Ajaib.co.id – Istilah false breakout sendiri yakni artinya suatu momentum teknikal yang memberikan sinyal penguatan dengan potensi harga saham tersebut akan membentuk tren naik yang berkelanjutan, namun ternyata kenaikan harga sahamnya tidak terjadi.
Bahkan sering kali, harga sahamnya justru turun dan merubah kenaikan tren tersebut menjadi tren penurunan. Tidak sedikit trader yang gagal dan terjebak pada momentum yang disebut false breakout.
Baca juga: Mengenal Istilah Breakout dalam Saham dan Strateginya!
Dalam melakukan Analisa teknikal, banyak sekali istilah dan sinyal teknikal yang terjadi dan pada kenyataan nya banyak sekali trader yang suka mengambil peluang. Ketika saham tersebut breakout ke level support atau resistance level. Namun tidak jarang juga trader tertipu dari sinyal yang terbentuk tersebut.
Harga saham di pasar terbentuk tidak hanya dari sinyal ataupun momentum teknikal saja, namun juga kita tidak boleh mengabaikan sentiment pasar, peristiwa dari berita yang ada di pasar, psikologi pelaku pasar, fase dan siklus pasar, dan Analisa fundamental nya.
Apa itu False Breakout?
False breakout adalah sinyal tembusnya level resistance yang gagal menembus atau disebut juga dengan sinyal breakout palsu. Harga berhasil menguji suatu resistance yang telah ditembus, sebelum akhirnya terjadi pembalikan arah, dan kembali ke area harga semula.
Contoh di atas menunjukkan harga berhasil menembus area resistance, namun kembali ke area harga semula. Hal ini ditandai dengan naiknya harga tanpa diiringi dengan naiknya volume.
Jenis-Jenis False Breakout
Ada dua jenis false breakout yang sering terjadi dalam trading saham, apa saja itu?
1. Bull trap dan bear trap di level support resistance
False break sering kali terjadi setelah fase uptrend maupun downtrend nya suatu saham dan harga saham nya juga sudah mendekati kepada level support kuat maupun resistance kuat tersebut.
Ketika melihat sinyal tersebut, banyak sekali asumsi trader yang menyatakan bahwa level support dan resistance dapat tertembus dan tren penguatan atau penurunan juga sangat kuat dan agresif.
2. False Break pada fase konsolidasi
Ini merupakan jenis false break yang terjadi saat market konsolidasi atau sedang bergerak ranging. Trader sering terjebak Ketika level support ataupun resistance nya di tembus.
Kapan False Breakout Bisa Terjadi?
False breakout bisa terjadi kapan saja, biasanya terjadi ketika rilis berita fundamental. Di mana, sentimen market seperti rilis berita makro yang berkaitan dengan emiten, aksi akuisisi perusahaan yang dinilai menguntungkan, pembagian dividen yang besar, proyeksi kinerja perusahaan di masa mendatang, hingga sentimen fundamental positif lainnya yang biasanya dapat memicu harga terjadi false breakout.
Pada grafik di atas terlihat bahwa sewaktu jalannya market, saham masih berada dalam kondisi full candle dan mampu bertahan di atas resistance didukung dengan kenaikan volume yang cukup signifikan. Sayangya, pasca rilis data survei harga saham pada kuartal 3-2021 pada hari yang sama yaitu 12 November 2021 melaporkan bahwa harga properti residensial tumbuh terbatas dan menyebabkan harga saham bergerak melemah bahkan turun dari area resistance dan kembali ke area sidewaysnya.
Tips Terhindar dan Mengatasi False Breakout
Untuk menghindari potensi kita terkena sinyal dari saham yang false breakout maka sebaiknya pertama kali kita harus melihat harga dalam time frame yang lebih luas lagi dan dengan sebuah konfirmasi dari volume, kita pun juga harus menggunakan indicator momentum lain nya untuk memastikan bahwa sinyal yang terjadi memang sudah terkofirmasi.
Level support ataupun level resistance suatu saham yang seringkali disentuh dan juga diuji akan lebih kuat sinyalnya jika dibandingkan dengan level support atau level resistance yang hanya beberapa kali dicapainya.
Namun, jika Anda telah mengalami hal tersebut, maka konsisten dengan trading plan lah jawaban nya. Sebaiknya sejak awal, sebagai seorang trader hendaknya kita mengetahui kapan waktu terbaik untuk entry dan waktu terbaik untuk exit suatu saham. Karena dengan trading plan yang baiklah hal ini bisa diatasi.
Strategi Trading yang Tepat
Untuk menghindari false breakout, kita sebagai seorang trader sebaiknya mengetahui strategi trading yang tepat agar terhindar dari risiko apapun. Berikut tips untuk trading saham yang tepat :
1. Mengetahui tren kuat saham
Sebaiknya sebagai seorang trader, kita harus melihat major tren terlebih dahulu (tren besarnya), hal tersebut karena Ketika suatu saham sedang berada dalam tren yang kuatnya, maka potensi saham tersebut menembus harga sangatlah besar. Hal demikian karena tren juga memberikan probabilitas yang tinggi
2. Menunggu candle terbentuk untuk validasi
Jika kita melihat ada potensi suatu saham dapat breakout, sebaiknya kita harus menunggu dulu hingga breakout tersebut benar valid. Trader bisa menunggu hingga bentuk candle ketika penutupan pasar.
3. Perhatikan volume
Breakout yang diiringi dengan kenaikan volume, ada kemungkinan sinyal menguat tersebut tinggi. Karena volume trading juga merupakan salah satu indikator yang bisa digunakan untuk mengkonfirmasi kekuatan tren suatu saham.
4. Perhatikan level stop loss
Untuk mengantisipasi potensi kerugian sebaiknya seorang trader konsisten dengan trading plan yang dimilikinya. Konsisten juga terhadap level cut loss tersebut karena hal ini bisa membatasi potensi kita untuk mengalami kerugian yang terlalu besar nantinya.
Ajaib Hadirkan Berbagai Fitur Baru dan Menarik untuk #JadiTraderHandal
Ajaib akan membantu kamu #JadiTraderHandal dengan menghadirkan berbagai fitur terbaru yang cocok digunakan untuk trader profesional. Ajaib akan meluncurkan berbagai fitur baru dan menarik. Semua fitur terbaru ini akan memberikan pengalaman trading yang lebih baik, cepat, dan handal.
Semua fitur terbaru ini dapat kamu simak di website Ajaib dan semua akun media sosial Ajaib Sekuritas. Yuk, langsung coba fitur terbaru Ajaib sekarang juga! Jangan lupa untuk membagikan pengalaman trading kamu bersama Ajaib di Social media dan tag @ajaib_investasi untuk mendapatkan hadiah.
