Perencanaan Keuangan

Beda Prabayar dan Pascabayar dalam Merencanakan Keuangan

Ajaib.co.id – Menurut Certified Financial Planner, Financial Planning Standards Board Indonesia, perencanaan keuangan adalah sebuah proses untuk mencapai tujuan hidup seseorang melalui pengelolaan keuangan secara terencana.

Ini berarti, seseorang akan memutuskan untuk mulai merencanakan keuangannya, ketika mereka hendak mencapai tujuan-tujuan dalam hidup.

Tujuan-tujuan dalam hidup yang ingin dicapai oleh seseorang antara lain, menikah, memiliki rumah sendiri, memiliki kendaraan pribadi, pergi beribadah ke tanah suci, kesiapan biaya membesarkan anak, biaya pendidikan anak, serta tersedianya dana pensiun di hari tua.

Dan dalam prosesnya, perencanaan keuangan ini mengalami perubahan. Di mana perubahan ini salah satunya ditentukan oleh perkembangan zaman. 

Di mana tentu saja proses merencanakan keuangan antara ibu kita yang lahir di tahun 1960an dan menikah di tahun 1980an dengan kita yang lahir di tahun 1980an dan menikah di tahun 2000an akan sangat berbeda.

Jika dahulu, perencanaan keuangannya lebih sederhana karena teknologi belum terlalu maju dan berkembang, maka beda halnya dengan masa sekarang.

Sebagai contoh, perkembangan teknologi masa sekarang atau era modern telah memperkenalkan sistem pembayaran prabayar dan pascabayar. Pra artinya sebelum dan pasca berarti sesudah.

Sistem pembayaran prabayar dan pascabayar tentunya memiliki perbedaan yang pada akhirnya memengaruhi proses merencanakan keuangan seorang individu atau keluarga di era modern ini.

Tingkat efisiensi yang dimiliki sistem prabayar dan pascabayar lah yang menentukan masing-masing orang mau untuk menjadikannya pilihan dalam proses merencanakan keuangan.

Karena pastilah setiap orang yang melakukan perencanaan keuangan untuk mencapai beberapa tujuan dalam hidup. Keberhasilan perencanaan keuangan akan condong memilih sistem yang lebih meminimalisirkan pengeluarannya, yaitu yang lebih efisien.

Berikut beda prabayar dan pascabayar dalam beberapa contoh kasus pengeluaran dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, yang pada akhirnya bisa memberikan kita pertimbangan untuk bisa mencapai keberhasilan proses perencanaan keuangan, yakni dengan memilih sistem yang lebih efisien dalam hal pengeluaran.

Prabayar

Listrik

Pengeluaran berupa biaya listrik menjadi salah satu yang paling besar dalam kehidupan masyarakat. Dengan pengeluaran yang besar ini, tentu saja akan memengaruhi berhasil atau tidaknya proses perencanaan keuangan.  Ketika pemasukan kita akan lebih banyak untuk membayar listrik, maka tujuan-tujuan yang telah kita buat dalam perencanaan keuangan tertunda untuk segera diwujudkan.

Akan tetapi, dengan perkembangan teknologi di era modern ini, pemerintah melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN) tampil dengan menghadirkan sistem pembayaran tagihan listrik yang baru, yaitu sistem prabayar. 

Sistem ini dianggap mampu untuk membantu masyarakat dalam hal menghemat pengeluaran. Dengan menggunakan sistem ini, pemilik rumah akan membeli kuota energi listrik dalam satuan kWh yang dirupakan dalam bentuk voucher. 

Cara membeli voucher listrik prabayar ini seperti membeli  voucher pulsa ponsel prabayar, di mana pada voucher tersebut terdapat nomor kode. Nomor kode ini lah yang kemudian kita masukkan melalui bargainser yang menempel pada meteran listrik di rumah. Setelah kode dimasukkan, listrik akan mengalir hingga kuota energi tercapai.

Meteran listrik akan mengeluarkan bunyi ketika listrik prabayarkita akan habis. Ini menjadi sebuah peringatan untuk kita, sang pemilik rumah, segera membeli kembali voucher listrik prabayar. Jika tidak segera membayar, maka listrik akan terputus.

Untuk harga voucher listrik prabayar dimulai dari Rp20 ribu hingga Rp1 juta. Dan jika terjadi kenaikan Tarif Daya Listrik (TDL), listrik prabayar yang sudah kita beli tidak akan terpengaruh, bahkan kWh yang telah dimasukkan ke dalam meteran listrik prabayar tidak akan ikut mengalami kenaikan.

Dengan sistem prabayar, penghuni rumah bisa mengetahui besarnya pemakaian dan menyesuaikannya dengan perencanaan keuangan (anggaran belanja). 

Misalnya, jika kita sudah melakukan perencanaan keuangan atau menentukan anggaran belanja untuk biaya listrik setiap bulan adalah Rp200 ribu, maka kita bisa langsung membeli voucher listrik prabayar senilai harga tersebut.

Dengan demikian, tidak akan ada lagi biaya listrik tidak terkendali yang mengejutkan kita di akhir bulan. Sehingga bukan menjadi hal mustahil jika proses perencanaan keuangan kita akan berhasil dengan memilih sistem prabayardalam mengalirkan listrik di rumah, karena pengeluaran lebih efisien.

Pulsa dan paket data internet

Cara membeli pulsa dan paket data internet dengan sistem prabayar itu maksudnya dengan sistem seperti pada umumnya dahulu. Di mana untuk bisa mengirimkan pesan, melakukan panggilan call, video call, bermain di sosial media dan aplikasi lainnya, kita perlu untuk terlebih dahulu mengisi ponsel kita dengan pulsa dan paket data internet.

Biasanya, sistem prabayar pulsa dan paket data internet sangat dekat dengan mereka yang masih duduk di bangku sekolah. Mereka akan lebih memilih untuk membayar sejumlah uang di awal untuk bisa menikmati pulsa dan paket data internet. Namun, tidak semua kasus menyebutkan anak sekolah yang paling menggemari sistem ini. Ada juga kasus beberapa pekerja, orang tua yang lebih memilih menggunakan cara lama ini.

Jika kita sangat menyukai berselancar di media sosial melakukan panggilan telepon dan video dengan beberapa teman kita, mengingat keadaan hari-hari ini sering menganjurkan kita untuk banyak di rumah saja, maka sistem prabayar pulsa dan data internet akan mengganggu perencanaan keuangan kita.

Karena pemakaiannya akan sangat tak terkendali dan membuat pengeluaran bulanan kita untuk aktivitas sosial ini lebih besar dan jauh dari kata efisien.

Tapi beda halnya, jika kita sudah terlebih dahulu menganggarkan kebutuhan akan pulsa dan paket data internet dalam list data perencanaan keuangan kita ( anggaran belanja), maka dapat dipastikan kita kan lebih hemat dan efisien menggunakan sistem prabayar ini.

Kita akan lebih bijak dalam menggunakan pulsa dan paket data internet untuk kebutuhan eksis di dunia maya. 

Pascabayar

Listrik

Sebelum menggunakan sistem prabayar, rumah-rumah di negara kita menerapkan sistem pembayaran listrik pascabayar. Di mana pemilik rumah akan menerima tagihan listrik pada akhir bulan, sesuai energi yang dipakai.

Dengan listrik pascabayar, ketersedian listrik di rumah kita akan tidak terbatas setiap bulannya. Namun, karena hal ini, kita bisa terlena dalam menggunakan listrik sehingga tagihan listrik di akhir bulan akan membengkak.

Dan jika sudah membengkak, tapi kita tidak sanggup untuk membayarnya, maka yang terjadi adalah PLN akan memutus aliran listrik, sehingga rumah kita menjadi gelap gulita. Listrik pascabayar juga membebankan biaya admin dan pajak, sekalipun tidak ada konsumsi listrik di rumah kita.

Jika kita menggunakan listrik pascabayar, kita disarankan untuk teliti membandingkan besaran biaya pembayaran listrik setiap bulannya dari struk tagihan dengan besaran listrik pada meteran listrik. Karena terkadang hasilnya berbeda dengan meteran listrik pada bargainser.

Pulsa dan paket data internet

Pulsa dan paket data internet yang dibayar setelah pemakaian dikenal dengan istilah pulsa atau paket data internet pascabayar.

Penggunaan sistem pascabayar pada pulsa dan data internet ini terbilang efisien dalam hal waktu. Di mana kita tidak perlu takut pulsa atau kuota kita habis ketika sedang menelpon atau berselancar di dunia maya.

Meski begitu, seperti listrik pascabayar, pemakaian pulsa dan paket data internet pascabayar ini seringkali membuat kita terlena dalam penggunaan dan pada akhirnya kaget ketika mendapat tagihan dalam jumlah yang sangat besar.

Kelompok masyarakat yang lebih suka menggunakan sistem ini pascabayar pulsa dan paket data internet ini adalah para pekerja dan pengusaha, mengingat kebutuhan yang besar akan mobilisasi. Namun, meskipun bisa membuat terlena dan akhirnya tagihannya membengkak, pengguna paket data internet pascabayar ini boleh sedikit merasa lega.

Mengapa? Karena beberapa operator paket data kini menghadirkan konsep family dalam penggunaan paket data internet pascabayar. Di mana dengan menggunakan paket data berkategori family ini, kita bisa mengajak beberapa rekan dan kerabat untuk bisa bergotong royong membayar tagihan paket data internet setiap bulannya. 

Umumnya, tagihan yang akan dibebankan kepada anggota paket dengan kategori ini tidak akan lebih dari Rp100.000 dengan besaran kuota yang diberikan 35GB setiap bulannya.

Artikel Terkait