Analisis Saham, Saham

Ingin Koleksi Saham TDPM? Perhatikan Dulu Analisisnya

Sumbe: Yuk Nabung Saham

Ajaib.co.id – PT Tridomain Performance Materials Tbk merupakan perusahaan induk yang mengelola tiga anak perusahaan di bidang manufaktur kimia meliputi PT Eternal Buana Chemical Industries, PT Eterindo Nusa Graha, PT Tridomain Chemicals, dan PT Petronika. Perusahaan berkode saham TDPM ini didirikan pada tahun 2003.

Di mana, kegiatan usaha utama sebagai produsen Bahan Baku Khusus atau Specialty Materials melalui anak usaha. Mayoritas saham TDPM saat ini dipegang oleh DH Corporation Ltd berjumlah 72,51 persen kepemilikan. Saham TDPM pertama kali diperdagangkan secara publik melalui bursa efek Indonesia terbilang baru yaitu pada tahun 2018 dengan harga penawaran sebesar Rp228 per lembar saham.

Pergerakan harga saham TDPM saat ini berada pada angka di bawah harga penawaran dan tengah melemah. Pada penutupan perdagangan Jumat, 23 April 2021 harga saham berada di Rp121 per lembar saham. Dengan kondisi pergerakan harga saham TDPM saat ini apakah sahamnya masih layak untuk dikoleksi?

Oleh karena itu, ketahui kondisi fundamental perusahaan dan rencana bisnis seperti apa yang akan dilakukan ke depannya melalui bedah kinerja saham TDPM berikut ini.

TDPM Catatkan Kinerja Keuangan yang Menurun di Semester I Tahun 2020

Bisnis TDPM ikut terdampak masa pandemi COVID-19 di tahun 2020. Hal ini berdasarkan laporan keuangan TDPM pada enam bulan pertama di tahun 2020, pendapatan perseroan tercatat sebesar 110,66 juta USD turun 27,38 persen dari periode sama di tahun 2019 sebesar 152,41 juta USD. Begitu juga dengan raihan laba bersih yang mengalami penurunan 23,23 persen dari 8,02 juta USD di periode sama tahun 2019 menjadi 6,16 juta USD di semester I tahun 2020.

Keberlangsungan bisnis yang masih bertahan di tengah masa pandemi COVID-19 membuat perseroan masih bisa mencatatkan kas dan setara kas akhir periode sebesar 3,30 juta USD hingga Juni tahun 2020. Walaupun angka tersebut menurun 84,53 persen jika dibandingkan kas awal periode mencapai 21,36 juta USD.

Walaupun Baru Mencatatkan Nama di Bursa, Kinerja Keuangan TDPM Tampak Positif

Terlepas dari kondisi pandemi yang membuat kinerja keuangan TDPM di tahun 2020 menurun, namun kinerja keuangan emiten yang memiliki banyak anak usaha ini sejak sahamnya masuk bursa tampak positif. Baik pendapatan dan laba bersih terus mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir.

Adapun data ikhtisar keuangan yang diambil berdasarkan informasi finansial perseroan dapat dilihat seperti berikut (dalam juta USD):

Laporan Laba Rugi20192018
Pendapatan bersih309.155.308 267.740.050
Laba kotor46.313.089 40.277.387
Laba tahun berjalan16.052.289 12.932.499

Mengingat, saham TDPM yang baru mencatatkan namanya di papan bursa pada 2018, maka dapat dilihat kinerja keuangan sejak tahun 2018 terus mencatatkan pertumbuhan. Mulai dari pendapatan dan raihan laba bersih terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini tentu menjadi nilai lebih bagi setiap investor yang ingin mengoleksi saham TDPM ke depannya.

Hal ini terlepas dari kinerja bisnis perseroan yang memang tertekan di tahun 2020 karena masa pandemi COVID-19. Hal tersebut masih dinilai wajar karena tidak hanya bisnis TDPM saja yang harus menurun, namun hampir semua bisnis mengalami hal serupa. Ditambah TDPM masih mencatatkan laba bersih dan menghindari kerugian.

Sementara untuk kinerja keuangan di tahun 2019, jika dilihat berdasarkan rasio keuangan, kondisi bisnis TDPM memang dalam keadaan sehat sehingga mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih. Berikut data yang diambil berdasarkan ikhtisar keuangan untuk tahun buku 2019 melalui informasi finansial perseroan:

Rasio2019
ROA1,2%
ROE2,7%
NPM5,1%
CR292,8%
DER130%

Bagaimana Prospek Bisnis TDPM agar Sahamnya Layak untuk Dikoleksi?

Sebagai langkah mempertahankan keberlangsungan bisnis, PT Tridomain Performance Materials Tbk menerapkan berbagai strategi bisnis yang tepat, salah satunya adalah rencana dirilisnya surat utang dengan nilai mencapai Rp 1,1 triliun. Obligasi Berkelanjutan Tahap I Tahun 2021 dengan nilai Rp435 miliar serta Sukuk Mudharabah Berkelanjutan Tahap I Tahun 2021 dengan Rp665 miliar akan segera dikeluarkan.

Di mana, penawaran tersebut menjadi bagian dari Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2021 yang target dana dihimpun mencapai Rp1,25 triliun. Sementara Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahun 2021 target dana yang bakal dihimpun juga mencapai Rp 1,25 triliun. Baik obligasi maupun sukuk direncanakan melalui tiga seri yang jangka waktu jatuh temponya selama 370 hari, 3 tahun, hingga dan 5 tahun. 

Atas penawaran umum berkelanjutan ini, TDPM memperoleh hasil pemeringkatan obligasi berkelanjutan dan sukuk berkelanjutan oleh PT Kredit Rating Indonesia yakni A+. Di mana, penjamin pelaksana emisi obligasi dan sukuk mudharabah tersebut yaitu PT Shinhan Sekuritas Indonesia beserta PT Trimegah Sekuritas Indonesia. 

Pihaknya menjelaskan bahwa masa penawaran awal obligasi ini diselenggarakan pada 22-30 April 2021 serta masa penawaran umum pada 6 Mei 2021. Di mana, seluruh dana yang akan diperoleh akan digunakan TDPM untuk proses pelunasan kewajiban pinjaman talangan atau bridging loan yaitu pelunasan MTN II Tahun 2018 dengan jatuh tempo di 27 April 2021 senilai Rp410 miliar serta pembayaran kupon sekitar Rp11 miliar. 

Sementara sisanya akan digunakan sebagai modal kerja yang meliputi pembayaran bahan baku, pembayaran gaji karyawan, serta kegiatan operasional lainnya. Sedangkan untuk dana dari hasil penawaran umum sukuk mudharabah digunakan dalam membiayai kegiatan anak usaha perseroan yaitu PT Eternal Buana Chemical Industries. 

Sama halnya dengan induk perusahaan, penambahan pembiayaan tersebut akan digunakan Eternal Buana Chemical untuk melunasi pinjaman yang sebelumnya diterima dari TDPM. Lalu, dana yang didapatkan oleh TDPM dari anak usaha untuk melunasi kewajiban pokok MTN I Tahun 2017 yang mencapai 43 persen. Lalu, pelunasan MTN III Tahun 2018 yang mencapai 38,1 persen dari hasil penawaran. 

Sekitar 5,3 persen akan digunakan untuk memberikan pembiayaan kegiatan usaha bagi anak usaha yaitu Eternal Buana Capital yang digunakan lagi untuk membayar utang kepada PT Bank Sinarmas Tbk. Sementara sisanya yaitu sebesar 13,6 persen bakal digunakan sebagai modal untuk keperluan kerja yang meliputi pembayaran bahan baku, gaji karyawan, serta kegiatan operasional lainnya.

Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait