Investasi, Saham

Memahami Payback Period untuk Investasi di Alfamart

Payback Period

Ajaib.co.id – Penganggaran modal dalam perusahaan memiliki kaitan yang erat dengan keuangan perusahaan. Nah, oleh karena itu penting untuk memahami dan juga menilai setiap investasi atau modal yang telah dikeluarkan oleh perusahaan.

Dalam analisis keuangan, tidak jarang kita mendengar istilah payback period. Payback period merupakan salah satu cara analisis keuangan perusahaan untuk menilai investasi yang akan dilakukan. Untuk lebih jelasnya, yuk simak pembahasan mengenai payback period berikut ini:

Mengenal Payback Period

Secara sederhana, payback period merupakan periode atau lamanya waktu suatu investasi yang dilakukan untuk mencapai titik impas, lho. Dalam hal ini, payback period mengacu pada jumlah waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh kembali biaya investasi. 

Periode pengembalian modal memiliki hubungan langsung dengan keinginan untuk menanamkan modal atau berinvestasi. 

Umumnya, pengembalian dana investasi dalam kurun waktu yang lebih singkat akan lebih menarik jika dibandingkan dengan pengembalian dalam jangka waktu yang relatif lebih panjang.

Selain itu, payback period juga mengacu pada berapa lama waktu yang dibutuhkan arus kas pendapatan perusahaan dari investasi untuk menyamai biaya awalnya yang biasanya dinyatakan dalam tahun.

Oleh karena itu, dalam menentukan perlu atau tidaknya dilakukan suatu investasi, calon investor perlu memahami mengenai periode pengembalian modal ini. 

Perhitungan dalam payback period juga dapat dipakai untuk memilih investasi yang menguntungkan dari berbagai investasi pilihan yang ditawarkan.

Menghitung Payback Period

Sebagai pebisnis atau investor, cara payback period ini sering digunakan untuk mengambil keputusan atau menentukan keputusan investasi.

Periode pengembalian modal dapat kita hitung dengan membagi suatu nilai investasi awal dengan aliran kas bersih yang tahunan yang masuk, atau dapat dirumuskan dengan:

Payback Period = Nilai Investasi : Kas Masuk Bersih

Berikut ini adalah contoh perhitungannya:

Perusahaan ABC menginvestasikan USD2 juta dalam sebuah proyek yang menghasilkan kas masuk bersih USD500.000 setiap tahunnya. 

Nah, untuk menghitung payback period dari investasi ini adalah dengan:

Payback period = nilai investasi : kas masuk bersih

Maka = USD2 juta/ USD500.000

            = 4 tahun

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka periode pengembalian modal dari investasi ini adalah 4 tahun. 

Dalam contoh di atas, nilai arus kas masuk bersih yang diasumsikan pada setiap periode atau waktu adalah sama. Metode analisis payback period ini juga sangat membantu lho, untuk perusahaan kecil yang membutuhkan likuiditas yang disediakan oleh investasi modal dengan periode pengembalian yang singkat.

Semakin cepat uang yang digunakan untuk penanaman modal diganti, maka akan semakin cepat dapat diterapkan pada penanaman modal lainnya. 

Pengembalian modal juga lebih cepat juga mengurangi risiko kerugian yang terjadi dari kemungkinan perubahan kondisi ekonomi atau pasar dalam jangka waktu yang lebih lama. Namun demikian, payback period mengabaikan nilai waktu dari uang, lho

Perhitungan periode atau kurun waktu pengembalian modal akan fokus pada pengembalian investasi atau modal saja sehingga mengabaikan hal lainnya.

Periode pengembalian modal tidak memperhitungkan apa yang terjadi setelah pengembalian, mengabaikan profitabilitas investasi secara keseluruhan, padahal terdapat berbagai biaya pendukung investasi yang seharusnya ikut dan wajib untuk dihitung. 

Nah, selain itu payback period  juga digunakan hanya untuk menghitung lamanya waktu pengembalian modal. Perhitungan di dalamnya tidak mencakup laba atau profit yang mungkin bisa diterima oleh para investor.

Studi Kasus Emiten Saham AMRT

Pada RUPSLB emiten saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk atau AMRT bulan Mei 2021, menyetujui perkuatan struktur modal untuk mendanai pengembangan bisnis perusahaan.

AMRT menggelar penambahan modal lewat Hak Memesan Efektif Terlebih Dahulu (PMHMETD). Dana dari aksi korporasi yang akan dilakukan ini digunakan untuk belanja modal maupun investasi pengembangan bisnis baru. 

AMRT berencana menerbitkan HMETD dengan jumlah 5 miliar saham dengan nilai Rp10 per lembar saham, dan pemegang saham perseroan yang tidak menggunakan haknya untuk memesan saham baru akan terdilusi yakni maksimum 10,75%. 

Emiten AMRT juga menginformasikan akan menambah kegiatan usaha yakni restoran dan juga kafe yang menjual makanan dan juga minuman. Rencana gerai baru akan diberi nama Alfa X dengan pojok kopi Bean Spot. 

Dilansir dari Emitennew.com (04/05/2021), penambahan bidang usaha ini disebut bakal meningkatkan pendapatan AMRT sebesar 0,5% dan laba kotor sebesar 1%. 

Untuk aspek kelayakan pasar, nilai-nilai kriteria investasi AMRT yang diperhitungkan selama 10 tahun masa proyeksi adalah gerai Alfa X memiliki NPV Rp. 147,22 miliar dengan IRR 21,35%.

Pengembalian modal untuk investasi gerai Alfa X ini adalah selama 6 tahun 3 bulan. Sedangkan untuk coffee corner Bean Spot dengan nilai NPV Rp123,83 miliar dan IRR 20,99%. Jika dihitung, pengembalian modal untuk Bean spot ini adalah selama 6 tahun 5 bulan.

Karena keterbatasannya, analisis payback period terkadang digunakan sebagai evaluasi awal, dan kemudian dilengkapi dengan evaluasi lain, seperti analisis net present value (NPV) atau internal rate of return (IRR). 

Payback period bisa menjadi alat yang baik untuk analisis jika digunakan dengan benar untuk menentukan apakah bisnis harus melakukan investasi tertentu. 

Demikianlah pembahasan mengenai pengembalian modal. Dengan mengerti payback period diharapkan kita mampu memilih dan memperhitungkan investasi yang tepat untuk perusahaan dari berbagai pilihan proyek investasi yang ada.

Nah, investasi untuk kamu sendiri juga kini dapat dengan mudah kamu lakukan, lho. Kamu dapat download aplikasi investasi Ajaib di smartphone. Investasi lebih mudah dan juga aman karena Ajaib merupakan aplikasi investasi di bawah pengawasan OJK. Tunggu apalagi? 

Artikel Terkait