Ajaib.co.id – MoneyGram adalah salah satu penyedia jasa transfer uang terbesar dan paling terkemuka di dunia. Perusahaan yang berpusat di Dallas, Texas, Amerika Serikat ini terus memperluas jaringannya di seluruh dunia untuk mendorong usahanya, termasuk di Indonesia.
Baru-baru ini, atau tepatnya pada 10 Juni 2021 MoneyGram menjalin kerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). Melalui kerja sama ini, perusahaan peer to peer (P2P) payment ini menjanjikan kemudahan transaksi pengiriman uang dari dan ke luar negeri untuk masyarakat Indonesia, khususnya nasabah BRI.
Dikutip dari Kompas.com, Global Chief Revenue Officer MoneyGram Grant Lines menjelaskan kolaborasi ini akan memungkinkan nasabah BRI untuk menerima secara langsung uang yang dikirimkan dari luar negeri ke rekening mereka. Tak hanya buat nasabah BRI, bagi Anda yang bukan nasabah BRI juga bisa melakukan pengambilan uang lewat MoneyGram di unit kerja BRI yang tersedia di seluruh Indonesia.
Kolaborasi ini dinilai sebagai momentum penting bagi perkembangan bisnis MoneyGram di Indonesia. Pasalnya, hal ini akan semakin memperkuat jaringan MoneyGram yang telah memiliki lebih dari 400.000 gerai fisik di lebih dari 200 negara. Dengan gerai sebanyak itu, MoneyGram telah melayani hampir 150 juta pelanggan di seluruh dunia.
Di sisi lain, BRI sebagai mitra MoneyGram terbaru di Indonesia tercatat sebagai salah satu bank tertua dan terbesar di Indonesia. Dikenal sebagai bank-nya wong cilik, BRI mampu menjangkau masyarakat Indonesia hingga di pedesaan dengan dukungan lebih dari 9.000 unit kerja.
Selain memperkuat jaringan mitranya di seluruh dunia, termasuk Indonesia, MoneyGram juga menjadi pemimpin revolusi pembayaran P2P secara digital. Perusahaan yang didirikan pada 1940 ini kini telah menambah layanannya di bidang financial technology atau fintech, tapi bukan P2P lending.
Digitalisasi MoneyGram ini salah satunya dilakukan dengan menyediakan aplikasi yang dapat digunakan para pengguna Android maupun iPhone dengan nama MoneyGram Online. Langkah ini menjadi bagian dari digitalisasi yang sudah dilakukan di tubuh perusahaan selama kurang lebih empat tahun terakhir.
Saham MoneyGram Meroket di Nasdaq
Sebagai informasi, MoneyGram merupakan perusahaan yang tercatat di bursa Nasdaq dengan kode MGI. Dikutip dari Reuters, melalui bendera MoneyGram International, perusahaan ini telah memasyarakatkan sahamnya pada 2004 dengan harga USD16,93 per saham (pada basis split yang sudah disesuaikan), atau setara dengan USD133 per saham hari ini.
Belum lama ini, saham MoneyGram sempat menjadi perbincangan para investor internasional setelah mengalami kenaikan sebesar 22,78% dalam sehari pada Jumat, 11 Mei 2021. Penguatan itu kemudian berlanjut pada awal pekan selanjutnya dengan kenaikan sebesar 6,85% dalam sehari.
Kenaikan saham MGI ini tak lepas dari rilis laporan keuangan kuartal I/2021 yang dirilis perusahaan. Dalam laporan yang dirilis, MoneyGram tercatat membukukan kerugian sebesar USD0,06 per saham dari pendapatan sebesar USD310,1 juta. Rugi yang dicatatkan perusahaan sedikit lebih besar dibandingkan tahun lalu, namun pendapatan mereka mengalami peningkatan sekitar 7%.
Namun, sebenarnya bukan angka-angka tak mengesankan pada laporan keuangan itu yang membuat investor mengapresiasi saham MGI. Kenaikan saham justru terjadi setelah CEO MoneyGram International Alex Holmes mengatakan menjelaskan kepada para investor bahwa kemampuan digital mereka telah meningkat pesat. Hal ini diapresiasi investor karena sebelumnya, MoneyGram dianggap memiliki model bisnis yang usang dan tak berdaya saing di era digital.
“Pada kuartal pertama tahun ini, peningkatan pendapatan yang dicatatkan melampaui ekspektasi kami. Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan dari bisnis pengiriman uang digital yang mencapai pertumbuhan 12% dan transaksi transfer yang tumbuh 14%,” kata Holmes pada 11 Mei 2021, seperti dikutip dari Entrepreneur.com.
Lebih mengesankan lagi, pertumbuhan transaksi tersebut masih berlanjut selepas kuarta I/2021. Pasalnya, Holmes mengklaim bahwa pertumbuhan transaksi transfer telah berhasil mencapai 46% secara tahunan pada April 2021. Hal ini terjadi bersamaan dengan capaian MoneyGram Online yang berhasil membukukan transaksi tertinggi sepanjang sejarahnya pada bulan tersebut.
Holmes sendiri mengaku sangat terkesan dengan capaian bisnis perusahaan yang dipimpinnya. Dia bahkan mengatakan bahwa sulit dipercaya, aplikasi yang baru diluncurkan kurang dari 2 tahun lalu itu telah membuahkan hasil yang signifikan terhadap digitalisasi perusahaan. Dia menyebut, kontribusi pendapatan dari aplikasi ini mencapai sekitar USD60 juta pada kuartal pertama tahun ini.
Dia juga mengatakan bahwa pertumbuhan ini berhasil mengalahkan capaian para pelaku industri layanan finansial lainnya pada periode yang sama. Menurut dia, sampai dengan akhir Maret transaksi digital di MoneyGram tercatat mencapai 32% total transaksi uang, meningkat hampir dua kali lipat dari posisi pada awal tahun tahun lalu.
Menarik bukan? Perusahaan dengan model bisnis yang sederhana, bahkan boleh dibilang usang bisa bangkit dengan cepat melalui strategi digitalisasi yang tepat. Kesuksesan MoneyGram tentu masih perlu pengujian lebih jauh, tetapi sejauh ini setidaknya telah tampak membuahkan hasil yang signifikan bagi perusahaan.
Nah dengan kerja sama bersama BRI, apakah hal ini juga akan membuat saham BRI ikutan terbang seperti MoneyGram? Tentu, Anda perlu melakukan analisis lebih jauh untuk melihat potensi dampak ini. Hal ini bisa Anda mulai dengan menganalisis saham dan investasi melalui aplikasi Ajaib!
Aplikasi ini telah menjadi salah satu platform perdagangan saham dan reksa dana digital terbaik di Indonesia. Ajaib juga telah mendapatkan izin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi tunggu apa lagi? Ayo segera mulai investasimu di Ajaib!