Emas

Faktor-Faktor yang Bisa Pengaruhi Harga Emas 24 Karat

Ajaib.co.id – Harga emas 24 karat selalu berubah setiap harinya. Perubahan harga inilah yang menentukan apakah investasi kita menguntungkan atau tidak. Fluktuasinya sendiri terjadi karena berbagai faktor baik eksternal maupun internal.

Perubahan harga emas selalu diberitakan setiap hari baik lewat koran, internet atau aplikasi. Meskipun biasanya perubahan harga emas tidak terlalu signifikan namun belakangan ini terjadi anomali. Harga emas terus naik akibat pandemi Virus Corona bersamaan dengan pasar keuangan yang melemah.

Berdasarkan informasi di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (Antam), harga emas 24 karat Antam hari Sabtu 16 Mei 2020 untuk cetakan 1 gram dibanderol harga Rp919.000. Terjadi kenaikan Rp2.000 per gram dibandingkan hari sebelumnya, Jumat 15 Mei 2020. Tren kenaikannya bertahan sejak Kamis 14 Mei 2020 yang ada di angka Rp910.000.

Sementara itu, harga emas dengan satuan terkecil 0,5 gram dibanderol Rp484.000, harga emas Antam ukuran 2 gram yakni Rp1.787.000, emas seberat 5 gram Rp4.415.000, dan emas dengan berat10 gram Rp8.765.000. Adapun, di Butik Emas Logam Mulia Pulo Gadung, Jakarta, harga emas ketika dijual kembali (buyback emas) Antam tercatat naik Rp2.000 ke level Rp825.000 per gram pada hari yang sama.

Pahami Apa Saja yang Membuat Harga Emas 24 Karat Bisa Berubah Agar Bisa Prediksi Trennya

Logam mulia Antam selalu menjadi favorit masyarakat karena kualitas produk dan jaminan keasliannya. Terlebih lagi emas 24 karat dari Antam yang jadi langganan para investor emas untuk berinvestasi.

Menjadi salah satu pemasok emas utama dalam investasi emas membuat harga emas 24 karat milik Antam kerap menjadi tolok ukur yang bisa dipercaya. Meskipun ada banyak produk emas batangan lainnya seperti dari Pegadaian dan UBS, emas Antam menjadi patokan. Terbukti, di pasar logam mulia, harga emas 24 karat dari Antam menjadi penentu di pasar emas lokal.

Harga dari logam mulia ini tentunya terus mengalami perubahan setiap harinya. Kadang bisa naik sangat tinggi dan jarang sekali bisa turun drastis. Seberapa jauh kamu bisa mengambil keuntungan dari perubahan ini yang menentukan kesuksesanmu berinvestasi.

Meskipun polanya tidak serupa dengan saham namun akan lebih baik jika kamu memahami apa saja yang mempengaruhi perubahan harga emas 24 karat. Termasuk menjawab pertanyaan apakah kamu sebaiknya membeli atau menjual emas milikmu ketika harga sedang tinggi.

Investasi emas umumnya dijadikan safe haven yang tujuannya cadangan dana tunai ketika dibutuhkan. Namun tak ada salahnya mengetahui apa saja yang menyebabkan perubahan harga emas agar kamu bisa memprediksi trennya.

Lalu sebenarnya, faktor apa saja yang memengaruhi harga logam mulia ini dan kenapa faktor-faktor ini sangat berpengaruh terhadap harganya secara keseluruhan?

1. Naiknya Permintaan Industri Terhadap Emas

Emas adalah loga mulia yang didapat dari hasil pertambangan. Dengan demikian, jumlahnya terbatas di dunia ini meskipun saat ini penambangan emas masih terus berjalan. Sudah menjadi prinsip ekonomi dasar, komoditas yang jumlahnya terbatas akan diberikan dengan harga tinggi. Dikombinasikan dengan prinsip penawaran dan permintaan maka terjadilah harga emas paling aktual.

Karena itu, harga emas 24 karat bisa dipengaruhi oleh industri. Seperti yang kamu ketahui, emas bukanlah produk yang hanya digunakan oleh banyak orang secara langsung ataupun untuk berinvestasi. Namun, emas juga digunakan oleh berbagai industri besar, seperti perhiasan, medis, fashion hingga elektronik.

Ini mengapa, harga emas 24 karat bisa sangat terpengaruh jika industri yang telah disebutkan di atas terus meningkatkan permintaan kepada emas. Dan layaknya hukum ekonomi dasar, maka harga emas 24 karat di lapangan bisa semakin mahal karena kelangkaan. Misalnya saja seperti sekarang ketika tren penggunaan emas pada industri kecantikan meningkat maka bertambah pula permintaan emas dari sektor ini.

2. Teknik Penimbunan

Faktor kedua yang bisa membuat harga emas 24 karat naik-turun adalah teknik penimbunan. Teknik penimbunan ini biasanya ada karena pasar emas dunia dimonopoli dan kembali lagi ke hukum ekonomi dasar.

Jika permintaan semakin naik, maka harga emas 24 karat bisa dimahalkan demi memperoleh keuntungan. Selain itu, praktik penimbunan emas juga banyak dilakukan oleh negara dengan alasan cadangan kas negara. Emas sebagai cadangan devisa dianggap penting apabila sejumlah mata uang berpengaruh mengalamai tekanan.

Penimbunan emas ini juga yang menjadikan harga emas ikut naik. Adapun, biasanya bank sentral yang menyimpan emas dengan alasan stabilitas nasional itu. Dilansir dari Market Watch, Amerika Serikat (AS) merupakan negara memiliki persediaan emas terbanyak di dunia. Jumlah yang AS kuasai adalah sebesar 8.133 ton senilai lebih dari USD 373 miliar atau Rp 5.322 triliun (USD 1 = Rp 14.269).

Pemilik emas terbanyak selanjutnya adalah Jerman dengan 3.369 ton emas senilai USD 154,7 miliar (Rp 2.207 triliun). IMF pun turut menyimpan emas sebanyak 2.814 ton senilai USD 129,1 miliar (Rp 1.842 triliun). Raksasa Asia, Cina juga menjadi salah satu negara dengan cadangan emas terbanyak.

3. Isu Global

Fluktuasi harga emas 24 karat belakangan ini adalah bukti akan pengaruhnya isu global atas logam mulia ini. Harga emas terus terkerek naik sejak tahun lalu ketika isu perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat menguat. Setelah itu, ancaman perang dunia ketiga kemudian memperpanjang reli kenaikan harga emas.

Belum puas, penyebaran Corona yang masif ke berbagai negara kemudian membuat harga emas melonjak tinggi hingga ke rekor yang belum pernah dicapai sebelumnya. Hal ini erat kaitannya dengan kekhawatiran investor akan tumbangnya sistem ekonomi modern termasuk berbagai produknya seperti uang modern dan instrumen keuangan seperti saham dan deposito.

Emas sebagai alat tukar yang tak pernah mati memberikan jaminan tersendiri. Karena itulah, nilai dari emas juga bisa terpengaruh oleh isu global. Dalam investasi saham, kamu mungkin mengenal analisis fundamental yang fokus kepada hal-hal di luar saham itu sendiri. Termasuk gejolak politik, kerusuhan hingga perang.

Hal ini juga berlaku pada harga emas dunia. Contoh yang paling anyar adalah pada krisis ekonomi 1998 sekitar 21 tahun lalu. Saat itu, ekonomi Indonesia yang kacau balau membuat harga komoditi melonjak tinggi.

4. Inflasi

Karena masih merupakan produk, maka emas 24 karat dipengaruhi juga oleh inflasi. Dalam ilmu ekonomi, inflasi berarti jumlah persentase yang menunjukkan kenaikan harga jasa atau barang secara umum. Biasanya faktor yang memengaruhinya adalah daya konsumsi masyarakat yang meningkat, likuiditas pasar yang tinggi hingga distribusi barang yang mandek.

Beberapa faktor tersebut adalah yang menyebabkan inflasi terjadi, dan inflasi membuat harga emas naik-turun. Saat terjadi inflasi maka harga emas justru meningkat tajam dan keuntungan bertambah. Hal ini disebabkan oleh melemahnya nilai tukar mata uang di masyarakat.

Publik lebih memilih alat tukar lainnya yang memiliki nilai sama. Inflasi sendiri membuat berbagai barang yang dianggap berharga naik. Termasuk pula emas yang memiliki keunggulannya tersendiri.

Harga emas 24 karat baik milik Antam atau milik perusahaan manapun bisa terpengaruh oleh beberapa faktor di atas. Tentu saja karena investasi emas masih berada dalam lingkup ekonomi dan finansial. Karena itu, sebaiknya kamu tidak sekedar menanti harga emas naik tanpa memahami sebab musababnya.

Selain pengetahuan tentang harga emas 24, kamu juga harus memahami aspek lain dalam investasi emas. Investasi juga bukan hanya emas lho, ada pula investasi reksa dana yang cocok untuk milenial. Untuk memperlancar jalan kamu, silakan kunjungi blog milik Ajaib dan download aplikasinya untuk dapatkan pengalaman terbaik berinvestasi.

Artikel Terkait