Ajaib.co.id – Peluang bisnis franchise adalah jawaban bagi orang-orang yang ingin membuka usaha namun terkendala modal. Model usaha ini juga minim risiko karena tidak perlu mengeluarkan modal untuk riset maupun promosi awal. Kamu tidak perlu khawatir sulit mencari konsumen karena sudah memiliki target pasar sendiri.
Di tahun 2020 ini, peluang bisnis franchise masih akan berkembang dengan pesat dan menjadi pilihan. Prediksi ini dibuat berdasarkan pengamatan atas pertumbuhan keuntungan jenis usaha franchise yang jelas terlihat di tahun 2019 kemarin.
Dengan keuntungan yang pesat dan besar, tentu semakin banyak pebisnis yang tertarik untuk terjun mengembangkan bisnis franchise. Terlebih ketika mengetahui bahwa dalam memulai bisnis jenis ini, tidak diperlukan usaha ekstra keras ataupun kesulitan berlebihan pada saat memulainya.
Bisnis franchise, sering disebut usaha waralaba, adalah salah satu cabang bisnis yang cara pengembangannya melakukan pemasaran menggunakan suatu brand bisnis produk/jasa lain yang sudah ada dan cukup populer sebelumnya. Biasanya setelah mendapatkan basis konsumen yang cukup besar maka biasanya akan dikembangkan jadi usaha waralaba.
Jadi, pemilik bisnis baru tidak perlu menanggung beban berat komunikasi marketing demi memperkenalkan produk/jasanya kepada pasar. Karena brand franchise yang dipakainya otomatis membuat konsumen merasa sudah akrab dengan produk/ jasanya tersebut, dan menyukainya.
Jenis usaha ini cocok untuk pemula yang baru mulai belajar seluk beluk dunia usaha. Tiap bisnis franchise memberikan penawaran sistem bisnis dan aturan yang berbeda-beda. Secara garis besar, bisnis franchise memiliki dua bentuk yang berbeda, yaitu:
1. Pemilik bisnis franchise akan menjual hak produk serta merek dagang mereka untuk digunakan oleh pebisnis lain.
2. Pemilik bisnis franchise menyediakan support dan layanan kepada para pemegang franchise.
Di Indonesia, bisnis franchise lebih sering menggabungkan kedua bentuk tersebut. Umumnya, franchise makanan dan minuman merupakan yang paling digemari. Misalnya saja Kebab Baba Rafi atau Kopi Kenangan yang kini sedang laris manis.
Perkembangan usahanya sendiri bisa dikatakan cukup pesat. Hanya dalam kurun waktu beberapa bulan saja sudah banyak cabangnya yang ada di berbagai kota di Indonesia. Tertarik menjajal peluang bisnis franchise?
Berbagai Faktor Penyebab Peluang Bisnis Franchise Tetap Menjanjikan
Bisnis waralaba terbukti menjadi usaha yang tetap bertahan meskipun jenisnya bisa berganti-ganti. Tentu menjadi pertanyaan, mengapa peluang bisnis franchise tetap potensial dan menguntungkan dari tahun ke tahun? Alasannya ada di bawah ini.
1. Bisa tumbuh lebih cepat
Karena pemilik bisnis baru sudah bisa terlebih dahulu mengetahui model, strategi marketing, dan panduan yang diberikan oleh pemegang franchise, bisnis franchise dapat dimulai lebih cepat. Tak perlu repot membuat menu ataupun model bisnis, pemilik tinggal fokus untuk mengurus pelaksanaannya alias menjalankannya saja.
2. Memperoleh pelatihan dan support
Para pebisnis franchise baru akan mendapat pelatihan dan bantuan support dari pihak pemegang franchise beserta karyawannya. Tujuannya adalah untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produk, berikut kualitas dari bisnis franchise itu sendiri.
Dalam proses pelatihan, pebisnis baru bisa mendiskusikan berbagai hal terkait pengembangan bisnis franchise. Peluang usaha ini memang dengan sistem saling membantu sehingga pelaku usaha anyar juga tetap mendapatkan bantuan selama proses pelaksanaannya.
3. Panduan pemilihan lokasi bisnis
Pemegang franchise akan memberikan panduan dan saran untuk menentukan lokasi yang strategis atau potensial. Hal ini penting untuk menjalankan dan mengoptimalkan pertumbuhan peluang bisnis franchise tersebut.
Umumnya pemilik franchise menyarankan pebisnis baru memiliki lokasi atau daerah yang ramai. Namun dipilih juga lokasi yang tidak terdapat banyak bisnis yang menjual produk/jasa atau membuka usaha serupa.
4. Brand sudah populer
Keunggulan utama bisnis franchise adalah pebisnis baru tidak perlu repot mengenalkan produk/jasanya kepada target konsumen/pasar. Konsumen pelanggan ataupun lepasan akan langsung merasa sudah akrab dengan produk/jasa yang ditawarkan, sehingga berpeluang lebih besar untuk segera membelinya.
5. Ringannya biaya pemasaran
Karena tugas branding (membangun kepopuleran brand) pada bisnis franchise tidak menjadi beban pebisnis baru, maka tidak perlu ada pengalokasian dana khusus untuk itu. Akhirnya modal dan risiko pun bisa jadi lebih ringan. Pengembangan bisnis akan disupport oleh pemegang franchise, menggunakan dana pemasaran koperatif.
Demikianlah deretan keuntungan yang didapatkan jika membangun sebuah bisnis franchise. Dengan begitu, tentunya bisnis franchise lebih mudah berkembang dibanding membuat bisnis personal.
Dengan semakin menjamurnya bisnis franchise di Indonesia pada tahun kemarin, bisa dipastikan tipe bisnis iniakan semakin potensial pada tahun 2020. Untuk mempercepat kesuksesan finansial dan meminimalisasi risiko kegagalan bisnis, peluang bisnis franchise patut diraih.
Daftar Bisnis Waralaba Potensial Untuk Dicoba di Tahun 2020
Kalau kamu berniat menjajal peluang bisnis franchise tahun 2020, kamu bisa mencari, ada baiknya mengamati beberapa jenis franchise bermodal ringan yang sukses di 2019. Paling tidak kamu jadi bisa memperkirakan tren bisnis yang mungkin akan berlangsung beberapa waktu mendatang.
Apa saja usaha waralaba yang sukses di tahun lalu? Berikut adala daftarnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
1. Aice Ice Cream
Perusahaan: Aice Ice Cream
Tipe usaha: Distributor, Agen, Reseller/Toko/Gerai Es Krim
Deskripsi: Peluang untuk Agen, Distributor, Reseller/Toko Es krim produksi AICE Ice Cream.
Tahun berdiri: 2016
Franchise fee: –
Modal awal: Modal sebesar Rp500.000
2. Kini Cheese Tea
Perusahaan: Kini Cheese Tea
Tipe usaha: Booth minuman Cheese Tea dan Thai Tea
Tahun berdiri: 2017
Franchise fee: –
Modal awal: Rp5,9 juta
Perkiraan BEP: –
3. Kingkong Sosis
Tipe usaha: Booth sosis bakar ala street food
Tahun berdiri: 2013
Franchise fee: Sistem paket investasi
Modal awal: Rp5,6 juta
Perkiraan BEP: 2 bulan
4. Chicken Popop
Perusahaan: Chicken Popop
Tipe usaha: Paket franchise booth produk cemilan ayam goreng tepung/chicken pop ala Korea
Tahun berdiri: 2013
Franchise fee: Sistem paket investasi
Modal awal: Rp6,2 juta
Perkiraan BEP: 3 bulan
5. Cetroo Coffee
Perusahaan: Cetroo Coffee
Tipe usaha: Minuman kopi dengan varian rasa berkonsep booth dan mini cafe
Tahun berdiri: 2009
Franchise fee: Sistem paket investasi
Modal awal: Mulai Rp9,5 juta
Perkiraan BEP: 3 bulan
6. Muchomania Minuman Coklat
Perusahaan: PT Sandi Group
Tipe usaha: Minuman coklat cepat saji berbagai varian rasa
Tahun berdiri: 2013
Franchise fee: sistem paket investasi
Modal awal: Rp7 juta
Perkiraan BEP: 3 bulan
Solusi Hadapi Tantangan Bisnis Waralaba Selama Corona
Pandemi Corona bukan hanya menjadi bencana kesehatan namun juga bencana perekonomian. Dunia diambang resesi karena roda perekonomian melambat. Nyaris semua lini bisnis melemah karena pandemi ini. Hal ini juga jelas dirasakan oleh pelaku usaha bisnis waralaba yang selama ini cukup kokoh bertahan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal ke-II dan ke-III pada tahun ini akan mengalami tekanan berat mendekati titik 0% atau bahkan -2%, namun diharapkan bisa kembali pulih pada kuartal ke-IV.
Tekanan terhadap ekonomi nasional selama pandemi Covid-19 berimbas pada tenaga kerja yang perusahaanya terdampak maupun tenaga kerja informal yang kehilangan atau berkurang penghasilannya.
Hingga 13 April 2020, dari data Kementerian Ketenagakerjaan, terinci pekerja sektor formal yang terdampak pandemi corona yakni sebanyak 212.000 orang di-PHK dan 1,2 juta orang dirumahkan. Sementara dari sektor informal, ada 282.000 pekerja tidak memiliki penghasilan.
Sementara, dari data Badan Penyelenggara Jamsostek, terdapat 454.000 orang di sektor formal yang dirumahkan dan di-PHK. Tidak hanya pengusaha besar, namun masa pandemi Covid-19 dan PSBB juga berdampak besar ke pelaku usaha kecil dan menengah.
Dalam berbagai diskusi dengan pelaku bisnis waralaba, lisensi, dan kemitraan di Indonesia, omset pelaku usaha waralaba ada yang turun hingga 50%. Bahkan, sebagian sudah menutup outletnya untuk menyikapi keamanan karyawan dan pelanggan guna menerapkan social distancing.
Tri Raharjo, Ketua Umum Perhimpunan Waralaba & Lisensi Indonesia (Wali) menilai bisnis waralaba memerlukan rencana jangka pendek tiga bulan ke depan dan rencana hingga akhir tahun 2020. Tujuannya tentu supaya bisnis waralaba dapat bertahan baik, franchisor maupun jaringan bisnisnya yang dimiliki franchise atau mitra.
Ada beberapa tips sederhana yang bisa diaplikasikan oleh pelaku bisnis di Indonesia, terutama bisnis waralaba, lisensi, dan kemitraan. Namun pelaku bisnis memerlukan data yang akurat untuk mengambil langkah-langkah strategis sebagai dasar dalam menjalankan dan mengelola bisnis waralaba dalam krisis.
Bisa dengan melakukan perhitungan proyeksi pendapatan dari berbagai sumber pendapatan seperti: franchise fee, royalty fee, bahan baku, dll. Hitung dengan cermat dan lihat tren penurunan omset yang terjadi dari jaringan outlet mitra dan own outlet. Adakah potensi pendapatan lainnya yang bisa didapat misalkan dari penjualan online.
Lakukan pengeluaran dengan bijak, biaya-biaya yang penting didahulukan dan yang sifatnya tidak mendesak sementara ditangguhkan jika memungkinkan. Yang tidak kalah penting adalah kontrol biaya bahan baku karena di saat terjadi krisis cenderung biaya bahan baku akan mengalami kenaikan yang sangat signifikan dan perlu diperhatikan pasokan bahan baku tetap aman.
Lakukan program “marketing in crisis”, dengan program penjualan yang menarik yang dapat meningkatkan penjualan dan cashflow walaupun profitnya “tipis-tipis” dengan pembatasan waktu tertentu. Misalnya dengan mengeluarkan program khusus delivery yang memudahkan pelanggan yang bekerja, sekolah, dan beribadah di rumah dapat terlayani dengan baik.
Sampaikan aktivitas program “marketing in crisis” melalui sarana digital seperti website, sosial media, media digital, aplikasi chating, poster, dan spanduk di masing-masing gerai dengan content marketing yang simpatik. Kontrol dan meeting penjualan secara harian baik langsung atau melalui sarana komunikasi lainnya untuk memastikan pendapatan perusahaan sesuai dengan rencana, lakukan perbaikan program marketing secara cepat jika diperlukan.
Peluang bisnis franchise memang sangat besar namun bukan berarti kebal dari guncangan. Meski demikian, para pelaku usaha bisa optimis semua bisa kembali normal dengan menerapkan sejumlah tips di atas.