Saham

Saham BMRI Dialihkan ke INA 3.73 Miliar Saham, Wajib Dikoleksi?

Minat Koleksi saham BMRI? Simak Ulasan Lengkapnya di Sini!

Ajaib.co.id – Nama PT Bank Mandiri Persero Tbk (BMRI) pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita semua. Bank ini merupakan salah satu bank milik pemerintah terbesar di Indonesia dengan kapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun. Tidak seperti bank BUMN lainnya, bank ini justru lahir dari program restrukturisasi perbankan dari pemerintah di masa krisis moneter 1998.

Mengutip situs resmi BMRI bahwa Bank Mandiri lahir pada 2 Oktober 1998 sebagai hasil gabungan empat bank, yakni Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia, dan Bank Pembangunan Indonesia. Restrukturisasi perbankan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menanggulangi krisis yang terjadi, dengan mengandalkan bantuan International Monetary Fund (IMF), Bank Dunia, dan Asia Development Bank (ADB).

Setelah berdiri, Bank Mandiri berhasil mencatatkan perbaikan kinerja secara signifikan. Dari posisi Rp1,18 triliun pada 2000, laba BMRI mencapai Rp5,3 triliun pada 2004. Bank Mandiri kemudian melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering pada 14 Juli 2003 sebesar 20% atau ekuivalen dengan 4 miliar lembar saham, dengan harga IPO Rp675/saham.

Kinerja BMRI terus menanjak dan menjadi salah satu bank korporasi andalan milik pemerintah. Selain laba, kinerja mengesankan BMRI lainnya adalah berhasil menyusutkan kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) dari 15,34% pada 2005 menjadi 0,62% pada 2010.

Namun, perjalanan bank ini tak selalu berjalan mulus. Pada 2016-2017, saat sektor pertambangan, khususnya batu bara mengalami penurunan kinerja cukup tajam, BMRI menjadi salah satu yang ikut terdampak. Dikutip dari detik.com, akibat kredit yang disalurkan ke sektor itu, BMRI sempat mencatatkan rasio NPL hingga 4%.

BMRI perlahan-lahan berhasil bangkit kembali dan memperbaiki kinerjanya. Pada 2019 silam, BMRI berhasil mengungguli bank-bank BUMN lainnya dari sisi pertumbuhan laba. Dikutip dari tagar.id, pada periode itu, BMRI mencatatkan kenaikan laba sebesar 9,68% secara year on year (yoy), mengalahkan BBRI yang hanya mampu tumbuh 6,25% saja.

Pemerintah Alihkan 3.73 Miliar Saham BMRI ke INA di Akhir Tahun 2021

Berdasarkan laporan BMRI dalam keterbukaan informasi BEI pada 23 Desember 2021 lalu, menuliskan bahwa sesuai POJK 11/2017 dan akta inbreng, Perseroan telah menerima kuasa untuk melakukan pelaporan perubahan kepemilikan saham oleh pemerintah dan Inodnesia Investment Authority sehubungan dengan adanya proses pengalihan sebagian saham.

Setelah transaksi ini, pemerintah kini memegang 24.27 miliar saham BMRI Seri B atau setara 52% dari sebelumnya yaitu sebanyak 27.99 miliar atau 60%. Di mana, harga pengalihan saham ini sebesar Rp6.073 per lembar saham. Harga ini telah sesuai dengan KMK 515/2021, sehingga total transaksi yakni senilai Rp22,67 triliun.

Transaksi ini dilakukan dengan tujuan pemenuhan PP 74/2020 dan PP 111/2021 dan status kepemilikan langsung. Dengan adanya pengalihan saham ini, INA menjadi pemegang saham BMRI dengan total porsi kepemilikan sebesar 8 persen.

Kinerja Bank Mandiri 2021

Sebagai bank terbesar di Indoensia, PT Bank Mandiri (Persero) TBK (BMRI) berhasil melanjutkan kinerja positifnya hingga semester 1 2021. Menurut Kontan.co.id, Bank plat merah ini berhasil mencatat pendapatan bunga bersih sebesar 21,50% secara year on year (yoy) menjadi Rp 35,16 triliun. Sehingga, laba bersih ikut naik hingga 21,45% secara yoy menjadi Rp12,5 triliun pada semester I-2021.

Melihat dari segi pertumbuhan kredit, Bank Mandiri juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,4% (bank-only), sedangkan secara konsolidasi dengan Bank Syariah Indonesia, bank Mandiri berhasil mencatatkan pertumbuhan 16,4% yoy per Juni 2021 dengan penyaluran kredit yang difokuskan pada sektor-sektor yang dianggap prospektif seperti sektor telekomunikasi mencatat pertumbuhan kredit tertinggi sebesar 57% year to date (ytd), dengan kenaikan outstanding loan sebesar Rp 12,6 triliun. 

Sedangkan secara bank-only, segmen perusahaan masih menjadi penopang kinerja dengan pertumbuhan 8,2% ytd. Segmen tersebut juga berkontribusi pada 42% dari total kredit Mandiri sepanjang tahun ini. BMRI juga berhasil menjaga level Net Interest Margin (NIM) di level 5%, atau sesuai guideline manajemen yang sebesar 4,8% – 5,1%.

Nah, melihat kinerja Mandiri saat ini dan potensinya ke depan, apakah kamu tertarik untuk mengoleksi saham BMRI? Sambil memikirkan hal itu, jangan lupa untuk memulai investasi kamu di Ajaib! Aplikasi ini telah mendapatkan izin dari OJK dan menjadi salah satu platform andalan investasi saham dan reksa dana online saat ini. Kamu bisa mengunduh aplikasi investasi Ajaib melalui Google Play Store dan Apple App Store.

Artikel Terkait