Saham

Harga Batu Bara Lesu, Saham ADRO Berhasil Melesat, Kenapa?

Harga Batu Bara Lesu, Saham ADRO Berhasil Melesat, Kenapa?

Saham Adro Energy, perusahaan yang bergerak di bidang batu bara terus meningkat di bulan ini. Pada 11 September 2019, saham dengan kode ADRO ini berada di posisi Rp1.470 per lembar, naik 4,26% dibandingkan hari sebelumnya.

Saham ADRO Berhasil Bangkit

Mereka berhasil bangkit setelah berada di titik terendah sepanjang 2019. Saham Adro berada di titik terendah pada 22 Agustus lalu, yakni berada di Rp1.020 per unit. Artinya, mereka sudah naik 38,24% sejak berada di titik terendah.

Saat berada di posisi Rp1.470 per lembar sahamnya menjadi titik tertinggi Adro Energy di Bursa Efek Indonesia sepanjang tahun 2019. Namun, itu belum berada di titik tertinggi sepanjang sejarah mereka. Saham Adro berada di titik tertinggi sepanjang sejarah pada 23 Februari 2018, berada di angka Rp2.480.

Harga Saham Naik Meski Harga Batu Bara Lesu

Melonjaknya harga saham ADRO sangat mengejutkan. Sebab, harga batu bara masih lesu. Pada 9 September, harga batu bara di pasar ICE Newcastle berada di 67 dolar Amerika Serikat/metrik ton. Anjlok 2,05% dibandingkan posisi penutupan akhir pekan lalu. Sejak awal tahun, harga komoditas andalan ekspor Indonesia ini sudah amblas lebih dari 30%.

Akan tetapi, koreksi harga yang sudah sangat dalam itu membuat batu bara menurut Tim Riset CNBC Indonesia punya peluang untuk rebound. Selain itu, kenaikan harga juga bisa ditunjang oleh peningkatan permintaan.

Alasannya impor batu bara total China mencapai 32,9 juta ton (naik 13,4 persen year-on-year). Permintaan batu bara lignit dari China sepanjang musim panas meningkat. Peningkatan permintaan batu bara dikarenakan suhu udara yang terlampau panas sehingga, penggunaan pendingin ruangan meningkat drastis.

Isu Kenaikan Harga Saham ADRO

Dengan peningkatan kebutuhan batu bara di China pada musim panas, Indonesia sebagai eksportir terbesar batu bara ke China sejak 2016, diprediksi bakal kena dampak positif. Namun kenyataannya, melonjaknya saham Adro lantaran muncul isu rencana aksi korporasi ADRO yang beredar di pasar. Bukan hanya satu, tapi dua aksi korporasi. Salah satunya, rencana penerbitan surat utang.

Febriati Nadira, Head of Corporate Communication Division ADRO mengatakan, ADRO saat ini memang tengah mempertimbangkan semua opsi untuk memperkuat struktur perusahaan. “Namun, kami masih menunggu dan melihat perkembangan lebih lanjut,” ujarnya, dikutip dari Kontan.

Namun, dia belum merinci lebih jauh terkait rencana tersebut. Kendati demikian, berdasarkan laporan keuangan ADRO, jatuh tempo terdekat baru terjadi pada 29 Mei 2020. Ini merupakan fasilitas pinjaman yang diterima anak usaha ADRO, PT Adro Indonesia (AI), senilai 380 juta dolar Amerika Serikat.

Pinjaman tersebut diterima pada 29 Mei 2013, dari DBS Bank Ltd sebagai agen fasilitas. Sejauh ini, PT Adro Indonesia sudah melakukan beberapa pembayaran. Utang mereka seharusnya bakal lunas pada 2020.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait