Investasi Syariah, Saham

Daftar Saham Syariah Potensial Tahun 2022

Jakarta Islamic Index

Ajaib.co.id – Saham syariah pada dasarnya sama dengan saham konvesional, perbedaannya adalah saham syariah mengharuskan perusahaan penerbit saham tempat kita menanam modal merupakan perusahaan-perusahaan yang memiliki prinsip syariah dan kegiatan operasionalnya tidak melanggar prinsip syariah.

Seiring berjalannya waktu kinerja dari saham-saham syariah ini juga tidak kalah dibandingkan saham-saham konvensional yang ada di pasar. Berikut akan dibahas mengenai saham berbasis syariah dan daftar saham syariah potensial apa saja yang terdapat di bursa.

Kriteria Saham Syariah

Semua saham syariah yang ada di pasar modal Indonesia, wajib dimasukkan ke dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan oleh OJK secara berkala, yakni setiap bulan Mei dan November setiap tahunnya.

Saat ini, kriteria saham syariah menurut OJK adalah sebagai berikut:

1. Emiten tidak melakukan kegiatan usaha sebagai berikut:

  • Perjudian dan permainan yang tergolong judi;
  • Perdagangan yang dilarang menurut syariah, antara lain:
  • Perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan barang/jasa;
  • Perdagangan dengan penawaran/permintaan palsu;
  • Jasa keuangan ribawi, antara lain:
  • Bank berbasis bunga;
  • Perusahaan pembiayaan berbasis bunga;
  • Jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian (gharar) dan/atau judi (maisir), antara lain asuransi konvensional;
  • Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan, dan/atau menyediakan antara lain:
  • Barang atau jasa haram zatnya (haram li-dzatihi);
  • Barang atau jasa haram bukan karena zatnya (haram lighairihi) yang ditetapkan oleh DSN MUI;
  • Barang atau jasa yang merusak moral dan/atau bersifat mudarat;
  • Melakukan transaksi yang mengandung unsur suap (risywah); dan

2. Emiten memenuhi rasio-rasio keuangan sebagai berikut:

  • Total utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total aset tidak lebih dari 45% (empat puluh lima per seratus); atau
  • Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha (revenue) dan pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10% (sepuluh per seratus);

Jumlah Saham Syariah

Hingga Januari 2022 jumlah total saham syariah yang tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berjumlah 499:

Data statistik jumlah saham syariah Januari 2022
Sumber: ojk.go.id

Mengenal Indeks Saham Syariah

1. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang diluncurkan pada tanggal 12 Mei 2011 adalah indeks komposit saham syariah yang tercatat di BEI. ISSI merupakan indikator dari kinerja pasar saham syariah Indonesia.

Konstituen ISSI adalah seluruh saham syariah yang tercatat di BEI dan masuk ke dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan oleh OJK. Artinya, BEI tidak melakukan seleksi saham syariah yang masuk ke dalam ISSI.

Konstituen ISSI diseleksi ulang sebanyak dua kali dalam setahun, setiap bulan Mei dan November, mengikuti jadwal review DES. Oleh sebab itu, setiap periode seleksi, selalu ada saham syariah yang keluar atau masuk menjadi konstituen ISSI.

Metode perhitungan ISSI mengikuti metode perhitungan indeks saham BEI lainnya, yaitu rata-rata tertimbang dari kapitalisasi pasar dengan menggunakan Desember 2007 sebagai tahun dasar perhitungan ISSI.

2. Jakarta Islamic Index (JII)

Jakarta Islamic Index (JII) adalah indeks saham syariah yang pertama kali diluncurkan di pasar modal Indonesia pada tanggal 3 Juli 2000. Konstituen JII hanya terdiri dari 30 saham syariah paling likuid yang tercatat di BEI.

Sama seperti ISSI, review saham syariah yang menjadi konstituen JII dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun, Mei dan November, mengikuti jadwal review DES oleh OJK.

BEI menentukan dan melakukan seleksi saham syariah yang menjadi konstituen JII. Adapun kriteria likuditas yang digunakan dalam menyeleksi 30 saham syariah yang menjadi konstituen JII adalah sebagai berikut:

  • Saham syariah yang masuk dalam konstituen Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) telah tercatat selama 6 bulan terakhir
  • Dipilih 60 saham berdasarkan urutan rata-rata kapitalisasi pasar tertinggi selama 1 tahun terakhir
  • Dari 60 saham tersebut, kemudian dipilih 30 saham berdasarkan rata-rata nilai transaksi harian di pasar regular tertinggi
  • 30 saham yang tersisa merupakan saham terpilih.

3. Jakarta Islamic Index 70 (JII70)

Jakarta Islamic Index 70 (JII70 Index) adalah indeks saham syariah yang diluncurkan BEI pada tanggal 17 Mei 2018. Konstituen JII70 hanya terdiri dari 70 saham syariah paling likuid yang tercatat di BEI.

Sama seperti ISSI, review saham syariah yang menjadi konstituen JII dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun, Mei dan November, mengikuti jadwal review DES oleh OJK.

BEI menentukan dan melakukan seleksi saham syariah yang menjadi konstituen JII70. Adapun kriteria likuditas yang digunakan dalam menyeleksi 70 saham syariah yang menjadi konstituen JII70 adalah sebagai berikut:

  • Saham syariah yang masuk dalam konstituen Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) telah tercatat selama 6 bulan terakhir
  • Dipilih 150 saham berdasarkan urutan rata-rata kapitalisasi pasar tertinggi selama 1 tahun terakhir
  • Dari 150 saham tersebut, kemudian dipilih 70 saham berdasarkan rata-rata nilai transaksi harian di pasar regular tertinggi.
  • 70 saham yang tersisa merupakan saham terpilih.

4. IDX-MES BUMN 17

Indeks yang mengukur kinerja harga dari 17 saham syariah yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan afiliasinya yang memiliki likuiditas baik dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.

IDX-MES BUMN 17 merupakan kerja sama antara PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Perkumpulan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).

BEI menentukan dan melakukan seleksi saham syariah yang menjadi konstituen IDX-MES BUMN 17. Adapun kriteria yang digunakan dalam menyeleksi 17 saham syariah yang menjadi konstituen IDX-MES BUMN 17 adalah sebagai berikut:

  • Saham syariah yang masuk dalam konstituen Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
  • Saham BUMN atau afiliasinya
  • Dari saham semesta yang ada, dipilih 17 saham konstituen berdasarkan likuiditas dan fundamentalnya.

Baca Juga: Cara Mendapatkan Keuntungan Investasi Saham Syariah

Saham Berbasis Syariah Potensial

1. PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS)

BTPS dinilai berpotensi melanjutkan tren kenaikan setelah perseroan mencatatkan kinerja keuangan solid 2021.

Beberapa perusahaan sekuritas pun masih melirik BTPS di mana berpotensi menguat dengan target pembelian (target price) di rentang Rp 4.000 sampai dengan Rp 4.800 per saham.

RHB Sekuritas misalnya, merekomendasikan pembelian saham BTPS di harga Rp 4.100 per saham. PT Danareksa Sekuritas di level Rp 4.200 per saham. PT Mandiri Sekuritas di level Rp 4.500 per saham. Sementara itu, Credit Suisse merekomendasikan pembelian BTPS di level Rp 4.850 per saham.

BTPS saat ini melayani 6 juta nasabah dengan sebanyak 4 juta nasabah yang aktif. Angka ini mencakup 236.000 komunitas. Hal ini menjadikan BTPS sebagai salah satu bank dengan basis nasabah mikro terbesar di Indonesia.

BTPS sampai akhir kuartal III-2021 mencatat laba bersih yang melonjak 116% yoy menjadi Rp 1,1 triliun.

2. PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS)

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) mencatatkan laba bersih senilai Rp3,02 triliun sepanjang 2021, naik 38,45 persen secara tahunan, performa itu ditopang pendapatan pengelolaan dana bank sebagai mudharib yang naik 5,1 persen atau dari Rp16,9 triliun pada 2020 menjadi Rp17,8 triliun tahun 2021.

Selain itu, Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) mencapai 22,09 persen dan pengembalian atas aset (RoA) naik dari 1,38 persen menjadi 1,61 persen. Pertumbuhan pembiayaan disertai dengan kualitas aset yang masih terjaga. Rasio non performing financing (NPF) stabil di level Rp 2,93 persen.

BRIS juga terus melebarkan sayapnya dengan meneken nota kesepahaman dengan sejumlah institusi keuangan global di Uni Emirat Arab. Itu sebagai salah satu strategi mewujudkan visi perusahaan menjadi Top 10 Global Islamic Bank, dan aspirasi Indonesia sebagai pusat ekonomi Islam dunia.

3. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)

PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) atau Emtek diuntungkan dengan masuknya mitra strategis yakni Singtel dan Grab pada saham bank digital perseroan. Publik tengah menanti kinerja solid Emtek dan mitranya untuk mendongkrak kinerja tahun ini.

Pada Januari 2022, Emtek melalui anak usahanya, PT Elang Media Visitama (EMV), mengundang Singtel dan Grab untuk bersama- sama melakukan penyertaan modal dalam penerbitan saham baru PT Bank Fama International (Fama). Singtel dan Grab masing-masing menyerap sebanyak 16,26% saham Bank Fama atau setara total 32,5% saham.

Selain itu, Grup Emtek juga mendapat hak siar Liga Inggris di Indonesia selama tiga musim ke depan mulai musim 2022/2023. Sebelumnya, untuk siaran Piala Dunia 2022 juga akan tayang di berbagai platform milik Emtek Grup.

Untuk televisi free to air, Piala Dunia 2022 bisa disaksikan di SCTV, Indosiar, dan O Channel. Kemudian ada juga TV terestrial digital Mentari TV.

Itulah beberapa daftar saham syariah potensial di tahun 2022 yang perlu diketahui. Kamu bisa berinvestasi saham syariah di Aplikasi Ajaib. Jadi tunggu apa lagi, segera download Aplikasi Ajaib sekarang dan temukan kemudahan dalam berinvestasi.

Artikel Terkait