Perencanaan Keuangan

Bagaimana Gaya Hidup Dapat Mempengaruhi Rencana Keuangan?

Gaya Hidup mempengaruhi rencana keuangan

Ajaib.co.id – Perencanaan hidup berbeda dengan perencanaan keuangan karena fokusnya terletak ke siapa kamu saat ini dan siapa kamu di kemudian hari berdasarkan perspektif kamu terhadap uang. Berbeda dengan orang yang terlibat dalam proses perencanaan keuangan tradisional, orang yang tidak terlibat dalam proses perencanaan hidup tidak melihat ke depan untuk mencari cara bagaimana mempertahankan gaya hidup saat ini hingga di usia tua nanti.

Sebaliknya, mereka melihat bagaimana mengubah gaya hidup saat ini untuk mencapai gaya hidup impian. Meskipun terkesan mudah, tidak sedikit dari mereka yang terperangkap oleh gaya hidupnya kini sehingga tidak peluang untuk mewujudkan kehidupan impiannya di masa depan semakin kecil. Padahal kita tahu bahwa apa yang kamu lakukan di masa ini terkait keuangan akan memiliki dampak yang besar ke rencana keuangan jangka panjang.

Berikut adalah langkah-langkah sederhana menyesuaikan cara hidup dan mengelola uang sesuai dengan perencanaan keuangan untuk mencapai tujuan financial freedom untuk pensiun yang dilansir dari investopedia.com.

Gaya Hidup yang ideal

Banyak orang memuji generasi baby boomers untuk tren ini, generasi yang tumbuh besar dan di saat industri dan korporasi berkembang atau pasca kemerdekaan tidak pernah kehilangan idealismenya. Generasi baby boomers membuat definisi baru tahun keemasan menjadi momen untuk menjadi lebih aktif dan terus melangkah dibandingkan para pendahulunya.

Bagi baby boomers, konsep uang terkait dengan konsep spiritualitas, kreativitas, keluarga layanan, dan aspek emosional lainnya dari kepuasan pribadi. Kebahagiaan diukur lebih dari sekadar uang yang dimiliki. Orang-orang yang memiliki uang paling banyak ketika meninggal dunia bukan yang menang, tetapi dia yang mendapatkan hasil maksimal dalam hidup yang keluar sebagai pemenang.

Bagi banyak orang, hal ini lebih seperti cara dalam hidup yang menyerupai proses perencanaan pensiun yang komprehensif. Dokter yang memiliki cita-cita sebagai pelukis, kuasa hukum yang ingin menjadi penyair, manajer yang ingin hidup tenang di rumah kecil di kaki gunung. Mereka semua menginginkan kehidupan pensiunnya lebih tenang,

Berbeda dengan generasi milenial dan gen-Z, mereka yang lahir di antara akhir tahun 1980an hingga 1990an akhir memiliki pandangan berbeda terkait seperti apa kehidupan yang ideal. Bagi mereka kehidupan yang ideal adalah memanfaatkan usia muda sebaik-baiknya. Jika kamu ingin berkelana, maka pergi lah sejauh-jauhnya, jika kamu ingin mendukung komunitas ramah lingkungan, maka lakukanlah. Namun, sayangnya apa yang mereka percaya terkait uang dan kehidupan tidak sejalan dengan cara mereka mengelola keuangan yang berorientasi jangka pendek.

Generasi milenial dan gen-z dikenal sebagai generasi yang konsumtif, lebih dari 50% keuangannya digunakan untuk membeli makanan, berbelanja pakaian, hingga liburan. Tidak jarang mereka rela berutang dari kartu kredit untuk menjalani hidup ideal versi mereka dengan berusaha keras diakui orang lain. Menariknya gaya hidup yang kebanyakan mereka jalani saat ini justru berbanding terbalik dengan salah satu impian terbesar dalam hidup, yaitu menjadi kaya raya.

Uang dan Pengorbanan

Menjalani kehidupan yang ideal versi kita biasanya menyenangkan, tetapi terjebak di kehidupan yang nyaman tersebut memberikan dampak negatif pada rencana keuangan. Kamu bisa membeli iPhone terbaru menggunakan kartu kredit atau kamu bisa saja menghabiskan uang di akhir pekan selagi menikmati kopi bersama kerabat terdekat, tapi apakah sepadan jika harus mengorbankan target finansial di masa tua nanti? Alokasi dana dalam perencanaan keuangannya benar-benar jauh dari dana darurat, apalagi dana pensiun.

Alih-alih bekerja keras untuk membuat arus kas mengikuti gaya hidup tersebut, mulai jalani cara hidup yang sesuai dengan kondisi finansial. Jika kamu tidak memiliki cukup uang untuk membeli rumah hanya karena mendapatkan tekanan dari orang tua atau teman, pertimbangkan menyewa rumah atau apartemen, jika kondisi keuangan tidak memungkinkan untuk membeli mobil, pertimbangkan menggunakan kendaraan umum, atau jika kamu ingin berlibur ke luar negeri hanya karena gengsi, pertimbangkan untuk berlibur sesuai kondisi keuangan pribadi.

Dengan menjalani kehidupan sesuai dengan kondisi keuangan, kamu dapat mengurangi pengeluaran dan memungkinkan perencanaan keuangan tetap berada berjalan di jalurnya. Bayangkan jika kamu menjalani hidup tidak sesuai dengan rencana keuangan yang sudah diatur sedemikian rupa, kemudian karena membengkaknya pengeluaran kamu harus bergantung pada kartu kredit hingga overlimit.

Selanjutnya yang terjadi adalah kamu hanya akan hidup untuk membayar tagihan ke tagihan dengan bunga setiap bulannya. Belum selesai sampai situ, ketika kamu pensiun, kamu akan menyesal karena tidak memiliki aset apapun karena uang hasil bekerja hanya digunakan untuk membayar utang dan tagihan. Apa yang akan kamu katakan pada pasangan dan anakmu kelak? Kini saatnya mengubah sudut pandang kamu dalam menjalani hidup dan pengelolaan uang untuk rencana keuangan yang lebih sehat dan terukur.

Ini Adalah hidupmu, Keputusan Berada di Tanganmu

Jika target finansial adalah untuk hidup mandiri secara finansial setelah pensiun, tetapi tetap membayar tagihan bulanan selagi berlibur satu hingga dua kali setiap tahun, tidak masalah. Atau jika target finansial adalah menjadi seorang pengusaha food and beverage yang memiliki ratusan franchise di seluruh Indonesia juga bukanlah masalah, tapi apakah cara kamu menjalani hidup saat ini dapat mendukung mewujudkan target finansial tersebut?

Mulai tanyakan diri sendiri tentang berapa banyak uang yang harus ditabung untuk mewujudkan target finansial tersebut? Kebiasaan buruk apa terkait keuangan yang justru menghambat kamu dalam mewujudkan target finansial? Bagaimana kamu bersedia menguba cara menjalani hidup saat ini untuk mencapai target finansial? Dari pertanyaan-pertanyaan ini, kamu akan mendapatkan jawaban yang dapat membantu menentukan rencana keuangan seperti yang tepat untuk mewujudkan target finansial.

Keputusan untuk mengubah cara menjalani kehidupan memang membutuhkan kedisiplinan dan pengorbanan yang tidak sedikit, tetapi kamu akan mendapatkan kepuasan dari hasil akhirnya di kemudian hari.

Artikel Terkait