35 miliar670,99 miliar1,11 triliun275,31 miliar228,32 miliar

Data di atas menunjukkan bahwa hasil penjualan dan pendapatan usaha ACST masih lesu.

Dilansir dari Investor.id, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) membukukan kenaikan pendapatan sebanyak 24,21% menjadi Rp 360,35 miliar pada kuartal I-2023, dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 290,11 miliar. ACST juga mencatatkan nilai kontrak baru hingga Rp 1,2 triliun pada kuartal I- 2023.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, segmen jasa konstruksi dari anak usaha Astra Group ini menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi sebesar Rp325,39 miliar yang terdiri dari Rp 192,89 miliar dan pihak ketiga berkontribusi Rp 133,5 miliar.

Sejalan dengan meningkatnya pendapatan, beban dari ACST juga meningkat menjadi Rp 347,44 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 284,67 miliar. Sama halnya dengan beban pajak dan juga biaya keuangan yang meningkat menjadi Rp 9,54 miliar dan Rp 6,15 miliar.

Meski begitu, perseroan berhasil memangkas beban lainya seperti beban penjualan menjadi Rp8,36 miliar dan biaya keuangan. Kemudian, ACST mencatat penurunan penghasilan keuangan dari Rp17,91 miliar pada kuartal pertama tahun lalu, menjadi Rp4,78 miliar per akhir Maret 2023.

Namun, ACSET justru mencatatkan kerugian yang naik hingga 19,36% menjadi Rp29,86 miliar dari sebelumnya Rp25,01 miliar. Selain itu, total liabilitas juga merangkak naik Rp1,6 triliun dari sebelumnya berjumlah Rp1,44 triliun.

Lebih lanjut, menilik aset ACST per Maret 2023 tercatat sebesar Rp 2,24 triliun dari sebelumnya Rp 2,11 triliun. Sedangkan ekuitas menurun menjadi Rp 670,99 miliar menjadi Rp 640,35 miliar. 

Riwayat Kinerja

Bagaimana dengan rasio-rasio keuangan ACST dari tahun ke tahun? Berikut ini perbandingan kinerja keuangan ACST selama empat tahun terakhir hingga kuartal I/2021:

Rasio202220212020201920182017
ROE35.2%-161.76%-480,63%-497,64%1,33%10,95%
ROA-15.2%-10,36%-43,31%-10,88%0,20%2,91%
NPM-239%-20,91%-109,86-28,79%0,49%5,10%
DER-332%1435,38%991,99%4449,81%546,86%274,31%

Beberapa rasio penting dalam tabel di atas menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba sudah mulai mengendur sejak sebelum pandemi COVID-19. ACST sudah mulai merugi sejak tahun 2019, sedangkan penurunan laba bahkan sudah berlangsung sejak jauh sebelumnya. Hal itu terlihat pada DER, ROE, dan NPM yang kian menurun. 

Track Record Pembagian Dividen untuk Pemegang Saham

PT Acset Indonusa Tbk sempat rajin membagikan dividen hingga tahun 2019 (berdasarkan laba dari tahun fiskal 2018). Akan tetapi, perusahaan juga berhenti membagikan laba ketika kerugian mulai mengemuka dalam laporan keuangannya. Berikut ini riwayat pembagian dividen ACST selama beberapa tahun terakhir:

Tanggal Ex-DividenDividenJenisImbal Hasil
20195Final0,16%
201858Final1,69%
201730Interim1,04%
201728Final
201611Interim
201633,5Tahunan0,52%
201542Tahunan0,42%
201439,5Tahunan0,59%

Prospek Bisnis ACST 

Dilansir dari Investor.id, hingga kuartal pertama 2023, ACST menyampaikan perolehan kontrak baru senilai Rp1,2 triliun atau bertumbuh hingga 46% pada kuartal pertama tahun 2023. Salah satu kontrak baru yang telah diperoleh ACST yakni Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi dari PT Jasa Marga Probolinggo Banyuwangi dan juga perluasan Tol Cipali oleh PT Lintas Marga Sedaya.

Adapun salah satu kontrak baru yang telah diperoleh hingga akhir kuartal pertama di tahun 2023 ini adalah Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi oleh PT Jasa Marga Probolinggo Banyuwangi, dan pelebaran Tol Cipali oleh PT Lintas Marga Sedaya.

Sebagai informasi, sepanjang 2022, perseroan mampu merealisasikan kontrak baru sebesar Rp2,1 triliun. Kontrak terbesar dikontribusikan dari proyek EleVee Penthouse & Residences dan pembangunan fasilitas di PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dan PT Astra Honda Motor (AHA).

Kemudian, proyek di Eka Hospital, GIK-UGM Yogyakarta, jalan tol Yogya Bawen Seksi I, mass house cluster Asya Sentarum, ADM welding & CKD press part building, Asya Genova fase I, proyek jalan di ADM, dan AHM paket 2. Sektor infrastruktur menyumbangkan sebesar 33% kontrak perseroan, struktur 42 %, dan fondasi sebesar 25% tahun lalu.

Menyoal 2023, perseroan belum bisa menyebutkan target kontrak baru sepanjang tahun 2023. Meski begitu, perseroan akan terus berpartisipasi aktif dalam setiap peluang yang tersedia agar target perseroan tahun ini tercapai. Perseroan juga fokus memperbaiki aspek operational excellence.

Ajaib Hadirkan Berbagai Fitur Baru dan Menarik untuk Jadi Investor Handal

Ajaib akan membantu kamu jadi investor handal dengan menghadirkan berbagai fitur menarik yang cocok digunakan untuk investor profesional. Semua fitur ini akan memberikan pengalaman investasi yang lebih baik, cepat, dan handal.

Semua fitur ini dapat kamu simak di website Ajaib dan semua akun media sosial Ajaib Sekuritas. Yuk, langsung coba fitur menarik dari Ajaib sekarang juga! Jangan lupa untuk membagikan pengalaman trading kamu bersama Ajaib di Social media dan tag @ajaib_investasi untuk mendapatkan hadiah.

Artikel Terkait