Perencanaan Keuangan

7 Cara Kelola Gaji 10 Juta Agar Tidak Boros

gaji-rp10-juta

Ajaib.co.id – Bila kamu memiliki sumber pemasukan tetap (fix income) bulanan atau gaji Rp10 juta, maka kamu sudah memiliki modal awal untuk mencapai financial freedom. Namun, ketika kamu tidak mampu mengelola gaji dengan tepat, maka siap-siap untuk tekor dan berhadapan dengan berbagai persoalan finansial.

Mengelola keuangan sebenarnya mudah selama sudah terbiasa. Memulai untuk mengelolanya lah yang menjadi tantangan. Maklum, gaji yang diperoleh merupakan hasil jerih payah membanting tulang selama satu bulan penuh. Belum lagi, tren you only live once (YOLO) membuat milienial gemar menghabiskan uangnya, tanpa berpikir panjang.

Tak jarang, baru beberapa hari gajian, kamu merasa keuangan yang seret, boros, bahkan merasa kekurangan. Gaya hidup seperti inilah yang membuat anak muda masih sedikit yang memiliki aset keuangan maupun kekayaan.

Kendati demikian, jangan sampai pelit bahkan kikir ke diri sendiri karena alasan mengelola keuangan. Padahal cukup dengan menetapkan batasan dan porsi untuk setiap uang yang dimiliki sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.

Sehingga, kamu tetap punya tabungan untuk membeli sesuatu dan investasi untuk masa depan. Sekaligus, memiliki budget untuk tepat bisa memiliki gaya hidup. Mari kita bahas langkah-langkah mengelola gaji Rp10 juta.

7 Cara Mengelola Gaji 10 Juta Agar Tidak Boros

1. Miliki Lebih dari Satu Rekening

Dalam mengelola keuangan, sebaiknya kamu memiliki dua atau lebih rekening simpanan guna memisahkan dana untuk kebutuhan sehari-hari dan alokasi tabungan atau investasi. Tapi jangan terlalu banyak, karena bagaimana pun, bank akan mengenakan biaya administrasi bulanan.

Tipsnya, kamu bisa memiliki dua tabungan, atau memilih produk tabungan dengan biaya bulanan yang paling mini. Bahkan, kamu bisa memilih bank-bank digital yang membebaskan biaya bulanan.

2. Memulai Penggunaan Gaji untuk Kebaikan

Tiap tanggal gajian kamu bisa berderma untuk sesama atau lingkungan. Bagi kamu yang memeluk agama Islam bisa menyisihkan zakat penghasilan 2,5% dari pemasukan. Sedangkan kamu yang seorang Kristen bisa menunaikan perpuluhan.

Bila merasa kurang, kamu bisa menambah memberikan kebaikan dengan jumlah dan bentuk yang lainnya seperti infak atau sedekah. Biasanya, melakukan kebaikan akan mendatangkan ketenangan dan kebahagian tersendiri bagi pelakunya.

3. Segera Memenuhi Kewajiban Utangmu

Bila, kamu memiliki utang, maka bergegaslah membayar utang sesaat setelah gajian. Baik utang pinjaman uang dari temanmu maupun dari lembaga keuangan seperti pay later, fintech, maupun kartu kredit dari bank. Ingat, berani berutang berani membayarnya.

Agar hidupmu tidak dihantui oleh tagihan utang, selalu mendahulukan apa yang dibutuhkan bukan apa yang diinginkan. Kamu juga harus menetapkan skala prioritas bila ingin memiliki maupun melakukan sesuatu.

Sebisa mungkin, hindari utang yang konsumtif seperti membeli barang yang hanya diinginkan. Bila ingin berutang, maka pilihlah utang produktif yang akan meningkatkan produktivitasmu seperti pembelian laptop untuk penunjang kerja.

Bila kepepet harus berutang, maka batas maksimal berutang sebaiknya maksimal 30% dari total penghasilanmu. Artinya, kamu hanya boleh punya cicilan utang Rp3 juta per bulan dengan asumsi besaran gaji Rp10 juta.

Baca Juga: 5 Cara Membangun Kekayaan dengan Mulai Ubah Pola Pikir

4. Kumpulkan Dana Darurat

Dana darurat disiapkan untuk menghadapi kebutuhan yang mendesak dan tak terduga. Dalam hidup, terkadang kamu bisa saja mengalami masa sial. Tiba-tiba tempat kerjamu harus gulung tikar dan harus menelan pil pahit pemutusan hubungan kerja (PHK).

Bila kamu tidak memiliki dana darurat, maka kamu akan kesusahan untuk hidup sampai kembali mendapatkan kerja. Dengan dana ini kamu bisa tetap melanjutkan kehidupan sambil mencari dan mendapatkan pekerja baru sesuai passionmu.

Kamu bisa memulai untuk menyicil punya dana darurat dengan besaran tiga kali pengeluaran bulanan, bila kamu masih single. Jika sudah berkeluarga, kamu bisa mengumpulkan 6 kali hingga 12 kali pengeluaran. Ingin lebih merasa aman lagi, kamu bisa mengumpulkan dana darurat 6 kali hingga 12 kali gajimu.

Semakin besar dana darurat yang dimiliki, kamu akan merasa lebih aman dan nyaman dalam keseharian. Karena, kamu sudah siap secara finansial bila sesuatu terjadi pada tempat kerja.

5. Jaga Pengeluaran Bulanan

Upayakan untuk menganggarkan biaya kebutuhan bulanan 50% hingga 60% dari total gaji. Ini termasuk untuk biaya kos, transportasi, makan, skin care, ataupun cicilan kredit pemilikan rumah (KPR). Tips agar pengeluaran bulanan tidak kedodoran, kamu jangan menyamakan standar diri sendiri dengan orang lain. Gunakanlah gaya hidup yang sesuai standarmu.

Terkadang, melihat postingan orang lain di media sosial, membuat kamu terdorong untuk menerapkan gaya hidup yang sama. Padahal, kamu tidak tahu di belakang postingan itu, apakah dia memiliki sumber pemasukan lainnya atau dia menggunakan utang untuk menjalani gaya hidup itu.

Oleh sebab itu, penting untuk memiliki gaya hidup yang sesuai dengan standarmu saat ini. Tidak apa-apa bila masih rendah, kamu harus sabar karena karirmu juga akan terus meningkat. Sehingga tidak menutup kemungkinan standar gaya hidup mu juga akan ikut meningkat.

Makanya, kamu harus benar-benar bisa menentukan skala prioritas mana yang dibutuhkan dan mana yang diinginkan? Mana yang mendesak mana yang masih bisa ditunda.

6. Biasakan menabung dan berinvestasi

Memiliki tabungan akan membuat kamu merasa nyaman bila menginginkan sesuatu di masa depan. Kamu bisa menabung untuk healing ke luar kota maupun luar negeri tanpa harus berutang.

Begitupun dengan berinvestasi, maka kamu akan membuat uangmu bekerja untukmu. Kamu juga bisa mulai menyiapkan dana pensiun untuk memutus sandwich generation.

Namun, kamu harus berinvestasi sesuai dengan profil risiko dan kemampuanmu. Jangan sampai ikut-ikutan alias fear of missing out (FOMO) karena teman-teman dekat mulai berinvestasi.

Juga harus hati-hati terjebak jerat manis investasi abal-abal. Kamu bisa mulai mempelajari produk keuangan dan investasi. Bisa tabungan, deposito, reksa dana, saham, emas, ataupun surat berharga.

Tidak ada besaran berapa banyak alokasi tabungan dari penghasilan. Ini tergantung bagaimana kamu bisa mengelola keuangan. Bila kamu tidak memiliki utang dan sudah memiliki dana darurat yang cukup, maka kamu bisa mengalokasikan semua dana di luar kebutuhan sehari-hari untuk menabung dan berinvestasi.

Bila masih ada kewajiban utang, tapi ingin bernabung, kamu bisa memotong sedikit bujet gaya hidupmu agar memiliki dana yang bisa ditabungkan. Jadi, besaran dana yang bisa kamu tabungan tergantung bagaimana komposisi pengeluaranmu. 

Baca Juga: Cara Mengatur Gaji 4 Juta untuk Pribadi atau Rumah Tangga

7. Alokasikan Dana untuk Lifestyle

Kamu tidak dilarang untuk melakukan kesenangan mulai dari ngopi demi menikmati senja. Nonton konser hingga menikmati sinematografi film yang diinginkan di bioskop.

Kamu bisa mengalokasikan dana 5% dari total gajimu untuk kebutuhan ini. Dana ini, juga bisa kamu gunakan untuk meng-upgrade skill-mu. Seperti ikut kelas public speaking ataupun programming untuk pemula.

Artikel Terkait