Dunia Kerja

Kerja Kantoran vs Wiraswasta, Mana yang Lebih Cuan?

Ajaib.co.id – Mungkin kita sering mendengarkan bahwa uang tidak dapat membeli kebahagiaan. Namun kenyataannya semua membutuhkan uang untuk membeli kebutuhan. Untuk bisa memenuhi kebutuhan tersebut, orang-orang akan bekerja demi mendapatkan uang. Sejak dulu, pekerjaan selalu berevolusi mengikuti perkembangan zaman. Era dulu, petani, pedagang dan nelayan adalah pekerjaan yang paling banyak dilakukan manusia. 

Nah, seiring berjalannya waktu, kerja kantoran adalah pekerjaan yang paling santer diminati oleh banyak orang. Sekarang ini, menjadi pekerja kantoran masih tetap diminati, namun perkembangan dunia digital dengan pesat, merubah tren bekerja kantoran.

Memanfaatkan digital, banyak orang terutama milenial lebih tertarik menjadi youtuber atau influencer? Bahkan hal ini didukung dengan keadaan pada masa pandemi, sehingga menyebabkan perubahan gaya kerja dalam perkantoran. Apakah kerja kantoran masih tetap menjadi primadona di masa yang akan datang? Yuk, simak artikel berikut ini:

Perubahan Cara Kerja

Bagi sebagian orang, bekerja dan mendapatkan jabatan di perusahaan ternama adalah impian. Mereka dengan serius menekuni karir pada perusahaan untuk bisa mendapatkan kesejahteraan atau sekedar menaikkan pride-nya di mata rekan kerjanya.

Rata-rata orang yang menjadi pekerja kantoran adalah mereka yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, lho. Hal ini tidak lepas dari keuntungan yang didapatkan bila bekerja pada perkantoran, seperti:

1. Mendapatkan fasilitas yang memadai

Kebanyakan perusahaan memberikan fasilitas kepada karyawannya. Bentuk fasilitas yang diberikan tidak semua sama, tergantung pada jenis dan kemampuan perusahaan tersebut. Fasilitas yang diberikan juga biasanya diberikan untuk mendukung situasi bekerja yang nyaman dan tenang sehingga dapat memberikan hasil kerja yang optimal.

2. Belajar disiplin dan mengelola waktu

Menjadi pekerja kantoran pasti akan terikat dengan jam kerja di tempat kerja atau kantor sesuai dengan kebijakan yang ditentukan oleh perusahaan. Adanya jam kerja akan membuat kamu disiplin dan mudah dalam mengelola waktu.

3. Mengasah skill dan kemampuan berkomunikasi

Bekerja dalam perusahaan tentu akan memberikan kamu kesempatan meningkatkan pengetahuan dan menambah skil yang belum dimiliki. Selain itu, berinteraksi dengan rekan kerja atau atasan dalam lingkungan kantor, juga mengasah kemampuan berkomunikasi terutama dalam forum resmi yang diinisiasi oleh perusahaan.

4. Belajar tentang dunia bisnis

Selain meningkatkan pengetahuan, kamu juga bisa menyerap dan mempelajari bisnis perusahaan. Tak jarang, pekerja yang sudah matang di perusahaan kemudian memutuskan resign untuk memulai bisnisnya sendiri. 

Namun, saat ini dunia perkantoran tengah dihadapkan pada gaya kerja yang baru. Sejak dihantam oleh pandemi virus corona, banyak negara yang menerapkan pembatasan bekerja di kantor dan menggaungkan bekerja di rumah (WFH atau work from home).

Tentu bekerja secara daring, memiliki kesan dan pengalaman yang berbeda dengan bekerja di lingkungan kerja serta mengurangi keuntungan yang didapatkan bila bekerja di kantor seperti biasanya.

Kerja Kantoran VS Wiraswasta

Menurut Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, rasio kewirausahaan Indonesia hanya sekitar 3,47 persen. Padahal, rasio kewirausahaan di negara-negara  ASEAN seperti Singapura sebesar 8,76 persen, Thailand mencapai 4,26 persen dan Malaysia 4,74 persen.

Menurut beliau, rasio kewirausahaan negara maju adalah 10 sampai 14 persen. Nah, Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama pandemi COVID-19, jumlah pekerja informal meningkat sebesar 1,18 juta atau 2,62 persen bila dibanding pada tahun 2019. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada pertumbuhan pekerja informal.

Berdasarkan hal itu, kemungkinan di masa depan, masyarakat Indonesia akan lebih tertarik untuk menjadi wiraswasta atau pekerja informal daripada pekerja kantoran.

Apa itu Wiraswasta?

Menurut Direktorat Pendidikan Menengah Umum, wiraswasta adalah jenis pekerjaan atau orang yang melakukan pekerjaan secara mandiri dan tidak ditentukan oleh atasan karena tidak ada atasan baginya.

Dari segi ekonomi, pengertian wiraswasta adalah orang yang berani mengambil risiko dengan terlibat langsung dalam pengaturan proses ekonomi tanpa adanya ketergantungan pada orang lain. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa wiraswasta adalah orang yang memiliki keberanian, keteladanan, dan semangat yang bersumber pada diri sendiri untuk memenuhi kebutuhan dan permasalahan hidup dengan melakukan pekerjaan secara mandiri dan tidak ditentukan oleh atasan.

Keunggulan sebagai wiraswasta adalah bekerja bebas dan tidak terlalu terikat dengan aturan dan jam kerja.  Nah, ditambah dengan kemajuan teknologi, hal ini dapat meningkatkan minat masyarakat untuk bekerja sebagai pekerja informal, lho.

Karakteristik Wiraswasta

M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer mengemukakan bahwa terdapat 8 karakteristik atau ciri-ciri wirausaha, yaitu:

  1. Desire for responsibility, memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya, sehingga mereka akan selalu mawas diri.
  2. Preference for moderate risk, lebih memilih risiko yang moderat, sehingga mereka selalu menghindari risiko, baik yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi.
  3. Confidence in their ability to success, kepercayaan diri untuk memperoleh kesuksesan.
  4. Desire for immediate feedback, selalu menghendaki umpan balik dengan cepat.
  5. High level of energy, memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginan, demi masa depan yang lebih baik.
  6. Future orientation, berorientasi dan memiliki perspektif, serta berwawasan luas.
  7. Skill at organizing, memiliki keterampilan dan mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.
  8. Value of achievement over money, menghargai prestasi dari uang.

Manfaat Karakter Wiraswasta

Dengan memiliki karakteristik wiraswasta di atas, kamu bisa medapatkan beberapa manfaat positif bagi diri kamu seperti:

  1. Memiliki usaha sendiri yang bisa menghasilkan keuntungan;
  2. Menjadi pemimpin dan bukan lagi karyawan;
  3. Menciptakan lapangan pekerjaan;
  4. Usaha dapat diwariskan kepada keturunan; dan
  5. Mandiri dan tidak bergantung pada orang lain; dan 

Nah, jika kamu memiliki karakter di atas, maka kamu akan cenderung memiliki beberapa sifat seperti di bawah ini:

  1. Memiliki kepercayaan diri;
  2. Kreatif dan inovatif;
  3. Memiliki keahlian di beberapa bidang;
  4. Memiliki pengetahuan dalam dunia usaha/ industri;
  5. Mampu melihat kebutuhan pasar;
  6. Memiliki tekad dan kemauan kuat;
  7. Tekun dan tidak mudah menyerah;
  8. Suka tantangan;
  9. Pandai bergaul; dan
  10. Memiliki karakter sebagai pemimpin.

Tren Wiraswasta di Era Digital

Bila melihat data penggunaan media sosial oleh Pengguna Internet Usia 16 sampai 64 Tahun di Indonesia selama tahun 2020, sebanyak 94 persen pengguna internet berusia 16 sampai 64 tahun di Indonesia mengakses platform youtube hanya dalam satu bulan terakhir.

Fantastis, bukan? Persentase tersebut menjadi yang paling tinggi apabila dibandingkan dengan platform lainnya seperti WhatsApp dengan 87,7 persen, Instagram dengan 86,6 persen dan Facebook dengan 85,5 persen.  

Dengan melihat tingkat penggunaan tersebut, bisa dilihat bahwa media sosial merupakan prospek yang besar untuk mengumpulkan pundi-pundi pendapatan. Hal ini tentu sudah di lirik oleh para influencer terutama para influencer investasi.

Mereka dengan gencar mempromosikan atau mengedukasi hal-hal dalam investasi yang kemudian meningkatkan minat masyarakat terutama kaum milenial untuk terjun ke dunia investasi atau sekedar hanya untuk mengikuti jejak idolanya.

Efek menjamurnya akun-akun influencer investasi semasa pandemi memberikan dampak banyaknya investor baru yang muncul. Alhasil, orang kemudian berlomba mencari cuan dengan menjadi trader full time.

Hal ini dikuatkan berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 16 Oktober 2020, jumlah investor pasar modal meningkat sebanyak 34,78 persen atau 3.348.396 investor dibandingkan pada akhir 2019 sebanyak 2.484.354 investor. 

Pertumbuhan investor saham juga meningkat sebesar 27,87 persen atau bertambah sebanyak 417.366 single investor identification (SID) baru sepanjang tahun 2020. Sehingga total pertumbuhan akun di Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah mencapai 1.503.682 akun.

Bahkan dalam data yang tercatat di KSEI, demografi usia investor juga semakin banyak diisi oleh usia muda. Investor usia di bawah 30 tahun tercatat berjumlah 47,84 persen dan usia 31 – 40 tahun berjumlah 24,31 persen. Dan sebanyak 53,19 persen pekerjaan investor muda adalah pegawai dan 19,17 persen adalah pelajar. Data ini menunjukkan bahwa, para generasi muda sudah banyak terjun dalam dunia investasi.

Berkembangnya teknologi dan semakin kreatifnya generasi muda, bukan berarti kerja kantoran akan semakin kurang diminati. Dan juga tidak menutup kemungkinan penerapan AI (artificial intelligence) digunakan dalam perusahaan.

Bekerja menjadi pebisnis ataupun full time trader tentu dilakukan dengan pertimbangan yang matang, lho. Kamu harus juga mencari tahu keuntungan dan kelemahan bila bekerja dalam sektor informal. 

Nah, buat kamu yang ingin menjadi trader atau pebisnis dengan banyak investasi, mulailah berinvestasi lewat Aplikasi Investasi Ajaib, dana kamu akan dikelola oleh Manajer Investasi terbaik yang memberikan keuntungan yang optimal. Nah, tunggu apalagi? Segera miliki akun Ajaib ya. 

Artikel Terkait