Investor Saham Pemula, Saham

Ini Dia 4 Tips Trading Saham Receh yang Patut Dicoba

Sumber: Pexels

Ajaib.co.id – Seringkali kita mendapati saham-saham dengan kapitalisasi raksasa yang menjadi penggerak utama IHSG tak bergerak banyak.

Misalnya saja BBCA, ASII, dan BMRI, ketiganya adalah anggota saham-saham berkapitalisasi paling besar di bursa. Mereka telah menjadi pemberat bagi IHSG secara keseluruhan terutama di tahun 2021 karena geliatnya yang kurang greget sejak awal tahun.

Justru saham-saham dengan kapitalisasi rendah, yang harganya puluhan rupiah saja hingga kurang dari seribu rupiah, yang bergerak cukup liar.

Untuk dijadikan sebagai aset investasi mungkin kurang tepat karena sebagian besar saham-saham receh memiliki fundamental yang kurang kokoh. Namun sebagai aset trading, saham-saham receh punya potensi besar yang sayang untuk dilewatkan.

Keuntungan dan Kerugian Trading Saham Receh

Penny stock alias saham receh, adalah saham-saham yang nilai satuannya apabila diganjar dengan tunai maka setara dengan koin receh kembalian belanja di warung. Penny stock belum tentu cocok untuk semua orang karena volatilitasnya yang tinggi. Namun sebagian orang benar-benar jadi kaya raya dari trading saham-saham receh.

Penny stock yang sedang ramai ditransaksikan bisa naik signifikan dalam waktu relatif singkat. Berbeda dengan misalnya saham seperti GGRM yang sudah mapan di harga puluhan ribu rupiah.

Pergerakan saham GGRM paling banyak hanya beberapa persen saja dalam sehari, berbeda dengan penny stock yang dengan mudah naik atau turun puluhan persen dalam sehari.

Singkat kata, penny stock punya potensi trading yang ciamik. Namun trading saham receh memiliki risiko yang besarnya setara dengan potensinya. Meski berisiko, jika trading saham receh dilakukan dengan baik maka bisa mendatangkan keuntungan yang tidak main-main.

Kamu juga kemungkinan pernah trading saham receh bukan? Semisal saham IPO atau saham-saham receh lainnya yang sedang dijagokan banyak orang.

Mengembangkan dana dengan baik melalui penny stock melibatkan beberapa pekerjaan seperti mengatur strategi, membutuhkan pengetahuan, dan keberanian. Kamu harus perhatikan tips berikut jika kamu ingin trading saham receh yang menguntungkan dengan risiko yang minim.

Tips Trading Saham Receh

1. Batasi Jumlah Pembelian

Memang betul seringkali penny stock memberikan keuntungan yang luar biasa, kamu juga mungkin pernah menyesal karena beli dalam jumlah yang sedikit saja.

Namun trading saham receh memang tak seharusnya dilakukan dengan jumlah uang yang besar. Kamu hanya boleh trading saham receh dengan uang yang sanggup kamu ikhlaskan jika kamu kehilangannya.

Kamu sebaiknya batasi pembelian satu saham maksimal 10% saja dari buying power kamu. Hal ini dimaksudkan agar kamu bisa membatasi paparan risiko terhadap total investasi kamu.

2. Jangan Simpan Saham Receh Terlalu Lama

Mereka yang merugi dalam trading saham receh adalah mereka yang membeli saham yang salah, dengan harga yang salah, dan biasanya untuk alasan yang salah seperti FOMO (ikut-ikutan karena takut ketinggalan momen), dan menahan saham tersebut terlalu lama. Oleh karena itu banyak yang bilang penny stock sangat berisiko.

Oleh karenanya sebelum entry buy pastikan kamu punya alasan yang jelas mengapa kamu mau membeli saham tersebut. Rumus “Analisa Sebelum Membeli” sebenarnya diterapkan pada semua aset investasi, terutama penny stock agar kamu tidak memegang saham tersebut terlalu lama.

Kamu tidak seharusnya berlama-lama menahannya di portofolio kamu karena saham-saham yang dibeli dengan alasan trading memang tidak seharusnya  dibiarkan mengendap dalam jangka panjang. Lagipula penny stock rata-rata tidak menghasilkan dividen, jadi kurang menguntungkan jika disimpan secara jangka panjang.

Rata-rata trader penny stock bertindak lucu dengan berlama-lama membiarkan saham yang merugi mendiami portofolio, sedangkan saham-saham yang sedang profit malah di-close buru-buru. Kalau sudah salah posisi entri, kamu harus bisa tega untuk melakukan cut loss.

Kamu harus ingat bahwa yang terpenting adalah hasil akhir yang positif. Cut loss itu biasa, yang penting hasil akhir trading kamu bernilai positif dan memberikan keuntungan buat kamu.

3. Kendalikan Emosi

Trading saham receh memang nyatanya lebih melibatkan emosi daripada trading saham biasa. Bayangkan saja betapa galaunya ketika saham yang kamu beli di harga Rp60 telah naik hingga Rp128, kamu ingin close tapi kata temanmu masih bisa naik.

Berikutnya saham kamu melorot ke Rp81 lalu kamu close buru-buru. Di akhir trading kamu sudah mendapat cuan, tapi kamu punya perasaan sesak di dada bahwa sebelumnya kamu berada di titik lebih tinggi.

Perjalanan trading saham receh memang se-seru itu dan bagi sebagian orang memberikan efek candu. Sebaiknya kamu harus bisa kendalikan emosi agar tidak larut terbawa suasana.

Kamu harus bisa terapkan disiplin dengan tunduk pada analisamu untuk take profit di harga berapa dan stop loss di berapa.

4. Jangan Percaya Sumber Apapun 100%

Kamu mesti menemukan sumber yang dapat diandalkan dan bisa dipercaya, dan menggunakannya untuk menemukan potensi investasi penny stock. Tapi, jangan pernah mempercayai sumber apapun 100%. Gunakan sumber-sumber yang tersedia hanya sebagai saran.

Seluruh ajakan beli pasti tidak akan ikut menanggung kalau kamu merugi, jadi jangan bersandar 100% pada satu sumber saja.

Kamu mesti punya metode untuk menyaring saham yang sesuai dengan standar-standar yang menurut kamu harus ditetapkan. Proses filter saham zaman sekarang jauh lebih mudah, kamu bisa lakukan secara otomatis secara online.  

Langkah berikutnya adalah mencari tahu titik entri buy dengan melakukan analisis sendiri, entah itu analisa teknikal, fundamental, analisa sentimen, volume, bandarmologi atau tape reading.

Kemudian lakukan trading kamu sendiri dengan penuh kepercayaan diri. Kamu mesti ingat bahwa seberapa pun meyakinkan sumber informasi kamu, trading kamu adalah tanggung jawab kamu.

Kamu harus punya pengetahuan sebelum membeli. Sumber informasi kamu tidak akan bertanggung jawab jika kamu merugi, jadi jangan mudah terbawa ajakan beli.

Artikel Terkait