Investasi, Pensiun, Perencanaan Keuangan

Mengapa Persiapan Pensiun Harus Dimulai Sejak Usia 20-an?

Boneka yang menggambarkan pasangan di usia pensiun mesra dan bahagia

Ketika membaca banyak saran keuangan, kepemilikan dana pensiun kerapkali menjadi hal yang diharuskan. Bagi generasi milenial yang kini sedang menikmati karier dan uang yang dimilikinya mungkin saran ini dianggap tidak penting. Mengapa persiapan pensiun harus dilakukan jauh-jauh hari? Bahkan mungkin kamu saat ini baru mulai meniti karier dan memasuki masa pensiun sama sekali belum terpikirkan.

Dalam rentang usia 20-an hingga usia 40-an, persiapan pensiun barangkali bukanlah hal yang kerap terlintas di kepalamu. Jelas saja, kamu masih aktif dan produktif untuk bekerja dan menambah penghasilan. Bahkan kamu sedang menikmati gaya hidup yang bisa kamu raih dengan penghasilanmu.

Sekarang, telah banyak rencana yang kamu persiapkan, mulai dari membeli rumah pertamamu, mengganti mobil pribadi dengan keluaran terbaru, hingga mempersiapkan liburan ke Eropa bersama sahabat-sahabatmu. Uang yang kamu miliki sekarang cukup untuk memenuhi semua keinginan itu karena kemandirian finansial sudah ada genggamanmu sekarang.

Di sela kesibukan dan padatnya rencanamu, pernah tidak sih kamu berpikir untuk mulai membuat perencanaan keuangan di hari tuamu? Sudahkan kamu punya upaya untuk mempersiapkan dana guna menghidupi masa pensiunmu nanti? Apakah kamu sudah punya rencana bagaimana cara untuk menikmati masa pensiun nantinya?

Apa kamu yakin sekarang belum saatnya untuk memikirkan hal itu? Ataukan kamu akan menunggu hingga masa persiapan pensiun nanti untuk benar-benar menyiapkan dana hari tuamu ini? Jika jawabannya belum bisa dipastikan maka kamu saat ini sedang mempersiapkan masalah keuangan bagi diri sendiri di usia senja nanti.

Banyak orang yang lalai untuk memastikan penghidupannya di masa tua nanti. Beberapa berharap mendapatkan penghidupan dari anak atau cucu, ada pula yang berencana untuk mencairkan dana Jaminan Hari Tua (JHT) dari BPJS Ketenagakerjaan untuk bekal hidup di hari tua. Rasanya itu saja tidak cukup apalagi dengan kebutuhan ekonomi yang semakin tinggi dan mahal.

Karena itulah kamu wajib untuk mulai mempersiapkan pensiun sedari dini, bahkan lebih cepat akan sangat lebih baik. Sebenarnya, tidak ada kata ‘terlalu cepat’ untuk mempersiapkan dana pensiun. Bahkan, kalau kamu ingin masa tuamu bisa dihabiskan dengan leyeh-leyeh dan foya-foya, perencanaan tunjangan hari tua harus sudah kamu lakukan semenjak kamu menerima gaji pertamamu.

Selain itu, sedari dini memikirkan pengelolaan uang di usia pensiun dapat membantumu agar terbiasa mengelola uang dengan bijak.

Mengapa Persiapan Pensiun Generasi Muda Tidak Optimal?

Di Indonesia sendiri, pola pikir untuk mempersiapkan dana pensiun sedari dini memang tidak begitu populer di kalangan anak muda. Data yang dihimpun oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa kisaran jumlah pekerja produktif yang sudah merencanakan program pensiun hanya 13,5 juta atau sekitar 27 persen dari jumlah keseluruhan pekerja formal di Indonesia.

Sementara itu di kalangan pekerja informal yang jumlah totalnya mencapai 68,2 juta tidak banyak juga yang memiliki jaminan pensiun, sebagaimana terungkap dari data Badan Pusat Statistik (BPS). Tentu saja dibutuhkan kesadaran untuk dapat memulai langkah perencanaan tunjangan hari tua yang matang.

Jika kamu sudah sadar mengenai pentingnya pengelolaan keuangan di usia pensiun, prioritas finansialmu pun akan berubah. Dari yang tadinya berpusat pada keinginan foya-foya di masa muda, kamu akan lebih mementingkan untuk menjadi sejahtera di hari tua. Bahkan, para pakar mengatakan bahwa 90 persen pekerja di Indonesia hari ini tidak siap menghadapi usia pensiun karena merasa belum memiliki persiapan finansial yang matang.

Apakah kamu salah satu dari golongan yang tidak siap menghadapi hari pensiun? Bisa jadi tidak, jika kamu menerapkan prinsip-prinsip ini dalam hidupmu, mulai dari sekarang.

Mulai Penganggaran dan Pencatatan

Kebiasaan paling penting yang harus kamu terapkan selagi masih muda adalah untuk hidup sederhana. Tapi, bagaimana sebenarnya memahami arti kata ‘sederhana’ tersebut? Kuncinya, jumlah pengeluaran kamu harus lebih sedikit dari yang kamu hasilkan.

Maksimal, kamu hanya boleh menghabiskan 85 persen dari penghasilanmu, sementara 15 persen sisanya harus masuk ke dalam pos tabungan atau kamu investasikan. Itu adalah rumus anggaran pendapatan yang harus terus kamu pegang teguh agar pengelolaan keuanganmu tetap stabil hingga usia pensiun nanti.

Tidak cukup sekedar menganggarkan, kamu juga harus mencatat setiap pendapatan dan pengeluaranmu. Paling utama adalah untuk mencatat pengeluaran, tidak peduli sekecil apa pun itu. Di era digital ini, metode pencatatan yang bisa kamu lakukan pun beragam. Kamu tidak perlu repot-repot membawa pensil dan buku catatan kemana-mana, cukup manfaatkan ponsel pintarmu.

Mencatat setiap pengeluaran akan membantumu untuk lebih bijak memutuskan keputusan keuangan yang sesuai dengan kemampuanmu.

Memahami Efek Compounding

Efek compounding dikenal juga dengan istilah ‘bunga berbunga’. Istilah ini memang lebih santer terdengar dalam dunia investasi. Secara sederhana, efek compounding adalah kemampuan sebuah aset untuk menghasilkan keuntungan ketika diinvestasikan, keuntungan ini bahkan dapat memberikan kamu keuntungan yang lebih besar lagi ketika diinvestasikan kembali.

Sekarang, di usia muda, hal paling berharga yang kamu miliki adalah waktu. Artinya, ketika kamu mulai berinvestasi di usia muda maka semakin besar keuntungan yang akan kamu dapatkan ketika kamu memasuki usia pensiun nanti. Dalam dunia investasi, semakin lama sebuah aset kamu investasikan maka nilainya akan semakin berlipat ganda. Aspek ini juga menjawab pertanyaan mengapa persiapan pensiun juga harus melibatkan tindakan berinvestasi.

Kamu bisa memilih berbagai instrumen investasi mulai dari reksa dana, saham, deposito atau jenis lainnya. Hanya saja memang investasi saham atau bisa juga reksa dana saham paling direkomendasikan untuk persiapan dana jangka panjang. Kamu bisa meraih keuntungan maksimal dalam kurunw aktu 15 tahun, tepat ketika kamu akan memasuki masa pensiun nanti.

Mari simulasikan dengan rumus matematika dasar. Jika di umur 45 tahun kamu berinvestasi sebesar Rp6.000.000 dengan jumlah return atau keuntungan saham sebesar 7% setiap tahunnya, keuntungan yang kamu dapatkan di usia pensiun yakni 65 tahun adalah sebesar Rp263.191.061.

Akan tetapi jika kamu mulai berinvestasi di umur 35 tahun, keuntunganmu di umur 65 tahun sebesar Rp606.438.248. Bayangkan jika kamu berinvestasi di umur 25 tahun, dana pensiun yang akan kamu miliki di umur 65 tahun mencapai Rp1.281.657.419!

Dengan persiapan keuangan semacam ini, menikmati usia senja dengan leyeh-leyeh dan foya-foya bukan lagi mimpi di siang bolong! Tidak perlu bingung bagaimana memulai perencanaan keuangan yang matang dan menguntungkan untuk masa depanmu. Belajar dan berkembang terus bersama Ajaib, kamu pasti bisa!


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait