Perencanaan Keuangan

Kapan Waktu Ideal untuk Berhenti Minta Uang ke Orang Tua?

Ajaib.co.id – Lulus kuliah merupakan salah satu titik penting di kehidupan kebanyakan individu. Banyak dari mereka yang memutuskan untuk bekerja untuk menghasilkan pemasukan sendiri.

Sayangnya, banyak milenial dan gen Z yang semasa kuliahnya tidak memiliki kesempatan untuk membeli barang-barang yang mereka sukai dan membenarkan perilaku boros ketika bekerja. Tidak hanya dikenal sebagai generasi yang boros, milenial dan gen Z ternyata masih minta uang ke orang tua mereka apabila gaji bulanan habis.

Berdasarkan survei pengeluaran konsumen yang dilakukan oleh Alvara Research Center pada tahun 2016, pengeluaran responden dari milenial lebih banyak digunakan untuk hiburan dan internet.

Selain itu, alokasi anggaran tabungan dan investasi mereka jauh lebih rendah dibandingkan orang tua mereka yang kebanyakan berasal dari generasi X dan boomers. Tidak mengherankan jika milenial masih suka minta uang ke orang tua mereka bahkan ketika sudah memiliki gaji sendiri.

Ketergantungan terhadap orang tua ini dipicu oleh sejumlah faktor seperti minimnya pemahaman akan perencanaan keuangan yang efektif hingga terlalu memanjakan anak.

Fenomena minta uang ke orang tua meski sudah memiliki gaji pun menimbulkan perdebatan, beberapa menganggap hal tersebut merupakan hal yang wajar selama orang tua masih mampu untuk memberikan uang.

Di lain pihak beberapa merasa tidak setuju dan mengungkapkan bahwa seharusnya individu sudah tidak bergantung lagi pada orang tua setelah mulai bekerja.

Lantas, berapa usia yang ideal untuk berhenti minta uang ke orang tua? Apakah setelah usia 18 tahun kamu harus menghidupi diri kamu sendiri atau bukanlah sebuah masalah jika kamu masih menghubungi orang tua untuk meminta uang?

Biarkan Orang Tua yang Menentukan

Tidak ada jawaban yang pasti berapa umur yang tepat untuk berhenti meminta atau meminjam uang ke orang tua, karena pada dasarnya setiap orang tua memiliki metode mendidik yang berbeda.

Misalnya, ada orang tua yang memberikan edukasi finansial ke anaknya sejak dini, tujuannya agar anaknya kelak bisa bertanggung jawab dan mandiri secara finansial bagi dirinya sendiri.

Namun, ada juga orang tua yang memiliki kondisi finansial berlebih dan merasa tidak masalah jika anaknya masih minta uang meski sudah memiliki sumber pemasukan. Umumnya, orang tua memiliki metode yang berbeda-beda dalam memberikan edukasi finansial ke pada anaknya.

Jika kamu sudah merasa merepotkan orang tua, beritahu mereka bahwa kamu sudah tidak pantas menerima uang lagi.

Selain itu, memberikan edukasi finansial sejak dini tentang menghargai uang dan tanggung jawab terhadap diri sendiri. Cara ini akan memudahkan orang tua untuk menjelaskan ke anaknya bahwa mereka harus menghidupi diri mereka sendiri di kemudian hari.

Mengalami Panik Finansial Adalah Hal yang Baik

Salah satu momen yang akan dialami oleh anak jika orang tua memutuskan untuk berhenti memberikan uang adalah panik finansial. Kebanyakan dari mereka yang mengalami panik finansial adalah individu yang menghabiskan gajinya tanpa mengalokasikan anggaran untuk menabung dan investasi.

Mereka akan menyadari bahwa harus bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri karena sudah tidak bisa mengandalkan orang tua.

Umumnya, setiap individu memiliki momen panik finansial yang berbeda-beda. Misalnya, ada individu yang merasakan momen ini tepat setelah merasakan sulitnya menabung untuk mencapai target finansial, ada yang baru merasakan ketika hutang kartu kredit mereka membengkak, bahkan baru menyadari momen tersebut di usia 50 tahun ketika bingung karena tidak memiliki tabungan dana pensiun.

Maka dari itu, berhenti memberikan uang ke anak lebih awal atau setelah mereka memiliki sumber pemasukan sendiri akan menciptakan momen panik finansial jauh lebih cepat. Semakin cepat mereka mengalami panik finansial, semakin baik, karena mereka akan sadar untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dan benar-benar memulai menabung.

Tegas Terhadap Anak

Bayangkan kondisi ini: anak kamu membutuhkan mobil baru karena mobil yang ia gunakan sudah rusak, ia pun memutuskan meminta uang untuk membeli mobil baru. Lalu, apa yang harus dilakukan orang tua?

Jika di kondisi seperti ini, kamu memiliki dua pilihan, yang pertama adalah mengatakan bahwa kamu tidak bisa memberikan uang tersebut karena mereka sudah memiliki sumber pemasukan sendiri atau memberikan uang untuk dipinjam membeli mobil.

Baik solusi yang pertama atau yang kedua, kamu sebagai orang tua secara tidak langsung mengajarkan pada anak akan tanggung jawab keuangan terhadap diri sendiri.

Pada solusi yang pertama, kamu bisa menjelaskan bahwa hidup melebihi kondisi finansial adalah gaya hidup yang buruk, sementara di solusi yang kedua, kamu mengajarkan bahwa membutuhkan kerja keras untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan.

Jika kamu ingin anak hidup bahagia, biasakan hidup dengan kondisi finansial yang sebenarnya untuk mengurangi keinginan bergantung pada orang tua.

Hidup Lebih Realistis

Salah satu manfaat berhenti memberikan uang ke anak lebih awal adalah menumbuhkan mindset hidup yang realistis. Mereka harus mengetahui bahwa setiap orang tua memiliki kondisi finansial yang berbeda. Beberapa dari mereka ada yang beruntung memiliki orang tua kaya raya dan bisa memberikan apapun, tetapi juga ada orang tua yang memiliki kondisi finansial sederhana.

Semakin cepat mereka menyadari kenyataan bahwa setiap individu memiliki kondisi finansial yang berbeda-beda, semakin cepat mereka akan paham untuk hidup sesuai dengan kondisi finansial. Sikap seperti ini akan membantu mereka hidup lebih realistis dan memulai menabung dan investasi untuk kehidupan yang lebih baik.

Dari usia berapa kamu berhenti meminta uang ke orang tua?

Artikel Terkait