Ajaib.co.id – ‘Hemat pangkal kaya, boros pangkal miskin’. Petuah yang sering kita dengar, bukan? Tapi, melakukannya tak semudah mengucapkannya. Padahal, banyak manfaat hidup hemat yang bisa kamu nikmati di masa depan.
Apa saja ya kira-kira manfaat hidup hemat?
Kecukupan finansial
Apakah besaran gaji menentukan kecukupan finansial? Jawabannya belum tentu, jika kamu merupakan karyawan dengan gaji bulanan, maka berapapun besaran gaji kamu belum tentu cukup. Bisa saja besaran gaji kamu bisa memenuhi kebutuhan. Tapi, bagaimana dengan keinginan kamu? Di sinilah tantangan sebenarnya.
Sebagian orang merasa sulit menahan keinginannya untuk membeli atau mengonsumsi sesuatu. Hal ini tidak akan terjadi bila kita bisa hidup hemat. Bila terbiasa hidup hemat, semakin besar gaji, semakin besar uang yang bisa ditabung atau dimanfaatkan, misalnya untuk dijadikan modal usaha atau investasi.
Kondisi keuangan kamu akan menjadi lebih stabil karena terkelola dengan baik. Kamu sudah berhasil mengelola pengeluaran dan pemasukan dengan baik. Kondisi ‘lebih besar pasak daripada tiang’ berpotensi tidak akan kamu alami.
Dengan terbiasa hidup hemat, potensi kecukupan finansial akan makin besar kamu bisa nikmati. Bukan tak mungkin, investasi kamu berkembang di kemudian hari. Jika ini terjadi, maka hasil sikap bertanggung jawab yang kamu terapkan saat ini bisa dinikmati masa depan.
Jadi, hidup hemat lebih tergantung dari sebaik apa perencanaan keuangan kamu. Tahan sejenak keinginan kamu untuk membeli barang atau membelanjakan sesuatu. Dahulukan pemenuhan kebutuhan primer, terlebih di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Belajar jadi pribadi yang mandiri
Bila terbiasa menerapkan pola hidup hemat sejak dini, maka kelak orang yang melakukannya terbiasa hidup mandiri. Hal ini karena ia akan menggunakan uang yang dimilikinya dengan penuh tanggung jawab. Saat kelak ia beranjak dewasa, orang tersebut sudah tidak tergantung lagi kepada orang lain dalam pemenuhan kebutuhannya.
Cerdas dalam mempertimbangkan sesuatu
Saat orang yang terbiasa hidup hemat, maka ia akan terasah kemampuannya untuk memilah mana yang penting dan tidak saat membelanjakan sesuatu. Kemampuan ini akan mempengaruhinya dalam pengambilan keputusan lainnya.
Melalui cara hidup hemat ini, ia bisa tumbuh jadi pribadi yang tidak mudah bimbang. Secara tidak langsung, ia jadi pribadi yang praktis dalam berpikir dan berkeputusan. Kebiasaan untuk mempertimbangkan rasio kecukupan.
Jauh dari kebiasaan mengutang
Kebiasaan berhemat membuat seseorang memiliki tabungan atau dana cadangan. Dengan begitu, berutang adalah opsi yang mungkin dipilihnya terakhir kali. Sederhananya, untuk apa berutang jika ia saja selalu memiliki uang tabungan untuk memenuhi keuangan pribadinya?
Ini sangat penting mengingat saat ini sudah banyak sekali media berutang yang bisa didapat dengan sangat mudah. Pribadi yang mudah berutang cenderung memiliki masalah dalam hidupnya. Bukan tak mungkin, berutang akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan ini bisa menjadi sesuatu yang buruk bila ia senantiasa bergantung dari utang dari waktu ke waktu.
Lebih tenang
Sebuah penelitian tahunan oleh Asosiasi Psikologis Amerika menyatakan, kondisi finansial merupakan faktor penyebab terbanyak yang menyebabkan stres pada seseorang. Jadi, salah satu manfaat lain kalau menerapkan pola hidup hemat adalah hidup lebih tenang.
Artinya, kamu bisa terhindar dari stres berlebihan karena sejatinya manusia tidak bisa bebas dari stres. Orang yang terbiasa hidup boros, kerap memenuhi kebutuhan atau keinginannya yang begitu banyak dengan cara berutang.
Bila dilakukan secara terus-menerus, utang yang dimilikinya berpotensi makin menumpuk. Apalagi bila orang tersebut sulit melunasi utangnya tepat waktu. Kondisi ini bisa memicu stres berlebihan bagi si pelaku. Alhasil, hidupnya penuh tekanan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan melunasi utang.
Kebalikannya, orang yang pintar berhemat akan lebih tenang menjalani hidup. Dengan pola hidup hemat, pundi-pundi tabungan dan investasi berpotensi makin membesar. Kalaupun terpaksa harus berutang, orang yang terbiasa hidup hemat kemungkinan besar sudah memperhitungkannya dengan baik sehingga tidak ada utang yang tertunggak.
Hidup Lebih Bahagia
Bila orang sedikit sekali mengalami stres, maka ia memiliki lebih banyak uang dan waktu untuk menikmati. Orang tersebut bisa menikmati waktu luangnya dengan melakukan hal-hal yang ia senangi. Beragam jenis horman bahagia di tubuh akan melonjak jumlahnya.
Kebalikannya, orang yang terbiasa hidup boros akan sibuk memikirkan hidupnya yang ia rasakan penuh kekurangan di sana-sini. Ia pun akan jauh dari kata bahagia karena selalu berkutat dengan hal-hal yang memusingkannya tersebut.
Kebahagiaan ini tidak hanya bisa dirasakan di masa sekarang, melainkan juga masa depan. Maksudnya, di usia 60 tahun ke atas, manusia umumnya tidak akan mampu lagi bekerja secara optimal. Kekuatan tubuh dan pikiran mereka mulai menurun. Umumnya, impian orang yang telah berusia 60 tahun ke atas adalah mengisi waktu dengan melakukan hobinya, bepergian, atau bermain bersama cucu.
Sayangnya, semua ini sulit dilakukan jika orang banyak membuang uangnya untuk sesuatu yang kurang penting di masa mudanya. Parahnya, di saat kemampuannya untuk mencari uang tidak sama lagi, gaya hidup orang tersebut masih sama, yakni boros.
Meninggalkan warisan pada anak
Tidak semua orang tua bisa memberi peninggalan pada anak mereka jika sesuatu yang buruk terjadi secara tiba-tiba. Pengeluaran yang menumpuk dan terus-menerus membuat seseorang sulit berinvestasi dan menabung. Namun, orang yang bisa berhemat selalu menemukan celah untuk menabung sedikit uang, meski kondisi ekonomi sedang berantakan.
Orang yang terbiasa hidup hemat berpotensi memiliki cukup tabungan untuk memasuki masa pensiun. Besar kemungkinan, ia akan mampu menutupi biaya hidup di masa tuanya. Lebih baik lagi, orang tersebut memiliki sesuatu yang bisa diwariskan kepada anak-anaknya kelak di kemudian hari.