Ajaib.co.id – Kasus korupsi di Indonesia memang sejak dulu selalu meresahkan. Merupakan salah satu permasalahan ekonomi yang selalu diperingatkan oleh para ahli agar bisa diberantas dengan cermat.
Korupsi mengganggu tatanan hidup negara hingga ke masyarakatnya. Mengacaukan rencana-rencana yang sudah disusun secara jelas dan programnya sudah ada.
Terlebih kasus korupsi di Indonesia sekarang kebanyakan dilakukan secara beramai-ramai. Walaupun sudah dijebloskan ke penjara, belum menjamin semua uang akan kembali pada negara karena larinya sudah ke mana-mana hingga tidak likuid lagi.
Hukum di Indonesia untuk pemberantasan korupsi sudah cukup kuat dengan adanya Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK. Lembaga ini sudah berhasil menyelamatkan aset negara hingga ratusan triliun rupiah sejak pertama kali berdiri pada tahun 2004.
Namun, kasus korupsi di Indonesia memang masih menjadi pekerjaan rumah yang cukup berat. Diberantas satu, maka akan lahir yang lainnya.
Sepertinya walaupun penangkapan telah terjadi di mana-mana, dan hukuman yang menanti, kasus korupsi belum mau berhenti. Contohnya adalah kasus yang terjadi baru-baru ini.
Di masa pandemi ketika semua masyarakat sedang berjuang menghadapi masalah ekonomi yang menjerat mereka, pejabat-pejabat yang berwenang malah nekat memanfaatkan kekuasaan mereka untuk merampas harta negara demi kepentingan pribadi. Hal ini termasuk memalukan dan banyak yang merasa dikhianati.
Kasus-kasus tersebut sempat memenuhi berita utama media-media di Indonesia dan membuat orang terkejut. Di sisi lain, banyak yang memuji kinerja KPK yang awalnya ditakutkan kekuatannya dikurangi, tapi ternyata sampai sekarang masih bertaji karena berhasil meringkus dua menteri yang terciduk menyalahgunakan jabatannya untuk kepentingan pribadi.
Kasus Korupsi Benih Lobster
Kasus korupsi benih lobster yang menjerat ex-Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo adalah salah satu hal memalukan yang terjadi di masa pandemi ini. Menjadi berita utama di berbagai media Indonesia karena terjadi secara mengejutkan.
Operasi tangkap tangan dilakukan setelah Edhy Prabowo berserta istrinya melakukan perjalanan dinas ke Hawaii.
Namun, setelah diselediki perjalanan dinas itu terindikasi tidak hanya dilakukan untuk bekerja, tapi juga untuk belanja barang-barang mewah yang uangnya merupakan hasil dari suap yang diterima Edhy Prabowo.
Suap tersebut diterimanya dari ekspor benih lobster. Barang-barang mewah yang dibawa pun ikut disita KPK untuk barang bukti.
Tidak hanya melakukan operasi tangkap tangan di bandara, KPK juga menggeledah kantor KKP untuk mengincar barang bukti lainnya.
Kasus Korupsi Dana Bansos
Akhir Desember lalu, KPK menangkap ex-Menteri Sosial Juliari Batubara sebagai tersangka korupsi bantuan sosial. Korupsi satu ini membuat masyarakat marah besar.
Bagaimana tidak? Bantuan sosial yang dikucurkan oleh pemerintah ternyata sebagian besar dimanfaatkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi mereka.
Para tersangka terindikasi mendapatkan bayaran per paket bansos dari perusahaan yang menang tender atau yang menyediakan paket-paket tersebut. Penyediaan paket ternyata berasal tiga vendor yang salah satunya milik anak buah Juliari Batubara, yaitu Matheus Joko Santoso.
Bayaran yang dikumpulkan dari penyediaan paket tersebut mencapai Rp17 miliar. Jumlah yang tentu tidak sedikit. Banyak yang menduga bahwa pengadaan bahan pokok untuk bantuan ini banyak dicurangi dilihat dari kualitasnya yang rendah.
Akhirnya untuk meminimalisir kejadian ini tidak terulang lagi, di tahun 2021 ini bantuan akan dikucurkan dalam bentuk tunai.
Tugas Kementerian Sosial adalah sebagai penyalur utama bantuan yang dikucurkan pemerintah untuk masyarakat. Namun karena kinerjanya yang buruk, banyak yang meminta Kementerian Sosial sebaiknya dibubarkan saja. Terlebih sudah beberapa kali menterinya ditangkap KPK dari tahun ke tahun akibat masalah korupsi.
Jenis Korupsi yang Ada di Indonesia
Indonesia mengenali tujuh jenis korupsi yang keberadaannya dianggap mengancam negara. Hal ini bahkan disebutkan di Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Berikut ini rinciannya:
1. Korupsi yang terkait dengan keuangan dan perekonomian negara
Yang terkait dengan perekonomian dan uang negara maksudnya adalah berbagai kegiatan yang merugikan keuangan negara. Contohnya manipulasi pembayaran pajak yang dikurangi, padahal pembayarannya cukup besar.
2. Kasus suap
Kasus suap adalah korupsi yang paling sering terjadi di Indonesia. Tidak hanya di pemerintahan, rakyat biasa pun bisa saja melakukan suap. Suap ini seperti sudah mendarah daging di kehidupan masyarakat kita.
Contohnya saja ketika ingin terhindar dari hukuman pelanggaran lalu lintas, masyarakat memberikan uang yang lebih besar pada polisi. Atau ingin mendapatkan hasil yang bagus di sekolah, akhirnya menyogok kepala sekolah. Hal ini terjadi di sekitar kita dan seharusnya tidak dibiarkan begitu saja.
3. Gratifikasi
Gratifikasi yang dilarang adalah yang diterima oleh pegawai negeri atau penyelenggara negara lainnya. Mereka dilarang mendapatkan hadiah dari orang lain apa pun alasannya.
4. Penyalahgunaan jabatan
Penyalahgunaan jabatan yang masuk ke ranah korupsi adalah memalsukan laporan keuangan, menghilangkan barang bukti aksi korupsi, yang tujuannya untuk melindungi diri sendiri.
5. Pemerasan
Pemerasan yang dilakukan pegawai negeri atau penyelenggara negara. Pada praktiknya seperti pungli yang memberatkan orang lain.
6. Perbuatan curang
Perbuatan curang yang terjadi di proyek pemerintahan yang pada akhirnya merugikan keuangan negara.
7. Adanya kepentingan dalam pengadaan
Pengadaan dikenal sebagai kegiatan menghadirkan barang atau jasa yang dibutuhkan pemerintah, tapi dilakukan atas dasar kepentingan pribadi.
Kasus korupsi di Indonesia bisa ditangani dengan cepat apabila aparat yang berwenang dan masyarakat saling berkoordinasi. Saat ini usahanya sudah termasuk bagus, walaupun pekerjaan rumahnya masih banyak karena celah untuk melakukan korupsi selalu saja ada.
Untuk itu semoga ke depannya masalah korupsi ini bisa semakin berkurang demi perekonomian Indonesia yang lebih baik.