Berita

Kekayaan Sandiaga Uno Rp5 Triliun, Apa Saja Asetnya?

Ajaib.co.id – Akhir tahun lalu, Presiden Joko Widodo merombak jajaran kabinetnya. Tercatat, ada enam menteri baru yang masuk dalam Kabinet Indonesia Maju. Salah satunya adalah Sandiaga Uno. Dari enam menteri baru tersebut, kekayaan Sandiaga Uno yang terbesar.

Sandiaga Uno masuk dalam Kabinet Indonesia Maju di akhir tahun 2020 sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Ia menggantikan Wishnutama yang menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebelumnya.

Kelima sosok lainnya yang masuk dalam Kabinet Indonesia Maju berbarengan dengan Sandiaga Uno adalah Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, M Lutfi (Menteri Perdagangan), Budi Gunadi Sadikin (Menteri Kesehatan), Yaqut Cholil Qoumas (Menteri Agama), dan Wahyu Sakti Trenggono (Menteri Kelautan dan Perikanan).

Merujuk situs https://elhkpn.kpk.go.id yang memuat Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), keenam menteri baru tersebut pernah melaporkan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tercatat, Sandiaga Uno memiliki jumlah kekayaan terbesar, yakni Rp5,09 triliun.

Terakhir kali, Sandiaga melaporkan kekayaannya ke KPK pada tanggal 14 Agustus 2018. Saat itu, ia melaporkan kekayaannya sebagai calon penyelenggara negara atau Calon Wakil Presiden RI. Jumlah kekayaan sebesar Rp5,09 triliun yang dimiliki oleh Sandiaga Uno tersebar ke berbagai macam aset. 

Aset kekayaan terbesar Sandiaga ialah surat berharga sebesar Rp4,7 triliun. Ia juga memiliki tanah dan bangunan senilai Rp191 miliar. Rincian aset properti berupa tanah dan bangunan milik Sandiaga berada di Indonesia dan luar negeri.

Di Indonesia, Sandiaga memiliki antara lain tanah dan bangunan hibah seluas 852 m2/582 m2 di Jakarta Selatan senilai Rp21 miliar. Aset properti lainnya ialah tanah dan bangunan seluas 475 m2/239 m2 juga di Jakarta Selatan senilai Rp16 miliar. Kemudian, tanah dan bangunan seluas 454 m2/250 m2 masih di Jakarta Selatan senilai Rp7 miliar.

Di Jakarta Selatan, ia juga memiliki tanah dan bangunan seluas 450 m2/511 m2 senilai Rp11 miliar; bangunan seluas 428 m2 senilai Rp10 miliar; tanah dan bangunan seluas 277 m2/277 m2 senilai Rp5 miliar; bangunan seluas 434 m2 senilai Rp10 miliar; bangunan seluas 857 m2 senilai Rp21 miliar; dan bangunan seluas 434 m2 senilai Rp23 miliar. Beralih ke Tangerang, Sandiaga memiliki tanah seluas 15 m2 senilai Rp37 juta.

Di luar negeri, Sandiaga juga tercatat memiliki rumah yang berlokasi di 90 Holland Road, Singapura berupa bangunan seluas 160 m2 senilai Rp7,5 miliar. Tak hanya Singapura, Sandiaga juga memiliki bangunan seluas 119 m2 di 3 Washington CR # 901, Amerika Serikat senilai Rp7,4 miliar.

Dua aset properti Sandiaga lainnya di negeri Paman Sam ialah bangunan seluas 110 m2 di 416 Apartement Marlborough Street 507 Boston senilai Rp15,6 miliar dan bangunan seluas 98 m2 di Apartement 10B, 163 West 18TH Street, New York senilai Rp33,2 miliar.

Aset kekayaan Sandiaga selain properti adalah alat transportasi dan mesin (dua unit mobil) Rp325 juta, kas dan setara kas Rp495 miliar, harta bergerak lainnya Rp3,2 miliar, dan harta lainnya Rp41 miliar. Selain itu, Sandiaga juga tercatat memiliki utang Rp340 miliar.

Sebelum terjun ke dunia politik, Sandiaga memang dikenal sebagai pengusaha sukses. Pada tahun 2009, ia pernah dinobatkan sebagai orang terkaya ke-29 di Indonesia versi majalah Forbes. Jabatan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) pun pernah disandangnya pada periode 2005–2008.

Sandiaga sukses menjalankan beberapa perusahaan. Ia merupakan salah satu pendiri perusahaan investasi bernama PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Fokus utama Saratoga ialah pada sumber daya alam dan infrastruktur di Indonesia dan Asia Tenggara.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini juga pernah berinvestasi di bisnis maskapai penerbangan melalui Tigerair Mandala. Sandiaga menghidupkan kembali PT Mandala Airlines yang berhenti terbang sejak Januari 2011.

Sayangnya, hal tersebut tak bertahan lama setelah kembali berhenti mengudara pada 1 Juli 2014 hingga kini. Kala itu, Sandiaga memiliki saham mayoritas Tigerair Mandala.

Putra dari Mien Uno ini juga berinvestasi di Awal Bros Hospital Group sejak tahun 2016. Pada tahun 2017, Sandiaga juga berinvestasi pada Deltomed yang bergerak di bidang obat-obatan herbal. Ada pula Gilang Agung Persada (GAP) yang dimulai pada 2014, MGM Bosco yang bergerak di bidang cold chain logistic pada 2016, dan Mitra Pinasthika Mustika (MPM) yang dimulai pada 2010.

Saratoga juga merambah sektor infrastruktur. Melalui kepemilikan saham di Nusaraya Cipta, Saratoga terjun dalam pengelola jalan tol yang dimulai sejak tahun 2006. Jejaring bisnis Sandiaga juga merambah Paiton Energy sebuah perusahaan energi yang mulai pada 2015 dan masih banyak lagi aksi-aksi bisnisnya di bidang energi (Adaro Energy), kelapa sawit (Amara Plantation) serta pertambangan emas (Finder Resources Limited).

Menariknya, saat Sandiaga ditunjuk sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, emiten-emiten yang terafiliasi dengan Sandiaga kompak menunjukkan tren positif. Saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), misalnya, mengalami penguatan paling kentara, yakni 10,96% ke level Rp3.950. Sandiaga tercatat memiliki 583.565.429 lembar saham di perusahaan ini atas nama pribadi.

Namun pada Januari 2017, Sandiaga memilih untuk mundur dari Saratoga, ia menjual kepemilikan saham di perusahaan tersebut dan mitra kerjanya Edwin Soeryadjaya membeli saham yang dijual Sandiaga.

Tak heran kekayaan Sandiaga Uno mencapai triliunan rupiah. Sepak terjang bisnisnya melingkupi berbagai bidang dan banyak yang menuai kesuksesan. Bukan tak mungkin, kekayaannya akan makin bertambah meskipun ia kini turut mengabdi di jajaran eksekutif negara sebagai menteri.

Artikel Terkait