Banking

Ini Dia Biaya Transfer Antar Bank – BUKU IV 2021

Sumber: Pexels

Ajaib.co.idBiaya transfer antar bank disebut sebagai sebuah biaya yang akan dikenakan kepada setiap nasabah saat melakukan transfer sejumlah uang kepada penerima yang punya rekening bank berbeda. 

Sebagai ilustrasi, kamu punya rekening bank BCA namun ingin mengirim sejumlah uang kepada orang tua. Tetapi, orang tuamu memiliki rekening bank yang tidak sama denganmu yakni bank CIMB Niaga.

Kamu masih bisa mengirim uang tersebut kepada orang tua dengan adanya potongan biaya transfer. Karena kamu mengirim sejumlah uang ke rekening bank yang berbeda. 

Ini adalah contoh dan ilustrasi dari biaya transfer antar bank yang perlu nasabah tanggung saat melakukan transfer uang ke rekening bank yang berbeda. Besaran biaya transfer ini tidak bisa kita samakan satu bank dengan bank lainnya, lantaran biaya transfer ini ditentukan oleh masing-masing bank bersangkutan. 

Biaya Transfer Antar Bank juga Dikenal dengan Sebutan Ini!

Dalam dunia perbankan, biaya transfer yang dibebankan kepada setiap nasabah saat melakukan pengirian uang ke beda rekening disebut transfer eksternal. Mengapa? 

Karena jenis transfer ini akan mengirimkan uang ke beda bank, seperti ilustrasi yang sudah dijelaskan oleh redaksi Ajaib di awal artikel, di mana kamu melakukan transfer uang dari BCA ke CIMB Niaga. 

Untuk melakukan transfer uang ke beda rekening, milenial bisa memilih sejumlah opsi transfer antar bank yang bisa dipilih. Ada tiga mekanisme transfer antar bank yang perlu milenial ketahui di antaranya: Real Time Gross Settlement (RTGS), Sistem Kliring Nasional Indonesia (SKNI), dan Real Time Online (RTO).

Biaya dan Mekanisme Transfer Antar Bank Menurut OJK

1. Real Time Gross Settlement (RTGS)

Mekanisme transfer antar bank ini bisa dilakukan secara real time, lantaran mekanisme transfer ini menghubungkan bank-bank dengan sistem elektronik yang disebut sistem RTGS.

Walaupun real time, tetapi hal ini jangan disalahartikan bahwa transfer uang yang dilakukan bisa sampai ke rekening tujuan pada waktu yang sama. Melainkan, real time dalam hal ini tetap membutuhkan proses transfer yang bisa memakan waktu paling lama 4 jam, namun masih bisa diterima oleh rekening tujuan pada hari yang sama.

Ketika milenial melakukan transfer uang dengan RTGS melalui kantor cabang, internet banking, dan mobile banking di atas jam 3 sore.

Uang yang dikirim oleh milenial tersebut akan sampai ke rekening tujuan pada keesokan harinya. Sedangkan, bila transfer uang yang dilakukan pada tanggal 30 atau 31. Pengiriman uang milenial akan mengalami keterlambatan selama 1 hari kerja karena adanya proses tutup buku.

Milenial bisa mengirimkan uang minimal sebesar Rp100 juta per transaksi. Biaya transfer antar bank lewat RTGS berkisar Rp25 ribu – Rp50 ribu.

2. Sistem Kliring Nasional Indonesia (SKNI)

Selain lewat RTGS, nasabah juga bisa mengirimkan uang antar bank lewat SKNI atau Lalu Lintas Giro (LLG).

Proses transfer melalui mekanisme ini terbilang memakan waktu cukup lama. Karena satu transaksi saja bisa memakan waktu 2 – 3 hari kerja hingga uang yang ditransfer diterima oleh rekening tujuan. Mengapa jenis transfer uang ini bisa memakan waktu yang lama?

Hal yang membuat mekanisme SKNI ini membutuhkan proses transfer uang yang lama, karena pihak Bank Indonesia (BI) perlu mengumpulkan uang yang ingin ditransfer oleh nasabah melalui SKNI. Lalu, Bank Indonesia (BI) akan mengirimkan uang tersebut kepada bank dan rekening tujuan. 

Saat ini, proses kliring SKNI bisa dilakukan sebanyak 9x sehari atau setiap jam pada hari kerja. Nasabah akan dikenakan biaya transfer sebesar Rp3.500 per transaksi dengan maksimal uang yang bisa dikirimkan sebesar Rp500 juta hingga Rp1 miliar per transaksi. Namun, besaran maksimal transfer ini tergantung dari masing-masing kebijakan bank bersangkutan.

3. Real Time Online (RTO)

Cara transfer uang antar bank yang paling umum dilakukan oleh nasabah adalah dengan mekanisme RTO. Di mana, bank-bank memfasilitasi fitur switching sehingga nasabah bisa melakukan transfer uang selama 24/7. Berapa biaya transfernya?

Nasabah hanya akan dibebankan biaya transfer sebesar Rp5.000 hingga Rp7.500 per transaksi. Besaran biaya transfer ini tentunya berbeda-beda dari satu bank dengan bank lainnya yang disesuaikan dengan masing-masing kebijakan bank.

Nasabah bisa melakukan transfer uang lewat RTO di mesin ATM, mobile banking, internet banking, dan SMS banking, dengan maksimal transfer hingga Rp500 juta per transaksi.

Rincian Biaya Transfer RTO dari Bank-Bank BUKU IV

Seperti diketahui, saat ini tercatat ada 7 bank BUKU IV di Indonesia di antaranya:

  • BRI.
  • Mandiri.
  • BCA.
  • CIMB Niaga.
  • BNI.
  • Bank Panin.
  • Bank Danamon.

Dari ketujuh bank BUKU IV di atas, bank-bank tersebut membebankan biaya transfer antar bank lewat RTO yang berbeda-beda.

Berdasarkan pantauan Ajaib di internet, setidaknya ketujuh bank tersebut membebankan biaya transfer mulai dari Rp5.000 hingga Rp7.500 per transaksi. Ini dia rincian biayanya:

  • Bank BCA, biaya transfer sebesar Rp6.500 per transaksi.
  • Bank Panin, biaya transfer sebesar Rp6.500 per transaksi.
  • Bank Danamon, biaya transfer ke bank lain sebesar Rp7.500 per transaksi.
  • BNI, biaya transfer Rp6.500 per transaksi.
  • BRI, biaya transfer Rp6.500 per transaksi.
  • Mandiri, biaya transfer Rp6.500 per transaksi.
  • CIMB Niaga, biaya transfer Rp6.500 per transaksi.

Biaya transfer antar bank di atas adalah biaya yang akan dibebankan kepada nasabah jika melakukan transfer uang ke beda bank.

Walaupun begitu, kamu juga bisa memanfaatkan mobile banking saat melakukan transfer uang ke beda bank. Lantaran, ada beberapa bank yang membebankan potongan biaya administrasi yang lebih kecil ketika nasabah menggunakan mobile banking.

Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan beberapa aplikasi transfer antar bank secara gratis, misalnya aplikasi Flip yang diketahui sudah bermitra dengan 16 bank di Indonesia.

Setelah mengetahui kisaran biaya transfer antar bank di sejumlah bank besar di Indonesia. Pastikan sebelum melakukan transfer uang lewat bank, milenial sudah memeriksa terlebih dahulu informasi terkait nominal uang yang ingin dikirim, serta nama penerima dan rekening tujuan agar tidak mengalami salah transfer.

Artikel Terkait