Berita

INDY Semakin Ekspansif, 3 Lini Bisnis Baru Siap Kontribusi

INDY

Ajaib.co.id – PT Indika Energy Tbk (INDY) semakin ekspansif dengan terus melakukan ekspansi bisnis non batubara, terutama di bidang tambang emas, kendaraan listrik, dan pembangkit listrik tenaga surya.

Ricardo Silaen, Head of Investor Relations Indika Energy, mengungkapkan bahwa ke depan INDY akan semakin agresif melakukan diversifikasi bisnis non batubara. “Karena kami optimis target pendapatan 50% dari bisnis non batubara pada 2025 bisa dicapai,” kata Ricardo pada Kamis (8/9).

Yang pertama adalah bisnis tambang emas direalisasikan melalui investasi di PT Masmindo Dwi Area, anak usaha Nusantara Resources Limited (NUS), pemegang Kontrak karya dan pengelola tambang emas di proyek Awak Mas di Luwu, Sulawesi Selatan. Sebelum akuisisi, Indika Energy melalui anak usahanya, Indika Mineral, telah memiliki sekitar 28% saham NUS.

Sementara itu, Investasi INDY sudah dilakukan sejak akhir 2018 dan secara bertahap kepemilikan perseroan kini sudah 100% saham NUS. Terakhir, INDY melakukan akuisisi sebesar US$42,8 juta dengan tambahan 72% saham di Masmindo, baik secara langsung dan tidak langsung.

Adapun untuk status proyek, tahap front end energy design (FEE) telah diselesaikan pada April 2022 lalu, dan proyek konstruksi tambang diharapkan bisa dimulai pada Januari 2023. “Kita targetkan sudah biss mulai produksi pada 2025,” jelas Ricardo.

Yang kedua, Indika Energy serius untuk masuk ke bisnis kendaraan listrik. Hal itu ditandai dengan adanya peluncuran motor listrik pertama mereka dengan merek ALVA ONE pada ajang GIASS pada Agustus 2022. Peluncuran motor listrik tersebut dilakukan oleh INDY, melalui PT Ilectra Motor Group (IMG), yang bergerak dalam industri kendaraan listrik.

Produk ALVA ONE tampil dengan desain motor matic bongsor dan ditawarkan dengan harga on the road Jakarta Rp 34,9 juta. Dengan harga tersebut, ALVA ONE menjadi alternatif bagi peminat Yamaha NMax atau Honda PCX.

Sebagai informasi, PT Ilectra Motor Group (IMG), pemilik motor listrik ALVA ONE, didirikan Indika Energy dengan menggandeng Alpha JWC Ventures dan Horizons Ventures. Dua perusahaan modal ventura itu terkemuka itu, menyuntikkan dana senilai USD7,5 juta atau setara Rp109 miliar untuk pengembangan industri motor listrik.

Kerja sama tersebut baru saja disahkan pada Mei 2022 itu. Porsi kepemilikan saham PT IMG mayoritas dipegang Indika Energy sebesar 78,6%. Sementara sisanya 21,4% digenggam bersama oleh Alpha JWC dan Horizons Ventures dengan total nilai investasi sebesar US$15 juta.

“Kami percaya kendaraan listrik akan jadi tren ke depannya,” kata Ricardo.

Yang ketiga, Indika Energy terus mendorong pengembangan potensi energi terbarukan, khususnya tenaga surya di Indonesia. Perusahaan yang berinvestasi di sektor energi ini, salah satunya akan mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya ( PLTS ).

Proyek itu akan digarap melalui anak usaha, Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS). Saat ini, EMITS tercatat telah masuk ke pemasangan solar photovoltaic (PV), pengembangan pelabuhan berkelanjutan (green port), hingga pembangunan PLTS hybrid kombinasi solar PV dengan baterai.

Melalui anak usahanya tersebut, INDY menargetkan bisa mendapatkan kontrak pemasangan sebesar 80-100 Megawatt peak (MWp) pada 2022. Upaya mencapai target ini akan dikejar dengan menggandeng Fourth Partner Energy, perusahaan energi asal India.

“Kami pilih energi surya karena sumbernya melimpah di Indonesia dan harga listriknya kami yakini bisa kompetitif dengan sumber energi berbasis fosil,” pungkas Ricardo.

Sumber: Andalkan 3 Lini Bisnis Baru, INDY Pede Bisnis Non Batubara Sumbang 50 Persen Pendapatan, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait