Ajaib.co.id – Nilai IHSG bisa digunakan sebagai pertimbangan investor dalam memutuskan untuk membeli atau menjual saham. Sehingga, investor perlu mengetahui bagaimana cara menghitung IHSG dan cara membaca IHSG sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang tepat.
IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan merupakan indek saham terbesar di Indonesia. IHSG disebut juga IDX atau Indonesia Composite Index (ICI). Indeks ini berisi seluruh saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Nilai IHSG dapat dijadikan gambaran pergerakan harga saham secara keseluruhan di pasar saham Indonesia. Namun, kenaikan dan penurunan poin di IHSG belum tentu mengindikasikan pergerakan harga yang sama pada suatu saham tertentu. Hal ini dikarenakan ada persentase sebuah saham menyumbang pada nilai IHSG.
IHSG merupakan poin rata-rata dari keseluruhan jumlah saham yang diperjualbelikan di bursa saham di Indonesia. Dengan kata lain, emiten dengan kapitalisasi saham yang besar lebih berpengaruh terhadap pergerakan IHSG dibandingkan emiten dengan kapitalisasi saham yang kecil.
Nilai IHSG memiliki fungsi penting dalam pasar saham. Bagaimana cara tahu berapa persen sebuah saham menyumbang pada nilai IHSG? Mari kita pelajari lebih lanjut tentang cara menghitung IHSG dan cara membaca IHSG.
Fungsi IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan)
Setiap pasar saham pasti memiliki indeks saham masing-masing. Di Indonesia, BEI memiliki beberapa indeks saham lainnya selain IHSG. Namun, sebagai indeks saham terbesar IHSG memiliki fungsi tersendiri.
Salah satu fungsi IHSG adalah sebagai penanda arah pasar. IHSG merupakan nilai representatif atas rata-rata dari seluruh saham yang diperdagangkan di BEI. Sehingga nilai IHSG memiliki fungsi sebagai penanda arah pasar saham di Indonesia karena IHSG menjadi indikator utama terkait kinerja bursa saham.
Secara umum, jika kita ingin melihat kondisi bursa saham di Indonesia, maka kita dapat melihat bagaimana pergerakan IHSG. Jika IHSG meningkat maka rata-rata harga saham di BEI sedang naik. Sebaliknya, jika IHSG mengalami koreksi, dapat diartikan bahwa banyak saham yang harganya sedang mengalami penurunan.
Fungsi IHSG lainnya adalah sebagai tolok ukur kinerja portofolio. Untuk mengetahui bagaimana kinerja portofolio saham atau reksa dana yang kamu miliki, kamu dapat membandingkannya dengan pergerakan nilai IHSG.
Misalnya kamu mendapatkan keuntungan 20% dalam satu tahun dari keseluruhan saham yang ada di portofolio. Apakah jumlah ini besar dan pertumbuhannya sudah memuaskan? Kamu dapat membandingkannya dengan pertumbuhan IHSG dalam tahun tersebut.
Jika IHSG tumbuh 50% pada tahun yang sama sedangkan portofolio mu hanya tumbuh 20%, berarti pertumbuhan portofolio dibawah IHSG dan ini tentu belum memuaskan. Sebaliknya, jika pada tahun tersebut pertumbuhan IHSG hanya 5%, berarti kondisi pasar dan mungkin kondisi perekonomian secara keseluruhan sedang lesu. Kinerja portofolio yang mampu bertumbuh sampai 20% merupakan prestasi yang cukup memuaskan.
Cara Menghitung IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan)
Setiap hari perdagangan saham di bursa, ada banyak saham-saham yang diperjualbelikan. Tidak mungkin setiap investor mengamati satu per satu pergerakan harga saham-saham tersebut. Oleh karena itu, adanya indeks saham yang merangkum pergerakan saham dalam satu hari sangat penting sebagai gambaran kondisi bursa saham di Indonesia.
Cara menghitung IHSG menggunakan metodologi perhitungan yang sama dengan yang digunakan untuk menghitung indeks saham di seluruh dunia. Metodologi untuk menentukan nilai IHSG ini disebut market value weighted average index.
Rumus IHSG = (Nilai Pasar / Nilai Dasar) x 100
Nilai pasar adalah kumulatif dari jumlah lembar saham yang tercatat di BEI dikalikan dengan dengan harga pasar. Sedangkan Nilai dasar merupakan kumulatif jumlah saham pada hari dasar dikalikan dengan harga saham pada hari dasar.
Untuk menentukan nilai IHSG, setiap saham dihitung terlebih dahulu berapa nilai kapitalisasi pasar masing-masing. Kemudian nilai kapitalisasi pasar seluruh saham ini dijumlahkan seluruhnya dan hasilnya dibagi dengan nilai dasar dan dikalikan seratus.
Nilai kapitalisasi pasar yang digunakan dalam perhitungan IHSG memiliki perbedaan dengan jumlah kapitalisasi pasar di BEI. Selisih ini terjadi karena adanya pembobotan pada setiap saham. Kriteria pembobotan tersebut merupakan kebijakan dari otoritas BEI.
Bagaimana cara tahu berapa persen sebuah saham menyumbang pada nilai IHSG? Untuk mengetahui kontribusi pergerakan harga suatu saham terhadap nilai IHSG, kita perlu mengetahui berapa nilai kapitalisasi pasar dari saham tersebut dan berapa kapitalisasi pasar keseluruhan yang digunakan dalam perhitungan IHSG.
Persentase sebuah saham menyumbang pada nilai IHSG dapat dihitung dengan cara membagi nilai kapitalisasi saham tersebut dengan jumlah kapitalisasi pasar secara keseluruhan. Kemudian hasilnya dikalikan seratus. Bisa jadi terdapat selisih pada hasilnya, namun angka tersebut dapat dijadikan gambaran umum kontribusi pergerakan harga suatu saham terhadap nilai IHSG.
Cara membaca IHSG cukup sederhana. Lihatlah apakah tren IHSG sedang naik atau turun. Jika nilai IHSG meningkat artinya kondisi pasar saham sedang bullish dimana sebagian besar saham-sama sedang mengalami kenaikan harga. Kamu bisa mempertimbangkan untuk mengambil keuntungan pada momen ini. Tentu dengan didukung analisis lainnya.
Sebaliknya jika IHSG mengalami koreksi, dapat diartikan bahwa kondisi pasar saham secara keseluruhan sedang menurun. Banyak saham-saham dengan kapitalisasi besar yang mengalami koreksi harga. Kamu bisa mempertimbangkan untuk membeli saham incaran mu.
Setelah mengetahui fungsi IHSG dan bagaimana cara menghitung IHSG, kamu dapat menggunakan nilai IHSG sebagai salah satu indikator dalam pengambilan keputusan dalam investasi saham. Jangan lupa untuk tetap melakukan analisis lainnya secara menyeluruh, ya.