Ajaib.co.id – Selamat Hari Kemerdekaan! Tanggal 17 Agustus adalah momentum hari ulang tahun Republik Indonesia yang diresmikan sebagai hari libur nasional untuk memperingati hari kemerdekaannya.
Melalui momentum ini, masyarakat Indonesia diajak untuk merefleksikan kembali sejarah yang menandai bebasnya bangsa dari penjajahan bangsa asing.
Adapun pada HUT RI ke-77 tahun 2020 ini, tema yang diusung adalah ‘Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat’.
Tema ini diangkat dengan latar belakang tantangan pandemi Covid-19 yang menimbulkan tekanan ekonomi dan sosial pada masyarakat yang sudah berlangsung selama dua tahun.
Pemerintah berharap masyarakat saling bahu membahu mencapai percepatan pemulihan di semua sektor termasuk memajukan ekonomi bangsa sehingga siap menghadapi tantangan global.
Sejalan dengan hal ini, imbauan pemerintah tersebut juga secara implisit mengajak masyarakat untuk bisa mencapai tingkat kesejahteraan tertentu pada level individu yang ditandai dengan kelas ekonomi.
Hal ini seringkali dikaitkan dengan level kemerdekaan finansial yang marak dibicarakan di media sosial beberapa waktu terakhir. Apa sebenarnya kemerdekaan finansial dan bagaimana cara mencapai kemerdekaan finansial? Simak ulasannya berikut ini!
Pengertian Kemerdekaan Finansial
Apa itu kemerdekaan finansial? Seberapa penting bagi seseorang untuk mencapai kemerdekaan finansial? Sebenarnya, seseorang bisa mendefinisikan kemerdekaan finansialnya sesuai dengan tujuan finansialnya masing-masing.
Namun secara umum, arti kemerdekaan finansial adalah memiliki tabungan, investasi, dan uang tunai yang cukup untuk memenuhi gaya hidup.
Kemerdekaan finansial juga berarti memiliki cukup uang untuk bisa mengejar hal apapun yang diinginkan dalam hidup termasuk didalamnya pensiun lebih awal.
Dengan mendeklarasikan diri telah mencapai kemerdekaan finansial, seseorang tidak perlu lagi bekerja atau melakukan sesuatu hal dengan motivasi memiliki uang untuk bisa terus hidup.
Sayangnya, banyak orang yang gagal mencapai kemerdekaan finansial pada usia tertentu yang sudah direncanakan karena berbagai macam faktor seperti berada di situasi sandwich generation, tergoda dengan gaya hidup hedonisme, terlilit utang, terlibat investasi bodong dan lain sebagainya.
Jadi, mencapai kemerdekaan finansial tidak serta merta berarti harus memiliki uang 100 juta, 500 juta, 1 miliar atau 10 miliar saja, lho. Ada beberapa level keuangan yang harus kamu lalui untuk bisa menuju kemerdekaan finansial.
Baca Juga: Mau Mencapai Financial Freedom di Usia Muda? Ini Manfaat & Cara yang Bisa Dilakukan
Level Keuangan Menuju Kemerdekaan Finansial
Dalam piramida perencanaan keuangan, kemerdekaan finansial bisa dicapai dengan melewati beberapa level keuangan sebagai berikut:
1. Dependensi Finansial (Financial Dependent)
Kondisi ini mungkin tidak menyenangkan karena kamu masih harus bergantung pada seseorang atau institusi untuk bisa membiayai kebutuhan hidup sehari-hari.
Hal ini ditandai dengan pengeluaran lebih besar dari pemasukan yang kamu terima.
Pada level ini, kamu mungkin masih bergantung pada orangtua, saudara, suami atau perusahaan tempat kamu bekerja dan memiliki banyak tagihan/utang yang mengerubungi.
2. Survival Finansial (Financial Survival)
Survival finansial adalah kondisi yang lebih baik dibandingkan dependensi finansial. Pada level ini, kamu bisa menjaga kelangsungan hidup karena pengeluaran bisa sama dengan penghasilan.
Hal ini bisa ditandai dengan kemampuan memenuhi komitmen keuangan seperti mampu membayar semua tagihan, utang dan tidak bergantung pada orang lain untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari.
Namun, pada tahap ini kamu belum memiliki instrumen tabungan dan investasi tapi sudah cukup stabil untuk bisa melanjutkan hidup dengan pemasukan dari jerih payah kamu sendiri.
3. Finansial Stabil (Stable Financial)
Setelah konsisten memenuhi komitmen keuangan dan menekan pengeluaran Anda, maka pada level finansial stabil kamu sudah memiliki dana untuk menabung.
Pada tahap ini, kamu disarankan untuk menabung demi memenuhi dana darurat. Meski sudah bisa menabung, mungkin pada tahap ini kamu belum bebas utang dan hal ini cukup lumrah.
Kamu mungkin masih memiliki beberapa jenis utang jangka panjang seperti kredit kepemilikan rumah, apartemen, mobil, dan atau barang elektronik.
4. Keamanan Finansial (Financial Security)
Setelah memenuhi dana darurat, level selanjutnya adalah memenuhi keamanan finansial yang ditandai dengan penempatan dana pada instrumen investasi.
Jika telah membangun basis investasi yang kuat, kamu tidak lagi mengandalkan penghasilan untuk menutupi pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari.
Pada tahapan ini, kamu sudah memiliki dana darurat, asuransi, investasi baik yang berwujud ataupun tidak berwujud, serta memiliki sedikit porsi utang. Hal ini berarti kamu bisa membangun dan mengelola dengan baik aset yang dimiliki.
5. Kemerdekaan Finansial (Financial Freedom)
Pada level ini, kamu sudah beberapa jenis tabungan, bebas dari utang dan kamu telah melakukan investasi jangka panjang yang solid.
Imbal hasil yang kamu dapatkan dari perputaran uang hasil investasi juga dianggap sudah cukup untuk menutupi gaya hidup yang kamu terapkan saat ini.
Tidak mudah untuk mencapai kemandirian finansial, tetapi bukan tidak mungkin level ini akan kamu capai.
Banyak orang mendapatkan pemasukan yang besar, tetapi masih saja berada pada level survival atau stabil. Ingatlah bahwa pilihan yang kamu buat saat ini bisa sangat mempengaruhi kehidupan kamu di masa depan.
Jangan terbebani oleh pemikiran tentang kemerdekaan finansial. Jika kamu terus berusaha dan membuat pilihan finansial yang cerdas, besar kemungkinan kamu bisa mencapai kemerdekaan finansial.
Cara Mencapai Kemerdekaan Finansial
Dibutuhkan waktu untuk mewujudkan kemerdekaan finansial, tetapi perhitungan yang matang, rencana yang terstruktur dan ketenangan pikiran akan sangat penting untuk mewujudkan hal ini.
Salah satu cara mencapai kemerdekaan finansial adalah dengan menghitung dana pensiun melalui 4% rule. Aturan ini dipopulerkan oleh tiga professor dari University Trinity yang meneliti tentang dana pensiun.
Menurut mereka, imbal hasil investasi 7% per tahun dari total pengeluaran selama 25 kali biaya hidup tahunan sudah bisa membiayai kebutuhan sehari-hari selama kurun waktu yang panjang.
Angka imbal hasil 7% dari dana pensiun itu didapatkan dengan asumsi inflasi 3% per tahun, sehingga selisih 4% bisa dialokasikan untuk kebutuhan sehari-hari.
Rumus menghitung dana pensiun adalah pengeluaran tahunan dikali dengan 25 kali pengeluaran tahunan. Angka 25 tersebut diperoleh dari 100% dibagi dengan 4%.
Contoh:
Pengeluaran rutin= Rp4 juta per bulan/Rp48 juta setahun.
Dana yang harus dipersiapkan untuk pesiun= Rp48 juta x 25 = Rp1,2 miliar.
Nah, jika kamu mampu menghasilkan return (imbal hasil) sebesar 7% dari dana tersebut setiap tahun, maka kamu sudah bisa pensiun dengan nyaman dengan hanya menggunakan 4% diantaranya untuk kebutuhan sehari-hari.
Namun, perlu diingat bahwa angka tersebut adalah angka minimum yang aman untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar dan bukan untuk memenuhi keinginan sekunder dan tersier.
Jadi, semakin besar nominal dana pensiun yang kamu miliki, maka kamu bisa meningkatkan gaya hidup di masa pensiun kamu nanti.
Baca Juga: Kenapa Financial Literacy Penting bagi Perempuan?
Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!
Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi, bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan terpercaya. Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.
Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksadana, margin trading, day trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!