Saham

Membeli Saham Terbaik dengan 6 Acuan Ini

membeli saham

Banyak hal yang mempengaruhi keuntungan dan kerugian saat membeli saham. Hal ini meliputi analisis fundamental dan teknikal terhadap kondisi pasar. Di mana, saham-saham yang tadinya memiliki prospek baik ke depan, harus turun secara drastis oleh hal-hal tertentu. Oleh karena itu, memahami situasi pasar yang terjadi saat berinvestasi saham merupakan hal terpenting.

Memahami kondisi pasar di sini adalah langkah awal bagi seorang investor untuk memilih saham mana yang memiliki prospek baik ke depannya. Lalu, membeli saham dengan waktu yang pas agar saham yang dibeli memiliki kenaikan dari sisi harga. Hal ini yang menjadikan seorang investor atau pelaku investasi saham harus memahami waktu atau saat terbaik dalam berinvestasi.

Selain itu, siklus yang berbeda-beda seringkali terjadi di bursa saham, dalam hal ini Bursa Efek Indonesia. Di mana, kondisi bullish atau naiknya harga saham dan bearish atau turunnya harga saham secara drastis, dapat terjadi karena beberapa alasan. Ketika kondisi seperti ini terjadi, biasanya para investor akan panik dan kebingungan, lalu menjual aset atau saham mereka dengan harga yang turun dari harga beli.

Lalu, kapan waktu yang tepat agar menghasilkan keuntungan tinggi pada jangka panjang? Nah, berikut ini merupakan penjelasan dari kapan waktu terbaik bagi investor dalam berinvestasi saham.

Waktu-Waktu Terbaik saat Membeli Saham

Waktu yang tepat untuk berinvestasi ini adalah di mana kondisi pasar tengah dihadapkan dengan beberapa hal yang menjadikan rata-rata nilai saham sedang turun. Akan tetapi, ada juga waktu yang tidak memfokuskan dari segi harga saja. Berikut ini merupakan 7 hal yang menjadi alasan membeli saham di waktu yang pas.

Setiap Pergantian Kuartal

Pada pergantian kuartal ini biasanya beberapa perusahaan yang memperjualbelikan saham mereka melalui Bursa Efek Indonesia akan membuat dan merilis laporan keuangan yang menjadi kewajiban untuk dipenuhi per tiga bulan. Berikut ini periodenya:

  • Periode kerja dari Januari sampai Maret, perusahaan akan mulai dari 1 hingga 30 April.
  • Periode kerja dari April sampai Juni, perusahaan akan mulai dari 1 hingga 30 Juli.
  • Periode kerja dari Juli sampai September, perusahaan akan mulai dari 1 hingga 30 Oktober.
  • Periode kerja dari Oktober sampai Desember, perusahaan akan mulai dari 1 hingga 30 Maret.

Pada kuartal pembuatan laporan oleh setiap perusahaan, biasanya ada beberapa saham yang dapat dibeli dengan harga murah dan memiliki fundamental yang juga mendukung. Hal ini tentu menjadi waktu yang tepat untuk membeli saham dengan prospek yang sudah terlihat baik ke depan. Selain itu, proses pembelian saham ini dapat dilakukan setelah proses perilisan telah selesai di bulan berikutnya seperti proses pelaporan di tanggal 1 sampai 30 April, maka pembelian saham bisa dilakukan bulan berikutnya yaitu Mei.

Terjadinya Rebound pada IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG seringkali diangkap akan naik terus pergerakannya. Padahal, siklus IHSG tidak dapat diprediksi akan seperti apa hasilnya. Terkadang, IHSG juga akan bergerak turun karena beberapa alasan seperti mencapai titik jenuh karena terjadinya bearish hingga berbulan-bulan sehingga menimbulkan laporan keuangan dengan kinerja yang buruk. Selain itu, sentimen negatif oleh makro ekonomi baik Indonesia atau global turut menjadi alasan.

Jika kondisi IHSG mengalami penurunan, maka tunggu dan lihat pergerakannya hingga perlahan naik. Pada saat IHSG bangkit, maka investor bisa memilih dan membeli saham yang sesuai.

Terjadinya Sentimen Negatif pada Saham Tertentu di Bursa Saham

Ketika terjadi sentimen negatif pada saham yang tadinya naik dan menjadi turun karena ini maka waktu tersebut adalah waktu yang pas untuk membeli saham. Akan tetapi, saham yang memiliki nilai turun ini juga harus diperhatikan dari segi fundamentalnya. Mengingat, saham yang memiliki fundamental bagus mengalami penurunan, tidak akan membutuhkan waktu yang lama untuk kembali naik.

Lain halnya dengan saham yang turun dan memiliki fundamental yang juga buruk, maka saham ini bahkan bisa turun lebih jauh. Misalnya saja, jika investor membeli saham dengan menargetkan pembelian di angka 20 juta, maka beli dengan dana setengahnya atau 10 juta. Jika nilai saham tersebut turun, maka investor tetap bisa membelinya di harga lebih rendah sekalipun atau biasa disebut average down. Dengan begini, seorang tetap main aman dan menghindari lambatnya pertumbuhan aset portofolio.

Terjadinya Penurunan Nilai dari Saham dengan Fundamental Bagus

Seperti yang sudah sebutkan sebelumnya, jika saham yang memiliki fundamental bagus namun harga saham turun, bisa jadi momentum yang pas untuk membeli saham tersebut. Fundamental bagus ini biasanya mengalami laba yang sedang turun karena sepinya sektor pasar. Ketika saham dari perusahaan tersebut mengalami penurunan, maka investor bisa membeli saham secara perlahan dengan menargetkan batasan pembelian, kemudian menggunakan sepertiga dari dana tersebut untuk membeli saham.

Membagi dana untuk proses membeli saham ini berhubungan dengan strategi yang digunakan untuk menghadapi nilai saham yang juga semakin turun. Waktu yang pas ini bisa dimanfaatkan untuk membeli saham yang nilainya turun, namun tidak perlu menunggu lama nilai saham akan kembali naik.

Adanya Rencana Right Issue

Right issue sendiri merupakan hak yang diberikan oleh perusahaan penerbit saham untuk meningkatkan modal sebelumnya. Jika investor lama tidak ingin menambah nilai saham yang dimiliki, maka investor baru dapat membeli saham tersebut dan menjadi bagian dari pemilik saham. Saat seperti ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk membeli saham.

Akan tetapi, kendalanya dapat dialami bagi seorang investor yang memiliki keterbatasan dana. Ditambah dengan harga pembelian saham yang cukup mahal. Oleh karena itu, pilihan right issue ini bisa menjadi pilihan kedua jika sama sekali tidak ada pilihan lainnya.

Terjadinya IPO pada Saham Perusahaan

IPO merupakan singkatan dari Initial Public Offering yang terjadi pada perusahaan yang baru masuk di Bursa Efek Indonesia. IPO sendiri merupakan penawaran pada saham umum yang dimiliki perusahaan pertama kalinya kepada publik. Ketika adanya IPO, investor bisa menjadikan momentum ini untuk membeli saham perusahaan baru tersebut.

Akan tetapi, tetap harus memperhatikan segi fundamental perusahaan penerbit IPO tersebut. Mengingat, perusahaan baru ini harus memiliki riwayat yang baik dari segi keuangan dan kredibilitas perusahaan. Berikut hal yang harus dimiliki perusahaan tersebut saat terjadinya IPO dan layak untuk dibeli sahamnya:

  • Periode 5 Tahun menunjukan pertumbuhan yang baik.
  • Pada saat terjadi bearish pada IHSG.
  • Pada kondisi saham yang tengah ramai.
  • Sektor pasar tengah banyak diminati.

Waktu yang tepat dalam membeli saham merupakan salah satu unsur terpenting saat ingin menghasilkan keuntungan ketika berinvestasi saham. Oleh karena itu, pahami betul waktu-waktu terbaik untuk membeli saham agar nilai saham ke depannya bisa naik dan menghindari nilai saham yang turun.

Selain investasi saham, kamu juga bisa mendapatkan keuntungan dari berinvestasi menggunakan instrumen lainnya seperti reksa dana. Apalagi investasi reksa dana kini bisa dilakukan secara online melalui aplikasi Ajaib. Aplikasi Ajaib merupakan solusi untuk memudahkan kamu melakukan investasi reksa dana dengan keuntungan besar dan risiko yang rendah.

Bacaan menarik lainnya:

Fahmi, I., & Hadi, Y. L. (2009). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Bandung: Alfabeta.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait